Malaysia larang pemutaran film India Padmaavat
Merdeka.com - Kementerian Dalam Negeri Malaysia melarang film Bollywood berjudul "Padmaavat" untuk tayang di bioskop, karena penggambaran dari film ini membawa sisi negatif dari seorang penguasa muslim.
Film ini sudah banyak diprotes di India. Mereka mengkritik dan menuduh direktur film, Sanjay Leela Bhansali, memutarbalikkan fakta dengan menggambarkan penguasa muslim sebagai "kekasih" Ratu Padmavati dari klan pejuang Hindu Rajput.
Bulan lalu, pengadilan tinggi India mengizinkan film tersebut diputar di seluruh negeri, meski sempat melarang tayang di dua negara bagian.
-
Kenapa film dewasa dilarang dalam Islam? Rasulullah SAW menjelaskan bahwa menjaga kemaluan merupakan kewajiban bagi setiap umat muslim.
-
Kenapa Bima Prawira kecewa dengan film Kramat Tunggak? 'Aku lebih sebagai ke pekerja seni, aku kecewa production house yang sekarang jadi perkara,' papar Bima Prawira. 'Kita sebagai pekerja seni, bekerja seperti ini, seperti itu, kita bertanggung jawab dan malah mengecewakan dan terkena masalah hukum,' lanjutnya.
-
Kenapa Syahnaz dikritik? Syahnaz yang sebelumnya mendapat kritik karena meninggalkan Jeje dalam kesedihannya setelah kehilangan ibunya, akhirnya merasa lega karena mereka dapat bersatu kembali dengan sempurna.
-
Bagaimana film Pareh disutradarai? Film ini masih murni direkam dengan lensa kamera 35 mm dengan peralatan sistem tunggal. Lalu, hasil rekamannya itu dibawa ke Belanda untuk disunting dan suara-suara pemerannya diisi oleh suara aktor Belanda. Hal ini menimbulkan kesan bahasa yang bercampur dan aksen Belanda yang kental.
Namun di Malaysia, negara mayoritas muslim, pihak kepolisian malah menolak peran yang menggambarkan Sultan Alauddin Khilji dan melarang film tersebut.
"Dia digambarkan sebagai Sultan yang sombong, kejam, tidak manusiawi, licik dengan berbagai tipu daya, tidak bisa dipercaya dan tidak sepenuhnya menjalani ajaran Islam," kata kementerian, seperti dilansir dari laman Channel News Asia, Jumat (2/2).
Badan Sensor Film Malaysia memutuskan melarang pemutaran film.
Bollywood cukup populer di Malaysia. Sebanyak tujuh persen penduduk Malaysia yang berjumlah 32 juta jiwa adalah etnis India.
Sebelumnya Malaysia juga pernah melarang pemutaran film Hollywood bertema agama seperti The Prince of Egypt (1998) yang bercerita tentang kisah Nabi Musa.
Mei lalu film produksi Walt Disney 'Beauty and the Beast' juga sempat ditahan pemutarannya lantaran ada 'adegan gay' di dalam film itu.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Film Vina: Sebelum 7 Hari dianggap membuat gaduh yang bisa mengganggu proses hukum.
Baca SelengkapnyaBima Prawira menjelaskan bahwa sebagai aktor dirinya merasa sangat kecewa karena beberapa hal.
Baca SelengkapnyaKemenag dan MUI berkoordinasi dalam menangani masalah video viral memperbolehkan tukar pasangan suami istri.
Baca SelengkapnyaFilm produksi era Kolonial Belanda ini tuai pujian saat ditayangkan di luar negeri, namun masyarakat Pribumi merasa kecewa dengan hasilnya.
Baca SelengkapnyaSebuah masjid dibakar dan seorang ulama dibunuh dalam bentrokan kelompok agama India.
Baca SelengkapnyaPM India Dituding Kampanye Pemilu Pakai Ujaran Kebencian terhadap Muslim
Baca SelengkapnyaAktor Malaysia Minta Dibangun Rumah Bordil Bagi Warga Asing, Begini Alasannya
Baca SelengkapnyaAtas permintaan Pj Gubernur Aceh, perusahaan segera memulangkan Rara melalui Bandara Sultan Iskandar Muda, Rabu (28/8) siang.
Baca SelengkapnyaSeorang wanita yang bekerja sebagai pegawai bioskop memberikan sebuah pesan tegas dan menohok khusus untuk pria yang makan nasi padang di dalam gedung bioskop.
Baca SelengkapnyaKuil Hindu di kota Ayodhya, negara bagian Uttar Pradesh diresmikan PM Narendra Modi pekan lalu.
Baca SelengkapnyaTerpilihnya Suwarno Kanapi sebagai Bupati Banyuwangi yang diusung PKI membuat lawan-lawan politiknya tidak puas.
Baca SelengkapnyaJelang Pemilu, India Larang Sekolah Madrasah, Siswa Diminta Pindah ke Sekolah dan Ribuan Guru Terancam Menganggur
Baca Selengkapnya