Pelajar Jerman Ramai-Ramai Tulis Nama di Tangan, Aksi Solidaritas Untuk Anak-Anak Gaza yang Dibunuh Israel
Anak-anak Palestina menulis nama mereka di tangan agar mudah dikenali jika terbunuh dalam serangan Israel.
Pelajar Jerman Ramai-Ramai Tulis Nama di Tangan, Aksi Solidaritas Untuk Anak-Anak Gaza yang Dibunuh Israel
Sebuah video berdurasi 34 detik viral setelah diunggah di akun X media Turki, TRT World. Video tersebut berisi sekumpulan foto-foto tangan pelajar Jerman yang menuliskan nama mereka di tangan sebagai bentuk aksi solidaritas terhadap anak-anak Palestina di Gaza.
Sumber: TRT World
‘Sungguh menggembirakan melihat pelajar dari seluruh dunia mengungkapkan solidaritasnya terhadap anak-anak Palestina di Gaza. Tindakan empati seperti itu melampaui batas dan menyoroti rasa kemanusiaan yang menyatukan kita. Kita harus terus meningkatkan kesadaran dan mendukung resolusi damai untuk masa depan yang adil dan cerah,” kata seorang warganet.
Aksi solidaritas yang dilakukan para pelajar Jerman ini dipicu oleh anak-anak Palestina yang menuliskan nama mereka di tubuhnya menggunakan pena. Tujuannya agar jasad mereka mudah dikenali jika mereka terbunuh dalam serangan Israel.
Foto: TRT World
Ratusan jasad warga Palestina saat ini sulit diidentifikasi karena kondisinya yang mengerikan, sebagian jasad korban ditemukan tidak utuh. Hingga saat ini, ratusan warga Palestina yang terbunuh dikubur secara massal, dikenali hanya melalui jenis kelaminnya.
Foto: TRT World
Di Rumah Sakit Shifa, anak-anak dari keluarga Abu Sab’h sibuk menulis nama mereka di berbagai bagian tubuh, agar mereka dapat dimakamkan dengan layak jika terbunuh dalam serangan Israel.
Foto: TRT World
Aksi agresi Israel di Jalur Gaza semakin brutal dari hari ke hari. Hingga saat ini tercatat lebih dari 8.000 warga Palestina terbunuh, termasuk lebih dari 3.600 anak-anak.
Israel mulai menyerang Gaza sejak 7 Oktober, setelah Hamas menembakkan 5.000 roket ke wilayah Israel dan menerobos tembok yang telah lama dipasang Israel di wilayah yang terkurung tersebut. Dalam serangan brutalnya, Israel menghancurkan rumah sakit, gereja, masjid, dan kamp pengungsi.