Tak Gentar Setelah Diserang Balik, Yaman Nyatakan Siap Perang Jangka Panjang Lawan Israel
Israel mengebom pelabuhan Hodeidah di Yaman pada Sabtu (20/7), menewaskan enam orang.
Israel mengebom pelabuhan Hodeidah di Yaman pada Sabtu (20/7), menewaskan enam orang.
Tak Gentar Setelah Diserang Balik, Yaman Nyatakan Siap Perang Jangka Panjang Lawan Israel
Yaman menyatakan siap perang panjang dengan Israel. Hal ini disampaikan setelah Israel mengebom pelabuhan di Provinsi Hodeidah, sebagai balasan atas serangan drone kelompok Houthi di Tel Aviv pada Jumat (19/7).
Juru bicara Houthi, Yahya Saree mengumumkan pada Sabtu malam, Sanaa sedang bersiap untuk "perang panjang" melawan Israel.
Dia mengatakan, tentara Yaman dan gerakan Ansarallah tidak akan menghentikan operasinya demi mendukung warga Gaza di Palestina yang sedang menghadapi perang genosida Israel.
"Apapun dampaknya dan apapun hasilnya, dan mereka bersiap, dengan bantuan Tuhan Yang Maha Kuasa, untuk perang jangka panjang melawan musuh ini sampai agresi berhenti dan pengepungan dicabut," tegas Saree, seperti dikutip dari The Cradle, Senin (22/7).
"Hari ini, ketika kita memasuki perang langsung (dengan Israel), ini berarti bank target kita akan meluas. Kita tahu kapan dan di mana menyerang dan kejutannya akan signifikan," jelas Menteri Informasi Houthi, Dhaifallah al-Shami kepada Al-Mayadeen pada Sabtu (20/7).
Sumber anonim Yaman mengatakan kepada Al-Mayadeen pada Sabtu, perang telah terjadi secara langsung dengan penjajah (Israel).
"Operasi di Yaffa (Tel Aviv) akan terus berlanjut, dan Yaman tidak akan puas hanya dengan tanggapan; target bank tentara Yaman mungkin bertambah," kata sumber ini.
Angkatan Bersenjata Yaman juga mengumumkan serangannya menyasar kota pelabuhan Israel Eilat pada Minggu (21/7), sehari setelah Israel mengebom pelabuhan Hodeidah. Serangan Israel menyasar depot bahan bakar dan penyulingan minyak, menewaskan enam orang dan melukai 87 lainnya.
Selain itu, pasukan Houthi juga mengumumkan operasi menargetkan kapal AS di Laut Merah.