Israel Pakai Tentara Bayaran dari Spanyol untuk Perang di Gaza, Segini Bayarannya
Israel terungkap memakai tentara bayaran dari Spanyol untuk berperang di Gaza, Palestina.
Israel Pakai Tentara Bayaran dari Spanyol untuk Perang di Gaza, Segini Bayarannya
Israel terungkap memakai tentara bayaran untuk memerangi warga Palestina di Jalur Gaza. Hal ini diungkap media utama Spanyol, El Mundo pada Jumat.
Sumber: Middle East Monitor
Laporan tersebut menyatakan, tentara Israel telah menggunakan tentara bayaran asing sebagai bagian dari kampanye genosida terhadap Jalur Gaza yang terkepung.
Foto: X/Palestine Online
Tentara bayaran dari Spanyol sangat terkenal, sebelumnya juga ikut bertempur di Ukraina melawan invasi Rusia. Hasil wawancara mengatakan Pedro Diaz Flores yang sebelumnya dianggap tewas oleh Rusia ternyata masih hidup dan sehat.
Foto: X/Palestine Online
Besar Bayaran
"Jadi saya datang demi ekonomi, demi uang. Mereka membayar dengan sangat baik, mereka menawarkan peralatan yang bagus dan pekerjaannya aman. Mereka membayar sebesar 3,900 euro (Rp65 juta) per minggu, selain misi pelengkap," kata Pedro, memaparkan alasannya bergabung dengan pasukam Israel.
Lokasi Bertempur
Flores mengungkapkan dia berperang di Dataran Tinggi Golan yang diduduki.
"Kami hanya memberikan dukungan keamanan kepada konvoi senjata atau pasukan angkatan bersenjata Israel yang berada di Jalur Gaza, kami tidak melawan Hamas secara langsung, kami juga tidak terlibat dalam operasi penyerangan.”
“Kami bertanggung jawab atas keamanan pos pemeriksaan dan kontrol akses di perbatasan Gaza dan Yordania. Ada banyak PMC (perusahaan militer swasta) di sini dan mereka berbagi berbagai pekerjaan. Sesuai tugas mereka menjaga terminal perbatasan antara Eliat dan Aqaba,” tambahnya.
Artikel berita tersebut menampilkan gambar Florez (27) bersama rekan-rekannya di pos pemeriksaan perbatasan dengan Jalur Gaza.
Sumber: Middle East Monitor
Bulan lalu, muncul pendapat bahwa tentara bayaran yang telah ditempatkan di Ukraina mulai mengalihkan perhatian mereka untuk membantu dan bergabung dengan militer Israel, sementara fokus Barat juga telah bergeser untuk mendukung Israel ketika negara tersebut sedang melakukan kejahatan perang dan pembantaian terhadap warga sipil Palestina.
Sumber: Middle East Monitor