Lahir ke Dunia Disambut Gempa Dahsyat, Bayi Mungil Ini Terpaksa Tinggal di Tenda
Khadijah baru saja melahirkan ketika gempa mengguncang Maroko pada Jumat.
Ini pengungsi terkecil di Maroko, lahir tidak lama sebelum gempa dahsyat mengguncang negara tersebut pada Jumat.
Lahir ke Dunia Disambut Gempa Dahsyat, Bayi Mungil Ini Terpaksa Tinggal di Tenda
Lahir ke Dunia Disambut Gempa Dahsyat, Bayi Mungil Ini Terpaksa Tinggal di Tenda
Di tengah pemandangan pegunungan di selatan Maroko, terjadi gempa bumi dahsyat pada Jumat. Bayi Khadija baru saja lahir di sebuah rumah sakit di Marrakesh ketika gempa mengerikan itu melanda.
Momen kelahiran yang seharusnya membahagiakan dipenuhi oleh kepanikan karena gempa bumi. Tidak seperti yang diharapkan, bukan kebahagiaan yang mengiringi kelahirannya, melainkan ketidakpastian dan kesulitan yang segera menyusul.
Hanya tiga jam setelah kelahirannya, Khadija dan bayinya diminta untuk keluar dari rumah sakit.
“Mereka mengatakan kepada kami bahwa kami harus pergi karena takut akan terjadi gempa susulan,” katanya, dikutip dari BBC.
Foto: BBC
Khadijah dan suaminya mencoba pulang ke rumah mereka di Taddart, yang berjarak sekitar 65 kilometer dari Marrakesh, mereka mendapati jalan-jalan terhalang oleh tanah longsor. Perjalanan mereka hanya sampai di desa Asni, yang menjadi tempat tinggal sementara mereka.
Keluarga ini kini tinggal di tenda sederhana di pinggir jalan, mengandalkan perlindungan yang minim.
Sumber: BBC
"Kami meminta selimut kepada beberapa orang di desa ini agar kami punya sesuatu untuk menutupi kami.”
“Kami hanya punya Tuhan,” tambahnya.
Khadija juga mengungkapkan bahwa dia hanya memiliki satu set pakaian untuk sang bayi yang baru lahir. Kesulitan yang mereka hadapi hanyalah sebagian dari penderitaan yang dialami oleh banyak orang di sekitar mereka.
Sumber: BBC
Tidak jauh dari tempat Khadija dan keluarganya tinggal, di desa Asni, penduduk merasa frustrasi karena bantuan yang sangat diperlukan belum tiba. Kendati hanya berjarak 50 kilometer dari Marrakesh, mereka mendambakan bantuan secepatnya.
Foto: BBC
Warga Kesal
Beberapa di antara mereka bahkan mencoba mengekspresikan kekesalannya kepada seorang reporter lokal. Mereka merasa kekurangan makanan, roti, bahkan sayuran. Mereka hanya bisa bergantung pada Tuhan, sedangkan bantuan yang mereka harapkan masih belum datang.
Seorang pria dalam kerumunan itu menceritakan bahwa rumahnya masih berdiri, meskipun rusak parah dengan dinding yang retak-retak. Kondisi rumah yang tak aman membuat mereka lebih memilih untuk tinggal di tenda sederhana dan hanya ada beberapa selimut sebagai alas tidur.
Masyarakat sekitar berusaha menghentikan truk-truk yang lewat dengan harapan mendapatkan persediaan yang sangat dibutuhkan. Namun, terkadang truk-truk itu hanya melaju tanpa memberikan bantuan apa pun, meninggalkan penduduk dengan perasaan kecewa yang mendalam.
Sumber: BBC
Sebagai contoh lain, Mbarka juga harus tinggal di tenda sederhana karena rumahnya yang hancur. Dia mengandalkan bantuan dari orang-orang lokal untuk bertahan. Tapi, Mbarka dan keluarganya hanya satu dari banyak yang membutuhkan bantuan.
Foto: BBC