Menlu AS desak Indonesia dan Asean agar jauhi Korea Utara
Merdeka.com - Tindakan Korea Utara yang terus ngotot melanjutkan program pengembangan rudal dan senjata nuklirnya membuat Amerika Serikat (AS) kesal, apalagi negara yang dipimpin Kim Jong-un itu mengabaikan seruan sekutu dekatnya, China.
Dilansir laman time.com, Jumat (5/5), demi menekan pengembangan senjata mematikan itu, AS kian gencar melakukan pendekatan kepada semua negara di dunia untuk menjauhi Korea Utara. Indonesia dan negara-negara di Asia Tenggara diminta ikut bergabung di dalamnya.
Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson mendesak pemerintah Indonesia maupun negara-negara yang tergabung dengan Asean untuk mendukung sanksi terhadap Korea Utara, serta mencegah diplomat dari negeri itu melakukan bisnis menguntungkan dalam mendukung program senjata mereka.
-
Siapa yang diincar oleh senjata nuklir Korea Utara? Analis mengatakan Korea Utara memperlihatkan ancaman nuklir yang semakin beragam ke Amerika Serikat dan Korea Selatan.
-
Bagaimana Korea Utara meluncurkan rudal antarbenua? Akan ada silo, gerbong kereta, kapal selam, dan peluncur rudal bergerak.
-
Kenapa Korea Utara mengembangkan rudal hipersonik? Tak puas hanya dengan rudal balistik, Pyongyang juga mengembangkan rudal hipersonik jenis baru.
-
Siapa yang meminta Menteri Pertahanan Korea Selatan dipecat? Sementara itu, Perdana Menteri Han Duck Soo dijadwalkan akan bertemu dengan pimpinan Partai Kekuatan Rakyat yang menaungi Presiden Yoon Suk Yeol.Pemimpin Partai tersebut, Han Dong Hoon menyerukan agar Menteri Pertahanan Kim Yong Hyun dipecat dan seluruh kabinet dari partai tersebut mengundurkan diri.
-
Mengapa AS khawatir dengan program luar angkasa China? Program luar angkasa Tiongkok yang sedang berkembang dan stasiun luar angkasa Tiangong-nya berulang kali dikemukakan dalam sambutannya pada sidang subkomite DPR AS yang disiarkan langsung mengenai masa depan penelitian luar angkasa dan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), yang diperkirakan akan dihentikan pada tahun 2030.
-
Siapa yang memimpin Korea Utara? Pemimpin tertinggi Korea Utara (Korut) saat ini ialah Kim Jong-un. Dia mengambil alih kekuasaan sebagai orang nomor satu pada tahun 2011 setelah kematian ayahnya, Kim Jong Il.
Tillerson juga telah mengundang menteri luar negeri dari 10 negara anggota Asean, tujuannya untuk mendorong mereka agar mengurangi hubungan diplomatik dengan Pyongyang.
"Sehingga Korea Utara tidak mendapatkan keuntungan dari channel diplomatik mereka atas ambisi nuklir dan rudalnya," ujar pejabat senior Kementerian Luar Negeri AS Patrick Murphy.
Ini merupakan tindakan terbaru yang dilakukan pemerintahan Trump untuk mendapatkan dukungan internasional demi menekan Korea Utara secara diplomatik dan ekonomi. Tentu tujuan utamanya adalah mencegah program senjata nuklir sebelum menjadi ancaman nyata bagi tanah Amerika.
Di samping China, sekutu tradisional Korea Utara dan mitra dagang utama, sebagai kunci utama pengaruh internasional, utamanya negara di kawasan Asia Tenggara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Pyongyang serta ikatan perdagangan skala kecil. Dalam laporan terakhir PBB menemukan diplomat Korea Utara memainkan aktivitas komersial kunci yang dilarang resolusi Dewan Keamanan dalam mencegah masuknya teknologi dan pendapatan yang mendukung program persenjataan mereka.
"Korea Utara di banyak negara ada kehadiran diplomatik yang jelas melampaui kebutuhan diplomatik mereka," ujar Murpy kepada awak wartawan.
Dia juga menyebutkan, Korea Utara telah menjadi ancaman nyata bagi negara-negara di Asia Tenggara usai terbunuhnya kakak tiri Jong-un, Kim Jong-nam.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berbagai pengembangan dan uji coba rudal nuklir yang dilakukan Korea Utara dipandang sebagai ancaman dunia. Simak selengkapnya!
Baca SelengkapnyaKetegangan ini membuat Korsel memerintahkan seluruh warganya di dua pulau terpencil untuk mengungsi ke tempat perlindungan bom.
Baca SelengkapnyaKorea Utara masih terus melakukan uji coba penembakan rudal-rudal balistik ke wilayah perairan Jepang. Penambakan itu disiarkan langsung di stasiun televisi.
Baca SelengkapnyaSebanyak 120 negara menyetujui adanya resolusi gencatan senjata, 14 negara menolak, dan 45 negara abstain.
Baca SelengkapnyaIndonesia dan Korea Selatan merupakan sama-sama negara dengan berkekuatan menengah (middle power).
Baca SelengkapnyaLatihan itu dilakukan di tengah situasi memanas dengan Seoul dan Washington, saat Menlu AS Antony Blinken melakukan kunjungan ke Korea Utara.
Baca SelengkapnyaNATO meminta agar pengiriman pasukan Korea Utara ke Rusia dihentikan, setelah terungkap bahwa 10.000 tentara Korut terlibat dalam konflik di Ukraina.
Baca SelengkapnyaPengerahan ratusan rudal maut Korea Utara ini dianggap sebagai ancaman oleh Korea Selatan.
Baca SelengkapnyaDalam uji coba yang dipantau Kim Jong-un, rudal balistik antarbenua Hwasong-19 berhasil terbang lebih tinggi. Rudal ini juga melesat jauh ke luar angkasa.
Baca SelengkapnyaHal ini disampaikan Kim Jong-un dalam pidatonya di hadapan majelis rakyat tertinggi.
Baca SelengkapnyaKapal selam bersenjata nuklir yang baru diluncurkan Korea Utara ini akan ditugaskan berpatroli di perairan antara semenanjung Korea dan Jepang,
Baca SelengkapnyaIni disampaikan Kim Jong-un di hadapan para mahasiswa universitas militer terbesar di Korea Utara.
Baca Selengkapnya