Ratusan Dokter Israel Serukan Rumah Sakit di Gaza Dibom
Mereka menyebut rumah sakit-rumah sakit itu adalah infrastruktur yang digunakan oleh Hamas.
Sekitar 100 dokter Israel menandatangani surat terbuka yang berisi seruan agar tentara Israel mengebom rumah sakit di Gaza.
Ratusan Dokter Israel Serukan Rumah Sakit di Gaza Dibom
Mereka menyebut rumah sakit-rumah sakit itu adalah infrastruktur yang digunakan oleh Hamas.
Surat berbahasa Ibrani itu berbunyi: "Organisasi teroris memakai rumah sakit sebagai markas mereka. Selama bertahun-tahun Israel menderita karena teror.
Penduduk di Gaza merasa pantas mengubah rumah sakit menjadi sarang teroris. Ada pihak yang yang membawa kehancuran bagi mereka, terorisme di mana pun harus dimusnahkan. Menyerang markas teroris adalah tindakan yang benar dan kewajiban militer Israel."
Surat itu juga menyatakan menjadi "kewajiban" bagi militer untuk menargetkan rumah sakit yang diduga menjadi tempat perlindungan Hamas. Para dokter itu menyebut Hamas lebih jahat dari ISIS dan harus dihancurkan.
"Mereka yang menyamarkan rumah sakit dengan terorisme harus paham bahwa rumah sakit bukan tempat yang aman buat mereka," tulis para dokter itu, seperti dilansir laman Middle East Eye, Ahad (5/11).
Sejak konflik terbaru ini dimulai pada 7 Oktober, Israel terus-menerus membombardir rumah sakit di Gaza.
Pada pertengahan bulan lalu Israel mengebom rumah sakit al-Ahli hingga menewaskan 471 orang.
Rumah sakit al-Quds, Rumah Sakit Indonesia juga sudah berulang kali menjadi sasaran serangan bom.
Tiga hari lalu jet Israel menjatuhkan bom di jalan masuk rumah sakit terbesar di Gaza Al Shifa hingga menewaskan 15 orang dan 60 lainnya luka, kata Palang Merah Palestina.
"Saya merasa ngeri sekali dengan laporan serangan terhadap konvoi mobil ambulnas di Gza di luar Rumah Sakit al-Shifa," kata Sekjen PBB Antonio Guterres pada Jumat malam. "Foto-foto mayat bergelimpangan di jalana di luar rumah sakit amat mengerikan."