Istri Polisi Racuni 13 Korbannya dengan Sianida Hingga Tewas
Merdeka.com - Kepolisian Thailand kini tengah menyelidiki kasus seorang istri perwira senior polisi yang diduga meracuni banyak korban hingga tewas.
Polisi kemarin menyatakan jumlah korban mencapai 13 orang dan istri polisi itu sudah didakwa dengan kasus pembunuhan berencana.
Sararat Rangsiwuthaporn, 36 tahun, ditangkap Selasa lalu atas dugaan pembunuhan terhadap sembilan orang selama beberapa tahun.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
-
Siapa yang melaporkan kasus ini? Pembeli dan korban pengeroyokan saat saat jual beli mobil, Ahmad Paisal Siregar melaporkan penjual R Acoka ke Polres Metro Jakarta Timur karena diduga telah melakukan penipuan sekaligus penganiayaan massal.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Siapa yang terlibat dalam kasus ini? Terdakwa Fatia Maulidiyanti menjalani pemeriksaan dalam sidang kasus dugaan pencemaran nama baik Menko Luhut Binsar Pandjaitan pada hari ini, Senin (28/8).
-
Siapa pelaku keracunan? Seorang perempuan pekerja di Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan cara menambahkan racun ke dalam minuman rekan kerjanya.
Polisi meyakini masalah uang menjadi motif dari kasus ini. Sebelumnya Sararat yang saat ini tengah hamil empat bulan pernah didiagnosa punya masalah kejiwaan.
Kepala polisi nasional Surachate Hakparn kemarin mengatakan petugas kini tengah menyelidiki kasus sedikitnya 13 orang tewas mencurigakan sejak 2020.
"Dia sudah didakwa dengan kasus pembunuhan berencana," kata dia kepada wartawan, seperti dilansir laman the Straits Times, Jumat (28/4).
Korban ke-14 selamat
Polisi belum mengungkap berapa banyak sebetulnya korban yang dibunuh Sararat tapi sejauh ini dia membantah semua tuduhan.
Polisi juga kini memperluas area penyelidikan ke lima provinsi, terbanyak ke arah sebelah barat Bangkok.
Petugas menemukan zat beracun di rumah Sararat yang diyakini polisi adalah sianida. Polisi menduga perempuan itu meracuni korbannya lewat makanan dan minuman.
Polisi juga sudah mewawancarai suaminya yang seorang perwira polisi dan sejumlah saksi lain.
Menurut keterangan polisi, orang ke-14 juga hampir saja tewas tapi selamat setelah dia memuntahkan makanan yang diracun.
"Tersangka membujuk korban ke-14 untuk makan ramuan dan sekitar 20 menit kemudian korban pingsan," kata Surachate.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi diharapkan mengungkap sebab kematian dan menemukan pelaku atas tewasnya empat anak tersebut.
Baca Selengkapnya4 orang taruna STIP sebagai tersangka mulai dari pelaku utama TRS dan tiga tersangka yang baru ditetapkan yakni FA, AKA dan WJP.
Baca SelengkapnyaAsistensi itu akan dilakukan Bareskrim Polri selaku atasan fungsi reserse dan Divisi Propam Polri selaku pengawasan internal anggota Polri.
Baca SelengkapnyaTotal ada empat pelaku yang ditangkap polisi. Keempatnya masih berusia tak jauh berbeda dengan korban.
Baca SelengkapnyaDitemukan sejumlah luka di tubuh mahasiswa STIP tewas diduga dianiaya senior
Baca SelengkapnyaKasus kebakaran yang menewaskan wartawan dan keluarganya,.
Baca SelengkapnyaSebanyak tujuh tersangka sudah ditangkap. Sementara satu orang inisial S masih buron.
Baca SelengkapnyaAfif Maulana, pelajar SMP di Sumbar ditemukan tewas diduga akibat penganiayaan dari polisi.
Baca SelengkapnyaBerkaitan dengan update kasus Aulia ada 46 saksi telah diperiksa termasuk dari pihak Universitas Diponegoro (Undip).
Baca SelengkapnyaKasus pembunuhan seorang wanita di Batubara sampai saat ini belum menemui titik terang.
Baca Selengkapnya