Erdogan minta 18 tersangka pembunuh Jamal Khashoggi diadili di Turki
Merdeka.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan membuat pernyataan mengejutkan tentang pembunuhan jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi di Istanbul.
Erdogan mengatakan dia akan "merinci" tentang sebuah kasus yang telah mengejutkan dunia, dan menimbulkan kecurigaan bahwa pasukan bayaran Saudi merencanakan pembunuhan Khashoggi di konsulat negara di Istanbul, pada 2 Oktober, lalu kemudian berusaha untuk menutupinya.
Dikutip dari Independent.co.uk pada Selasa (23/10), para pejabat tinggi Turki mengatakan mereka akan mengklarifikasi apa yang terjadi pada Khashoggi ketika tekanan internasional terhadap kerajaan meningkat.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Siapa pemimpin kelompok yang dicurigai? Peristiwa Talangsari 1989 berawal dari kecurigaan masyarakat dan aparat desa terhadap kelompok keagamaan yang dipimpin oleh Warsidi.
-
Apa yang diselundupkan? Pria Ini Ketahuan Selundupkan 100 Ular Hidup di Celananya, Begini Cara Dia Menyimpannya Ratusan ular itu hendak diselundupkan ke China dari Hong Kong.
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
Kini, di hadapan parlemen Turki, Presiden Erdogan mengatakan apa yang ia sebut sebagai fakta sebenarnya terkait kasus pembunuhan Jamal Khashoggi.
Di awal pernyataannya, Erdogan mengatakan ada tiga orang warga negara Arab Saudi tiba mendarat di Istanbul, sehari sebelum Khashoggi terbunuh dan melanjutkan perjalanan eksplorasi ke hutan Belgrad di Istanbul dan Yalova, 55 mil berkendara ke selatan ibu kota.
Dia mengatakan, 15 anggota tim Saudi memasuki konsulat pada hari Khashoggi terbunuh, dan rekaman kamera keamanan di konsulat telah dihapus.
Presiden Erdogan menuduh pejabat Saudi merencanakan pembunuhan jurnalis Washington Post itu sejak jauh-jauh hari.
Ditambahkan olehnya, bahwa 18 orang telah ditangkap di Arab Saudi dalam kaitannya dengan pembunuhan Khashoggi, sebagai hasil investigasi bersama dengan pihak intelijen Turki.
Presiden Turki telah meminta raja Saudi untuk mengizinkan 18 orang yang dicurigai itu untuk diadili di Istanbul. Dia mengatakan Jamal Khashoggi adalah korban pembunuhan biadab dan tidak boleh ada yang ditutupi terhadap penyelidikannya.
Presiden Erdogan dengan tegas mengatakan bahwa Turki akan menyelidiki pembunuhan Khashoggi dengan segala cara.
Menurutnya, beberapa bukti menunjukkan Khashoggi dibunuh dengan cara biadab. Erdogan mempertanyakan mengapa tubuh Jamal Khashoggi masih belum ditemukan, dan justru "kembaran palsu" telah digunakan sebagai umpan.
"Semua orang dari level tertinggi hingga level terendah akan disorot, dan akan mendapatkan hukuman yang layak mereka terima," kata presiden Turki.
Erdogan juga mendesak otoritas Saudi harus mengungkapkan mereka yang berencana untuk membunuh Khashoggi, terlepas dari pangkat mereka.
Masalah kekebalan diplomatik, menurutnya, akan dibahas dalam kaitannya dengan kasus ini.
Reporter: Happy Ferdian Syah Utomo
Sumber: Liputan6.com
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus korupsi tata niaga timah menyebabkan kerugian negara mencapai Rp300 triliun.
Baca SelengkapnyaKabag Pemberitaan KPK, Ali Fikri enggan untuk membeberkan terkait identitas para pelaku yang terlibat pungli.
Baca SelengkapnyaHalim tiba di Gedung Merah Putih KPK pada pukul 09.52 WIB. Dia tidak didampingi kuasa hukum.
Baca SelengkapnyaTessa Mahardika Sugiarto mengaku pemeriksaan itu dipastikan akan dilakukan.
Baca SelengkapnyaKasus dugaan pungli di rutan KPK melibatkan 90 pegawainya sendiri.
Baca SelengkapnyaMahfud yakin TNI akan mengganjar hukuman tegas untuk prajurit yang bersalah.
Baca SelengkapnyaKPK menyebut penggeledahan itu merupakan rangkaian dari pengusutan kasus dana hibah
Baca Selengkapnya