Ini Sosok Tentara Bayaran Israel yang Dikerahkan di Gaza, Tarifnya Rp65 Juta Seminggu
Ini salah satu sosok tentara bayaran Israel yang didatangkan dari Spanyol.
Dalam agresinya di Jalur Gaza, Palestina, Israel memakai tentara bayaran dari Spanyol.
Ini Sosok Tentara Bayaran Israel yang Dikerahkan di Gaza, Tarifnya Rp65 Juta Seminggu
Israel memakai tentara bayaran dalam agresi terbarunya di Jalur Gaza, Palestina. Tentara bayaran ini berasal dari Spanyol, yang juga pernah menjadi tentara bayaran di Ukraina dalam perang melawan Rusia.
Sumber: El American
Salah satu tentara bayaran ini bernama Pedro Diaz Flores (27). Menurut laporan koran terkemu Spanyol, El Mundo, Flores dibayar sekitar Rp65 juta per minggu oleh Israel.
Berdasarkan penelurusan merdeka.com, Pedro Diaz Flores pernah terlibat dalam perang bersama Neo-Nazi Ukraina dari Resimen Azov melawan militer Rusia sepanjang tahun 2022.
Bermula pada 25 Februari 2022, Flores mulai mencari informasi terkait militer Ukraina melalui saluran telegram dengan menemukan saluran Azov. Dia lalu melengkapi beberapa dokumen dan keperluan untuk mendaftar di pasukan territorial Ukraina.
Flores mengklaim alasan untuk bergabung dengan Ukraina karena dirinya merupakan orang yang implusif, panggilan militer mendorong dirinya untuk mendaftar karena merasa pengalaman militernya bisa sangat berguna.
Sebelumnya, Flores telah bertugas selama 4 tahun sebagai tentara Spanyol di BRIPAC (Pasukan Terjun Payung) di Irak pada tahun 2018. Saat berada di militer Ukraina, Flores tergabung sebagai unit Charlie One yang dijalankan oleh Intelijen Militer Ukraina. Kemudian dipindahkan ke Bravo Two dan pertama kali ditempatkan di Kiev selama beberapa bulan.
Sumber: El American
Selama karir militernya di Ukraina, Flores sudah dua kali terkena peluru di paha kiri dan bahu, dirinya juga mengaku mengalami mimpi buruk dan butuh obat tidur. Rusia pernah mengklaim Flores terbunuh dalam sebuah pertempuran, nyatanya saat ini Flores masih bugar dan sehat.
Selain itu, tersebar sebuah berita palsu yang menuduh Flores menjual jari-jari tentara Rusia yang telah dibalsem di Bakhmut pada 25 Januari. Tuduhan ini muncul saat beberapa orang menanyakan kepada Flores apakah dirinya menjual jari atau anggota tubuh tentara musuhnya. Banyaknya pertanyaan-pertanyaan tersebut membuat dirinya merasa jengkel sehingga mengiyakan dengan menjawab menjual jari di eBay, padahal Flores tidak serius menjawab pertanyaan tersebut dan hanya mengungkapkan kekesalannya. Namun, mereka mengambil tangkapan layar dan memotongnya agar tidak berbaca sebagai lelucon lalu menyebarkannya.
Saat ini, Pedro Diaz Flores tergabung bersama tentara Israel sebagai tentara bayaran yang bertugas untuk memberikan dukungan kepada konvoi senjata atau pasukan angkatan bersenjata Israel yang berada di Jalur Gaza.
“Kami bertanggung jawab atas keamanan pos pemeriksaan dan control akses di perbatasan Gaza dan Yordania. Ada banyak PMC (perusahaan militer swasta) di sini dan mereka berbagi berbagai pekerjaan. Sesuai tugas mereka menjaga terminal perbatasan antara Eliat dan Aqaba,” ujar Flores.
Uang sebesar 3.900 euro (Rp65 juta) per minggu yang dibayar oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menjadi alasan utama Flores meniggalkan front timur Ukraina dan memilih bergabung dengan Pasukan Pertahanan Israel (IDF).