Houthi Yaman Nyatakan Perang dengan Israel, Luncurkan Rudal Balistik dan Drone Tempur
Pasukan Houthi berjanji menembakkan lebih banyak rudal ke Israel jika negara zionis itu tidak menghentikan agresinya ke Gaza.
Houthi Yaman Nyatakan Perang dengan Israel, Luncurkan Rudal Balistik dan Drone Tempur
Kelompok pemberontak Houthi di Yaman mengklaim telah meluncurkan serangkaian rudal balistik dan pesawat tak berawak (drone) ke arah Israel. Mereka juga memperingatkan lebih banyak serangan di masa mendatang.
Sumber: Al Jazeera
Yahya Saree, juru bicara militer Houthi, mengklaim operasi ini adalah kali ketiga mereka menargetkan Israel dan mengancam akan melanjutkan serangan hingga "agresi Israel berhenti."
Sebelumnya, seorang pejabat senior Houthi mengatakan kepada kantor berita AFP, mereka telah meluncurkan drone ke selatan Israel.
“Drone ini milik negara Yaman,” ujar Abdelaziz bin Habtour, perdana menteri pemerintahan Houthi.
Insiden itu terjadi saat ketegangan regional meningkat di tengah agresi Israel ke Jalur Gaza, Palestina.
“Ini adalah kekhawatiran bagi Israel karena sudah terlibat dalam konflik dengan Hizbullah yang didukung Iran di front utara,” kata Sara Khairat dari Al Jazeera, melaporkan dari Yerusalem Timur yang diduduki Israel.
Ini bukan insiden pertama yang melibatkan Houthi dan Israel. Pada 27 Oktober, drone yang diduga diluncurkan Houthi menyebabkan ledakan di kota Taba dan Nuweiba, di Laut Merah dekat perbatasan Israel. Israel menuduh Houthi yang didukung Iran terlibat dalam serangan tersebut dengan maksud menghancurkan Israel.
Serangan terbaru ini datang beberapa hari setelah Hamas meluncurkan roket ke Eilat. Militer Israel mengatakan roket itu mendarat di lapangan terbuka.
Israel sebelumnya melaporkan pihaknya menghancurkan sebuah "target udara" yang tidak dikenal di atas Laut Merah kemarin pagi.
Meskipun militer Israel menyatakan tidak ada ancaman langsung terhadap warga sipil, insiden ini mengakibatkan sirine serangan udara berbunyi di resor Laut Merah Eilat yang populer sehingga membuat penduduk berlarian mencari perlindungan.
Militer Israel melaporkan menggunakan sistem pertahanan udara "Arrow" untuk pertama kalinya sejak serangan Hamas pada 7 Oktober untuk mencegah rudal permukaan-ke-permukaan di Laut Merah yang ditembakkan menuju wilayah mereka.
Pekan lalu, militer AS melaporkan kapal perang Angkatan Laut di Laut Merah utara mencegat proyektil yang ditembakkan oleh Houthi yang berpotensi menuju Israel.
Sementara itu, dalam beberapa hari terakhir, Israel memperluas serangan udara dan darat di Jalur Gaza, sejak agresi diluncurkan pada 7 Oktober.
Pejabat di Gaza mengonfirmasi lebih dari 8.000 warga Palestina terbunuh dalam serangan Israel, di antaranya sekitar 3.600 korban merupakan anak-anak. Sementara di Israel, jumlah korban tewas mencapai 900, menurut media Israel, Haaretz.