Ilmuwan Temukan Kota yang Hilang di Bawah Samudera Atlantik, Ada Cerobong Berusia 120.000 Tahun
Para ilmuwan meyakini kota ini menyimpan petunjuk tentang bagaimana kehidupan pertama kali dimulai.

Para ilmuwan menemukan kota yang lama hilang di dasar laut, tersembunyi di bawah Samudera Atlantik yang luas dan diselimuti kegelapan. Di kota ini terdapat puncak menara karbonat yang menjulang tinggi, makhluk hidup yang aneh, dan cerobong asap ventilasi yang menakutkan dan telah aktif setidaknya selama 120.000 tahun.
Dikenal sebagai Ladang Hidrotermal Kota Hilang, lanskap bawah laut ini berbeda dari apa pun yang pernah ditemukan di Bumi. Terletak 700 meter di bawah Samudera Atlantik, para ilmuwan meyakini kota ini menyimpan petunjuk tentang bagaimana kehidupan pertama kali dimulai—dan bahkan memberi petunjuk di mana kita bisa menemukannya di tempat lain di alam semesta, seperti dikutip dari Daily Galaxy, Rabu (12/2).
Pertama kali ditemukan pada tahun 2000, jaringan formasi karbonat yang menjulang tinggi ini muncul dari dasar laut seperti benteng kuno yang hilang seiring berjalannya waktu.
Menara monolitik, yang dibentuk oleh cairan kaya mineral yang merembes dari kerak bumi, memiliki ukuran yang beragam, mulai dari tumpukan kecil seperti jamur hingga Poseidon yang tingginya hampir 60 meter. Berbeda dengan lubang asap hitam yang lebih dikenal, yang mengandalkan magma untuk memanaskan air di sekitarnya, ekosistem kota ini berkembang dengan cara yang sangat berbeda. Di sini, reaksi kimia jauh di dalam mantel bumi mendorong pembentukan hidrogen dan metana, bahan penting bagi kehidupan, menjadikan bidang hidrotermal ini sebuah keajaiban ilmiah.
Tidak hanya berisi keajaiban geologis yang menakjubkan, kota ini juga penuh dengan kehidupan. Di dalam celah dan celah cerobong asap yang menjulang tinggi, untaian bakteri menempel pada permukaan mineral, memakan hidrokarbon yang keluar dari ventilasi. Ekosistem ini, yang tidak dipicu oleh sinar matahari tetapi oleh reaksi kimia, adalah salah satu lingkungan paling ekstrem dan asing yang dikenal di Bumi.
Mars di Masa Lalu

Para ilmuwan meyakini lingkungan seperti ini kemungkinan juga dapat ditemukan di Europa (bulan planet Jupiter) dan Enceladus (bulan Saturnus), yang keduanya memiliki lautan bawah permukaan yang luas di bawah permukaan luarnya yang membeku.
“Ini adalah contoh jenis ekosistem yang mungkin aktif di Enceladus atau Europa saat ini juga,” kata ahli mikrobiologi, William Brazelton.
“Dan mungkin Mars di masa lalu,” lanjutnya.
Dahulu kala, ketika Mars memiliki lebih banyak air cair, sistem hidrotermal serupa dapat mendukung kehidupan mikroba di bawah permukaannya.