Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Inilah yang Terjadi Pada Tubuh Manusia Ketika Terjangkit Virus Corona

Inilah yang Terjadi Pada Tubuh Manusia Ketika Terjangkit Virus Corona Penumpang kereta di Shanghai tutupi badan pakai kantong plastik. ©REUTERS/Aly Song

Merdeka.com - China mengungkapkan kematian akibat virus corona baru melonjak melewati angka 1.000 pada Selasa, ketika Beijing meningkatkan upaya untuk merawat puluhan ribu orang yang terjangkit dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak dunia untuk "memerangi virus ini sebelum lepas kendali".

Sejak jenis virus baru terdeteksi pertama kali di kota Wuhan di China tengah pada Desember 2019. Sampai saat ini virus corona telah menginfeksi lebih dari 43.000 orang dan menyebar ke lebih dari 20 negara.

Penyebaran cepat virus ini telah memicu ketakutan di seluruh dunia. Ketika peringatan menyebar, para ilmuwan dan peneliti di seluruh dunia meningkatkan upaya untuk memahami virus baru dan bagaimana virus ini mempengaruhi tubuh manusia.

Gejala Ringan

Virus corona baru atau 2019-nCov berasal dari keluarga virus yang dapat menyebabkan penyakit pernapasan pada manusia seperti flu biasa dan penyakit yang lebih parah seperti Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS) dan Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS).

Menurut Dr Maria Van Kerkhove dari Program Keadaan Darurat Kesehatan WHO, virus ini menyerang saluran pernapasan, menyebabkan berbagai gejala.

"Anda merasakan gejala ringan, yang terlihat seperti flu biasa, yang memiliki beberapa gejala pernapasan, sakit tenggorokan, pilek, demam, sepenuhnya melalui pneumonia. Dan ada berbagai tingkat keparahan pneumonia mulai dari kegagalan multi-organ sampai kematian," katanya kepada wartawan di Jenewa pekan lalu, dikutip dari Aljazeera, Selasa (11/2).

Namun, dalam kebanyakan kasus, gejalanya tetap ringan.

"Kami telah melihat beberapa data tentang sekitar 17.000 kasus dan secara keseluruhan 82 persen di antaranya adalah ringan, 15 persen di antaranya parah dan 3 persen di antaranya tergolong kritis," kata Van Kerkhove.

Apa yang Terjadi Ketika Terjangkit?

Penelitian terhadap 138 pasien yang terinfeksi virus corona di Wuhan, yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association (JAMA) pada 7 Februari, menunjukkan gejala yang paling umum adalah demam, kelelahan, dan batuk kering. Sepertiga dari pasien juga melaporkan nyeri otot dan kesulitan bernafas, sementara sekitar 10 persen memiliki gejala atipikal, termasuk diare dan mual.Sementara sebagian besar kasus tampak ringan, semua pasien mengalami pneumonia.Sekitar sepertiga pasien mengalami kesulitan bernapas yang parah, membutuhkan perawatan di unit perawatan intensif. Orang yang sakit kritis biasanya berusia lebih tua dan memiliki penyakit diabetes dan hipertensi."Usia rata-rata pasien adalah antara 49 dan 56 tahun," kata JAMA."Kasus pada anak-anak jarang terjadi."Sementara itu, sebuah penelitian yang diterbitkan pada 24 Januari di The Lancet, sebuah jurnal medis menemukan apa yang disebutnya "badai sitokin" pada pasien yang terinfeksi yang sakit parah. Kondisi ini merupakan reaksi kekebalan yang parah di mana tubuh memproduksi sel-sel kekebalan dan protein yang dapat menghancurkan organ-organ lain.Beberapa ahli mengatakan ini bisa menjelaskan kematian pada pasien yang lebih muda yang telah meninggal karena virus. Statistik dari China menunjukkan beberapa orang berusia 30-an dan 50-an yang tidak diketahui memiliki masalah medis sebelumnya juga meninggal karena penyakit ini.

Laporan Dari Pasien

Menurut JAMA, rata-rata, orang menjadi sesak napas dalam waktu lima hari sejak timbulnya gejala. Gangguan pernafasan yang parah diamati dalam sekitar delapan hari.Studi JAMA tidak memberikan batas waktu kapan kematian terjadi.Namun, sebuah studi sebelumnya yang diterbitkan dalam Journal of Medical Virology pada 29 Januari mengatakan rata-rata, orang meninggal dalam waktu 14 hari sejak timbulnya penyakit.The New England Journal of Medicine, dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada 31 Januari, juga memaparkan bagaimana infeksi virus corona mempengaruhi tubuh dari waktu ke waktu.Studi ini memeriksa data medis seorang pria berusia 35 tahun, yang merupakan kasus infeksi pertama di Amerika Serikat. Gejala pertama adalah batuk kering, diikuti demam.Pada hari ketiga, ia melaporkan mengalami mual dan muntah diikuti diare dan ketidaknyamanan perut pada hari keenam. Pada hari kesembilan, dia menderita pneumonia dan melaporkan kesulitan bernafas.Pada hari kedua belas, kondisinya membaik dan demamnya mereda. Namun, hidungnya berair. Pada hari ke 14, ia tidak menunjukkan gejala kecuali batuk ringan.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Macam-Macam Virus dan Pengaruhnya pada Tubuh, Perlu Diwaspadai
Macam-Macam Virus dan Pengaruhnya pada Tubuh, Perlu Diwaspadai

Terdapat berbagai macam virus yang dapat membawa penyakit serius.

Baca Selengkapnya
Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia Tembus 6.223
Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia Tembus 6.223

Kemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya
Rekor, Pria Ini Terinfeksi Covid Terlama Hingga 613 Hari dan Bermutasi Lebih dari 50 Kali
Rekor, Pria Ini Terinfeksi Covid Terlama Hingga 613 Hari dan Bermutasi Lebih dari 50 Kali

Seorang pria 72 tahun di Belanda terinfeksi Covid-19 selama 613 hari dan berakhir meninggal. Yuk, simak fakta lengkapnya!

Baca Selengkapnya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen
Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen

Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.

Baca Selengkapnya
Peneliti Temukan Ratusan Virus Menyebar di Peternakan Bulu di Seluruh China, Bisa Menular ke Manusia
Peneliti Temukan Ratusan Virus Menyebar di Peternakan Bulu di Seluruh China, Bisa Menular ke Manusia

Peneliti mengidentifikasi total 125 spesies virus saat meneliti ratusan ekor hewan yang mati di peternakan bulu.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat
Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Meningkat

mengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya
Ada Faktor Pancaroba, Ini 3 Penyebab Kenaikan Kasus Covid-19 di Jakarta
Ada Faktor Pancaroba, Ini 3 Penyebab Kenaikan Kasus Covid-19 di Jakarta

Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Melonjak di Jepang, Pemerintah Diminta Keluarkan Aturan Larangan Berlibur
Kasus Covid-19 Melonjak di Jepang, Pemerintah Diminta Keluarkan Aturan Larangan Berlibur

Kepala sebuah klinik di Tokyo, Ando Sakuro mengatakan bahwa sepuluh orang telah teruji positif setiap hari sejak akhir Juni.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Pakar Minta Pemerintah Cek Antibodi Masyarakat
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Pakar Minta Pemerintah Cek Antibodi Masyarakat

Tjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal
Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal

Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.

Baca Selengkapnya
3 Tahun Pandemi Covid-19 di Indonesia, Ini Foto-Foto Paling Dramatis
3 Tahun Pandemi Covid-19 di Indonesia, Ini Foto-Foto Paling Dramatis

Merdeka.com menangkap berbagai momen dramatis pandemi Covid-19 sepanjang tiga tahun melanda Indonesia. Berikut foto-fotonya:

Baca Selengkapnya