Israel Duduki Gunung Hermon di Suriah, Hancurkan Dua Desa dan Saluran Air Bersih Warga
Pasukan penjajah Israel merangsek semakin dalam ke wilayah Suriah.
Israel semakin merangsek semakin dalam ke wilayah Suriah dan berencana mempertahankan kendali atas puncak strategis Gunung Hermon di Dataran Tinggi Golan, selain sebagian besar sumber air di Quneitra, setelah jatuhnya pemerintah Suriah yang dipimpin Bashar al-Assad.
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz memerintahkan pasukan penjajah untuk bersiap tinggal selama musim dingin di Gunung Hermon yang tertutup salju setinggi 2.800 meter, sebuah lokasi strategis yang menghadap ke Damaskus.
Menurut Reuters, deklarasi Katz adalah tanda bahwa “kehadiran Israel di Suriah akan berlanjut untuk jangka waktu yang lama.”
“Karena apa yang terjadi di Suriah – keamanan sangat penting bagi kami untuk mempertahankan puncak Gunung Hermon,” menurut pernyataan dari kantor Katz, dikutip dari The Cradle, Selasa (17/12).
Israel memandang puncak gunung tersebut sebagai aset strategis untuk observasi dan pertahanan.
“Ini adalah tempat tertinggi di kawasan ini, menghadap Lebanon, Suriah, Israel,” kata Efraim Inbar, direktur Institut Strategi dan Keamanan Yerusalem (JISS).
“Ini sangat penting secara strategis. Tidak ada yang bisa menggantikan gunung.”
Pasukan Israel berencana memasang fasilitas SIGINT (SIGINT penyadapan dan intersepsi) yang ekstensif di sana.
Tak hanya menduduki Gunung Hermon, sumber lokal mengungkapkan pasukan Israel telah melakukan pencarian intensif dan penghancuran sistematis di beberapa wilayah yang diduduki, termasuk menghancurkan pipa air minum di sejumlah desa, dengan tujuan memaksa warga mengungsi, menurut laporan Al-Akhbar, Senin (16/12),
Wartawan Anadolu melaporkan, pasukan Israel menduduki dua desa baru di dekat Dataran Tinggi Golan pada Minggu, Mazraat Beit Jinn dan Maghar al-Mir, di pedesaan Damaskus.