Better experience in portrait mode.

Mengupas Sejarah China yang Pernah Dukung Perjuangan Palestina

Mengupas Sejarah China yang Pernah Dukung Perjuangan Palestina pejuang palestina baca buku mao. ©Hareetz

Merdeka.com - Awal 1980-an pasukan Israel menyerbu sejumlah pos komando Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) di selatan Libanon. Mereka kemudian merampas sejumlah dokumen yang mengungkap berbagai operasi militer. Di antara dokumen itu ada surat-surat yang mengungkap PLO mengirimkan sejumlah anggotanya ke Jerman Timur, Yugoslavia, Vietnam, Pakistan, India, Korea Utara, dan China untuk mengikuti pelatihan militer sejak 1970-an.

Dikutip dari laman Haaretz, Minggu (4/8), di antara berkas-berkas surat itu ada kertas tiga halaman yang terselip berisi tata cara merakit bom. Di kertas halaman itu ada keterangan yang ditulis dalam bahasa Mandarin tentang bagaimana membuat ranjau dengan kawat duri, semen, bubuk mesiu, dan material lainnya.

Dokumen-dokumen itu tiba di Libanon melalui pengiriman kapal yang memuat persenjataan dari China untuk PLO pada era 1960-an. Menurut dokumen yang diperoleh Haaretz, berkas-berkas itu adalah bagian dari upaya China untuk mendukung gerakan pembebasan Palestina.

Tak lama setelah berdirinya Republik Rakyat China pada 1949, Beijing (dahulu bernama Peking) mengakui keberadaan negara Israel. Namun pada 1960-an, rezim Komunis China mulai menikmati hubungan hangat dengan orang Palestina dan memandang perjuangan rakyat Palestina adalah perjuangan melawan imperialisme.

petunjuk membuat bom berbahasa mandarin©Hareetz

China Memasok Senjata ke Palestina

Pada 1960-an dan awal 1970-an China memasok sejumlah besar senjata kepada berbagai kelompok gerilyawan Palestina tanpa imbalan apa pun. Intelijen Israel memperkirakan persenjataan China yang diberikan kepada Palestina antara 1965 hingga 1970 mencapai nilai sebesar USD 5 juta atau setara USD 33 juta saat ini, dihitung dengan penyesuaian inflasi. Senapan, granat tangan, bubuk mesiu, ranjau, dan peledak lainnya dikirimkan China kepada Palestina. China juga mengirimkan senapan bekas dan senjata mesin yang dibuat di Uni Sovyet. Meski begitu pada 1967 rakyat Palestina berjuang melawan Israel dengan persenjataan dari China.

Tak hanya itu memasok senjata, China juga memberikan pelatihan militer dan ideologi kepada para anggota PLO. Dari sebuah surat yang diperoleh Haaretz tertanggal 26 Maret tanpa tahun, empat divisi PLO ditugaskan untuk menjalani pelatihan di China. Tampaknya mereka dikirim untuk mengikuti akademi militer di Nanjing. Meski jumlah anggota PLO yang mendapat pelatihan itu mungkin kurang dari beberapa puluh orang, namun hal itu menunjukkan persahabatan jangka panjang melalui pengiriman senjata dan pelatihan kepada PLO itu sudah dimulai.

Pada 1970, Yasser Arafat pernah dikutip Peking Review saat dia mengatakan China sebagai 'pemberi pengaruh terbesar dalam revolusi kami dan memperkuat kegigihan kami'. Antara 1964 dan 2001, pemimpin Palestina melawat ke China dalam 14 kunjungan resmi.

Di era 1980-an ruang keluarga orang China sudah terbiasa dengan kemunculan Arafat di televisi ketika dia turun dari pesawat mengenakan pakaian khas militernya dan kaffiyeh.

"Pasokan senjata adalah bentuk dukungan China terhadap Palestina," ujar Prof Emeritus Yitzhak Shichor dari Departemen Studi Asia di Universitas Ibrani kepada Haaretz.

Menurut Shichor, PLO sebetulnya tidak berbuat banyak dengan persenjataan dari China itu. Senjata-senjata itu banyak yang tidak terpakai karena memang jumlahnya melebihi dari yang diperlukan Palestina.

Petunjuk tata cara merakit bom berbahasa Mandarin itu di bagian kolom 'efektivitas' tidak pernah diisi dan tidak pernah ada bukti fisik apakah bahan peledak itu dipakai.

Melawan Barat berarti Melawan Israel

Namun menurut sejarawan Lillian Craig Harris yang menulis di Jurnal Studi Palestina pada 1977, 'tanpa bantuan dari China itu, PLO tidak akan menjadi organisasi politik sekuat sekarang'.China kemudian mulai menunjukkan dukungan terang-terangan kepada Palestina dan unjuk rasa digelar di Beijing. Pada 15 Mei 1965, China merayakan Hari Solidaritas Palestina buat pertama kalinya dan itu berlangsung sampai 1971.China menjadi negara non-Arab pertama yang menjalin hubungan dengan PLO setelah organisasi itu didirikan pada 1964. Ketua PLO pertama Ahmad Shukeiri mengawali kunjungan ke China pada Maret 1965.Pada saat itu Sang Ketua Mao Zedong mengatakan kepada seorang delegasi PLO: "Imperialisme itu takut dengan China dan Arab. Israel dan Formosa (Taiwan) adalah basis imperialisme di Asia. Kalian (Palestina) berada di garda terdepan dan kami berada di belakang. Mereka ciptakan Israel untuk kalian, dan Formosa bagi kami. Negara Barat tidak seperti kita, dan kita harus menyadari ini. Perjuangan Arab melawan Barat adalah perjuangan melawan Israel. Wahai orang Arab, mari kita boikot Eropa dan Amerika!".

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Apakah Jepang Mendukung Palestina? Simak Ulasannya
Apakah Jepang Mendukung Palestina? Simak Ulasannya

Merebaknya konflik Israel-Palestina memunculkan pertanyaan mengenai pada sisi mana negara-negara lain berpihak.

Baca Selengkapnya
28 Mei 1964 Organisasi Pembebasan Palestina Dibentuk, Ini Sejarahnya
28 Mei 1964 Organisasi Pembebasan Palestina Dibentuk, Ini Sejarahnya

Organisasi ini dikenal sebagai perwakilan sah dari bangsa Palestina oleh 100 negara.

Baca Selengkapnya
Sebelum di Palestina, Zionis Pernah Ingin Dirikan Negara di AS, Begini Sejarahnya
Sebelum di Palestina, Zionis Pernah Ingin Dirikan Negara di AS, Begini Sejarahnya

Israel tidak ada di peta dunia sebelum tahun 1948.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
VIDEO: Jokowi & China Dukung Palestina Merdeka, Respons Tegas Perang Israel Vs Iran
VIDEO: Jokowi & China Dukung Palestina Merdeka, Respons Tegas Perang Israel Vs Iran

Keduanya membahas sejumlah isu strategis diantaranya ketahanan pangan hingga konflik Timur Tengah

Baca Selengkapnya
29 Maret Hari Tanah Palestina, Ketahui Sejarah dan Cara Memperingatinya
29 Maret Hari Tanah Palestina, Ketahui Sejarah dan Cara Memperingatinya

Hari Tanah Palestina sudah diperingati sejak tahun 1976.

Baca Selengkapnya
FOTO: Cetak Sejarah, Palestina Lolos ke 16 Besar Piala Asia Usai Bantai Hong Kong 3-0
FOTO: Cetak Sejarah, Palestina Lolos ke 16 Besar Piala Asia Usai Bantai Hong Kong 3-0

Timnas Palestina berhasil mencatatkan untuk pertama kalinya lolos ke babak 16 besar Piala Asia 2023 setelah menumbangkan Hong Kong dengan skor 3-0.

Baca Selengkapnya
Cerita Pilu Anak Palestina Orangtuanya Ditembak Israel di Hadapannya 'Ibu Ku Hamil 7 Bulan Ditembak Perutnya'
Cerita Pilu Anak Palestina Orangtuanya Ditembak Israel di Hadapannya 'Ibu Ku Hamil 7 Bulan Ditembak Perutnya'

Berikut kisah pilu anak Palestina saat melihat orang tuanya ditembak di hadapannya.

Baca Selengkapnya
Indonesia Tegas Dukung Palestina, MUI Serukan Israel Adalah Musuh Bersama
Indonesia Tegas Dukung Palestina, MUI Serukan Israel Adalah Musuh Bersama

Pentingnya peran-peran kekuatan masyarakat sipil, tokoh lintas agama dan akademisi memperlemah Israel.

Baca Selengkapnya