IQ 162, bocah SD Inggris lebih cerdas dari Eisntein dan Hawking
Merdeka.com - Seorang bocah asal Inggris dinobatkan sebagai si jenius sejagat. Ini lantaran dia memiliki kecerdasan intelektual (IQ) lebih tinggi dari si penemu teori relativitas Albert Einstein.
Surat kabar Mirror melaporkan, Rabu (3/12), Ramarni Wilfred masih duduk di bangku sekolah dasar namun kecerdasannya mengalahkan Einstein hingga penemu teori lubang hitam, Stephen Hawking. Keduanya memiliki IQ 160, sementara Wilfred lebih tinggi dua angka.
Kepintaran dia sudah terlihat sejak balita. Jika anak seusianya masih menonton kartun, Wilfred malah demen baca ensiklopedia. Sebelum sekolah pun sudah mampu baca dan menulis tema filsafat setara mahasiswa lulusan Universitas Oxford.
-
Apa saja manfaat anak suka membaca? Kebiasaan membaca buku rupanya akan memberikan begitu banyak manfaat bagi mereka. Mulai dari meningkatkan kemampuan bahasa anak, menciptakan kreatifitasan anak hingga meningkatkan hubungan emosional antara ibu atau orang tua dan anak.
-
Apa yang membuat anak tergoda membaca? 'Anak-anak meniru apa yang dilakukan orang dewasa,' kata Shanna Schwartz, pengembang staf senior utama di Columbia University Teachers College Reading and Writing Project di New York City kepada Parents (17/01/2017). 'Jika Anda tumbuh di lingkungan yang penuh dengan makanan cepat saji, Anda akan suka makanan cepat saji. Jika Anda tumbuh di lingkungan yang penuh dengan buku, Anda akan suka buku.'
-
Bagaimana perpustakaan menarik minat anak? “Kami harus menyenangkan anak-anak saat main di perpustakaan. Di sinilah peran dari pustakawan Perpusnas membantu bagaimana bisa bermain sambil membaca. Karena dunia anak tak bisa lepas dari bermain,“ katanya lagi.
-
Bagaimana agar anak lebih tertarik membaca? Ayah maupun Ibu bisa sesekali mengajak si kecil untuk mengenali buku yang kalian baca. Agar anak juga bisa lebih merasa tertarik dengan kebiasaan membaca yang dilakukan Ayah dan Ibu.
-
Bagaimana cara perpustakaan membesarkan seseorang? Perpustakaan membesarkan saya. - Ray Bradbury
-
Siapa yang lebih suka membaca buku? Di sisi lain, penggemar teh mungkin lebih terhubung secara sosial, meski mayoritas dari mereka juga merupakan pembaca yang rajin dengan rata-rata enam buku per tahun untuk hiburan, berbeda dengan penggemar kopi yang hanya empat buku.
Meski pintar namun ibu dari Ramarni, Anthea, tak ingin anaknya cepat-cepat lulus sekolah dasar. "Saya ingin dia tumbuh normal seperti anak-anak seusianya. Dia masih bocah dan masih suka melakukan kegiatan seperti baca komik atau bermain dengan anjing," ujar Anthea.
Bagi Ramarni memiliki IQ tinggi namun tidak bisa menggunakannya sama saja bohong. Dia ingin melakukan sesuatu yang berarti bagi manusia lainnya. (mdk/din)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anak dari pasangan bergelar PhD ini juga fasih berbahasa Inggris dan sering mengisi seminar internasional
Baca SelengkapnyaKim Ung-Yong memiliki IQ 210 dan termasuk dalam manusia super jenius di muka bumi dan pernah tercatat dalam Guinness Book of Records.
Baca SelengkapnyaBahkan oleh pelayan keluarganya sendiri, ia dikatakan “der depperte”.
Baca SelengkapnyaBayi berusia 21 bulan ini viral karena ia sangat pintar dan suka belajar.
Baca SelengkapnyaOrang tua Einstein punya kebiasaan menarik saat makan siang di hari Kamis.
Baca SelengkapnyaBerikut prediksi skor IQ Albert Einstein, Nikola Tesla, dan Marie Curie.
Baca SelengkapnyaJadi, apakah anak pertama lebih pintar dari adiknya? Secara umum, penelitian menunjukkan kecenderungan ini, tetapi bukan aturan baku.
Baca SelengkapnyaKeduanya adalah orang-orang jenius. Tapi ternyata ada perbedaan 'level' kejeniusannya. Apa itu?
Baca SelengkapnyaHyperlexia adalah kemampuan membaca anak yang melampaui kewajaran.
Baca SelengkapnyaBikin takjub warganet, anak berusia 10 tahun ini hafal 16 juzz Al-Qur'an.
Baca SelengkapnyaIdentifikasi ciri-ciri anak cerdas sejak usia dini, seperti daya ingat yang luar biasa dan bakat bermain alat musik. Temukan informasi lebih lengkapnya di sini.
Baca SelengkapnyaKetika media sosial digunakan dengan bijak, maka media sosial bisa menjadi sumber pembelajaran.
Baca Selengkapnya