Israel Desak PBB Hentikan Operasional UNRWA di Gaza, Ratusan Ribu Pengungsi Palestina Bakal Terdampak
UNRWA menekankan penghentian aktivitas mereka akan berdampak besar bagi banyak warga di Gaza.

Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon, menyampaikan kepada media pada Selasa (28/1), Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) harus menghentikan semua kegiatannya di negara tersebut. Menurutnya, sesuai dengan hukum yang berlaku di Israel, setelah penghentian perjanjian sementara, UNRWA diwajibkan untuk menghentikan operasinya dan mengosongkan seluruh kantornya di Yerusalem.
“Keputusan ini tidak mudah dan juga tidak dibuat dengan cepat. Ini bukan keputusan politik, namun suatu hal yang perlu dilakukan. Keputusan ini dibuat setelah berpuluh-puluh tahun pengkhianatan yang dilakukan oleh sebuah lembaga yang menyimpan agenda politik, mengabaikan dan menyembunyikan (fakta) atas prinsip-prinsip kemanusiaan,” tuduhnya.
Danon menambahkan, keputusan ini didorong oleh "penolakan terus-menerus UNRWA untuk mengatasi penyusupan luas yang dilakukan oleh Hamas," seperti yang dikutip dari VOA Indonesia pada Kamis (30/1).
UNRWA, yang berfungsi untuk membantu pengungsi Palestina, memperingatkan jika Israel melanjutkan ancaman untuk menutup markas besarnya di Yerusalem Timur, maka dampak dari keputusan tersebut akan segera dirasakan oleh puluhan ribu warga Palestina. Badan PBB ini mengelola 12 fasilitas yang menyediakan layanan penting di Yerusalem Timur, termasuk sekolah-sekolah yang mendidik sedikitnya 1.200 anak dan klinik-klinik gratis yang melayani lebih dari 70.000 orang.