Ini peran WNI simpatisan ISIS buat serang rombongan Raja Salman
Merdeka.com - Aparat kepolisian Malaysia berhasil mengungkap aksi terorisme yang dilakukan simpatisan ISIS untuk menyerang rombongan Kerajaan Arab Saudi. Tujuh orang dibekuk, enam di antaranya merupakan warga asing termasuk warga negara Indonesia (WNI) berinisial AA.
Dilansir The Star, Rabu (8/3), rupanya AA memiliki peran khusus dalam rencana penyerangan yang ditujukan bagi rombongan Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud saat mengunjungi Malaysia, pekan lalu. Tugasnya cukup vital, yakni membuat bom.
Berdasarkan informasi yang didapatkan The Star, AA mengetahui cara membuat bom, dan mendapatkan instruksi secara langsung dari militan Malaysia Mohamad Wanndy Mohamad Jedi di Suriah. Nantinya, bom itu bakal dipasang di dalam mobil untuk melakukan sebuah serangan bunuh diri.
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
-
Siapa yang terlibat dalam insiden ini? Seorang driver taksi online di kawasan Jakarta Pusat tengah ramai jadi perbincangan usai kedapatan emosi ke penumpang wanita.
-
Siapa yang terlibat dalam insiden tersebut? Dalam sebuah video yang dibagikan akun Instagram @kejadiansmg pada Selasa (12/9), tampak seorang pengendara motor merekam sebuah mobil yang mencoba menghentikannya.
-
Siapa yang merencanakan serangan teror di Singapura? Rencana YLK yang gagal itu, ternyata diperintahkan oleh AM/AZ petinggi Al Qaeda in the Arabian Peninsula (AQAP).
-
Siapa yang melakukan perampokan? Dua perampok yakni J (45) dan R (32) berhasil menggondol tas korban yang berisi uang, laptop, dan 50 gram berlian.
-
Siapa yang menjadi target serangan? Sebuah laporan baru yang diterbitkan menyatakan bahwa 1,46 miliar pengguna aktif iPhone di seluruh dunia menghadapi serangan siber yang ditujukan pada ID Apple mereka.
Mobil inilah yang nantinya akan menerobos barikade keamanan dan menabrak salah satu kendaraan dari rombongan Raja Saudi, sebelum diledakkan. Beruntung, upaya ini berhasil tercium oleh aparat dan langsung digagalkan.
Kepala Kepolisian Diraja Malaysia, Irjen Pol Tan Sri Khalid Abu Bakar mengungkapkan, para militan ini masuk ke negaranya dengan menggunakan dokumen perjalanan palsu, serta terlibat dalam penyelundupan obat-obatan terlarang.
"Kami berhasil menangkap mereka tepat waktu," katanya.
Dilaporkan, para militan asal Yaman ditangkap di Cyberjaya, Malaysia sejak Minggu (26/2) lalu, atau selang sehari jelang kedatangan Raja Salman ke Malaysia. Seluruh pelaku berusia antara 26 sampai 33 tahun.
Salah satu militan bekerja sebagai juru masak untuk masakan Yaman di sebuah restoran, satunya seorang mahasiswa di sebuah universitas swasta dan sisanya merupakan pengangguran. Sedangkan seorang warga Malaysia yang turut dibekuk dalam rencana aksi teroris itu merupakan teknisi pabrik dan AA adalah seorang petani.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
5 Teroris Tersangka Bom Polsek Astana Anyar Ditangkap, Ada Anak Didik Dr Azahari & Simpatisan ISIS
Baca SelengkapnyaDensus 88 mengamankan beberapa komponen elektronik dan bahan peledak
Baca SelengkapnyaAswin mengatakan, HOK menjadi salah satu simpatisan ISIS. HOK berbaiat dengan ISIS melalui media sosial
Baca SelengkapnyaDua Terduga Teroris Perakit Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Ditangkap
Baca SelengkapnyaTerduga teroris ini berencana melakukan bom bunuh diri di rumah ibadah.
Baca SelengkapnyaKabagbanops Densus 88 Polri, Kombes Pol Aswin Siregar mengungkapkan, pegawai BUMN terduga teroris ISIS berinisial DE berencana melancarkan aksi.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, ia memastikan hingga kini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap seorang pelaku inisial AWK (23) diduga pelaku ancaman penembakan Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami asal dan rencana penggunaan senjata tersebut.
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan pada Jumat (14/7) lalu. Kedua terduga teroris tersebut berinisial HSN alias UL dan OS alias O.
Baca SelengkapnyaTerduga teroris RJ dan AM pernah mengibarkan bendera ISIS sebagai upaya melakukan propaganda menggalang dukungan.
Baca SelengkapnyaPelaku berinisial DE (28) karyawan PT Kereta Api Indonesia (KAI) berencana menyerang Mako Brimob.
Baca Selengkapnya