Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kota di China larang pria berjenggot tebal gunakan bus umum

Kota di China larang pria berjenggot tebal gunakan bus umum Poster China perlihatkan etnis Uighur sebagai teroris. ©Al Arabiya

Merdeka.com - Sebuah kota di wilayah mayoritas berpenduduk muslim di Xinjiang, sebelah barat China, telah melarang para pria dengan jenggot tebal bepergian menggunakan bus umum, hingga memicu kemarahan dari kelompok hak asasi dari luar negeri pada hari ini.

Pihak berwenang di Kota Karamay melarang warga memakai jilbab, cadar, atau pakaian dengan simbol bintang dan bulan sabit dari menggunakan bus lokal, seperti dilansir situs Emirates247, Rabu (6/8), mengutip laporan harian Karamay Daily.

Larangan ini juga mencakup "jenggot tebal", kata koran itu. "Mereka yang tidak bekerja sama dengan tim inspeksi akan ditangani oleh polisi," tulis Karamay Daily.

Orang lain juga bertanya?

Xinjiang, daerah kaya sumber daya berbatasan dengan Asia Tengah, adalah tanah air dari sebagian besar muslim Uighur yang menjadi etnis minoritas di China. Wilayah ini telah dilanda gelombang bentrokan antara penduduk setempat dengan pasukan keamanan yang telah menewaskan ratusan jiwa pada tahun lalu.

Kelompok hak asasi mengatakan pembatasan kebebasan beragama dan budaya terhadap muslim Uighur telah memicu ketegangan.

Media pemerintah China pada Ahad mengatakan hampir seratus orang, termasuk 59 "teroris" dilaporkan tewas dalam serangan di Xinjiang pada pekan lalu.

Laporan ini datang beberapa hari setelah kepala masjid terbesar, yang ditunjuk pemerintah, di salah satu kota tertua di Kashgar, Xinjiang, tewas setelah memimpin salat subuh.

Pihak berwenang di Kota Urumqi, Xinjiang, pada bulan lalu melarang penumpang bus membawa berbagai item termasuk pemantik rokok dan yoghurt, kata media pemerintah.

Pemerintah China pada bulan lalu juga menyebarkan poster di wilayah selatan negeri itu buat memperingatkan warga untuk tidak membantu para pria berjenggot karena mereka dianggap teroris.

Poster itu memperlihatkan gambar kartun pria berjenggot dengan tulisan "Terorisme adalah musuh umat manusia" dan "Membantu teroris kabur adalah kejahatan", seperti dilaporkan stasiun televisi Al Arabiya.

Salah satu gambar di poster itu memperlihatkan sosok dua pria berjenggot sedang menghunus pedang. Tampaknya mereka hendak menyerang sebuah fasilitas transportasi publik.

Pada poster lain terlihat sejumlah pria berjenggot sedang memberi uang kepada warga untuk kabur keluar negeri. Seorang warga yang melihat kejadian itu berusaha menelepon nomor darurat 110.

Poster-poster itu banyak tersebar di Liuzhou, Provinsi Guangxi.

Seorang narablog bernama Liuzhou Laowai mengatakan poster-poster itu bersifat rasis.

Pria-pria berjenggot di poster itu, kata dia, mirip dengan warga etnis Uighur di Provinsi Xinjiang. Kelompok militan di sana kerap dianggap pelaku kekerasan di seantero China.

Pemerintah China belum lama ini melarang warga muslim, termasuk pegawai negeri, siswa, dan guru di Xinjiang berpuasa di bulan Ramadan. (mdk/fas)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dianggap Membahayakan, Klakson Bus Telolet Dilarang di Kota Tangerang
Dianggap Membahayakan, Klakson Bus Telolet Dilarang di Kota Tangerang

Saat bus membunyikan "telolet", warga langsung berkerumun dan berjoget, sampai mengejar bus .

Baca Selengkapnya
Viral Aturan Orang Pakai Baju Partai Dilarang Naik TransJakarta, Ini Penjelasan Pemprov DKI
Viral Aturan Orang Pakai Baju Partai Dilarang Naik TransJakarta, Ini Penjelasan Pemprov DKI

Viral aturan orang dengan pakaian atau baju partai politik dilarang menggunakan Transjakarta.

Baca Selengkapnya
9 Potret Bus Bawa Barang Melebihi Truk, Sukses Bikin Ngeri dan Bingung!
9 Potret Bus Bawa Barang Melebihi Truk, Sukses Bikin Ngeri dan Bingung!

Bus enggak mau rugi ini maksa bawa barang banyak. Bikin ngeri sekaligus melongo lihatnya.

Baca Selengkapnya
Polisi Larang Konvoi Kendaraan, Main Petasan hingga Berkumpul Jelang Buka dan Sahur di Jakarta
Polisi Larang Konvoi Kendaraan, Main Petasan hingga Berkumpul Jelang Buka dan Sahur di Jakarta

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto telah mengeluarkan maklumat melarang sejumlah kegiatan masyarakat.

Baca Selengkapnya
FOTO: Meski Dilarang, Angkutan Umum Tetap Jadi Sasaran Pemasangan Alat Kampanye
FOTO: Meski Dilarang, Angkutan Umum Tetap Jadi Sasaran Pemasangan Alat Kampanye

Jelang Pemilu 2024, semakin banyak APK dengan wajah para politikus terpasang di angkutan umum.

Baca Selengkapnya
Akhirnya Penumpang MRT Bebas Masker
Akhirnya Penumpang MRT Bebas Masker

Pengguna Mass Rapid Transit (MRT) kini dibebaskan untuk tidak menggunakan masker.

Baca Selengkapnya
Bolehkah Sopir Bus Turunkan Penumpang di Pinggir Jalan Tol, Begini Penjelasannya
Bolehkah Sopir Bus Turunkan Penumpang di Pinggir Jalan Tol, Begini Penjelasannya

Viral di media sosial seorang petugas menghalau sopir bus saat hendak menurunkan penumpang di jalan tol

Baca Selengkapnya
Lakukan Inspeksi Dadakan, Menhub Temukan Bus Pariwisata Tidak Laik Jalan Masih Beroperasi
Lakukan Inspeksi Dadakan, Menhub Temukan Bus Pariwisata Tidak Laik Jalan Masih Beroperasi

Bus tersebut tidak memiliki kelengkapan surat-surat seperti uji KIR, STNK.

Baca Selengkapnya
Bus Kecelakaan Maut di Subang Tak Punya Izin Jalan, Kemenhub Ingatkan Sanksi Pidana
Bus Kecelakaan Maut di Subang Tak Punya Izin Jalan, Kemenhub Ingatkan Sanksi Pidana

Kecelakaan maut bus di Subang mengakibatkan 11 orang meninggal dunia.

Baca Selengkapnya
Menhub Budi Ancam Polisikan Warga yang Terbangkan Balon Udara Saat Musim Mudik Lebaran
Menhub Budi Ancam Polisikan Warga yang Terbangkan Balon Udara Saat Musim Mudik Lebaran

Alasan Menhub Budi Karya Sumadi melarang penerbangan balon udara di musim mudik lebaran karena bisa mengganggu penerbangan.

Baca Selengkapnya
Polres Cilegon Larang Penggunaan Sepeda Listrik di Jalan Raya, Ini Alasannya
Polres Cilegon Larang Penggunaan Sepeda Listrik di Jalan Raya, Ini Alasannya

Kini sepeda listrik banyak digunakan oleh warga, bahkan sampai ke jalan raya.

Baca Selengkapnya