Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Menlu Retno enggan komentar soal WNI diduga teroris di Marawi

Menlu Retno enggan komentar soal WNI diduga teroris di Marawi Menlu Retno tinjau venue KTT IORA. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Sebanyak 17 warga negara Indonesia meminta dievakuasi pemerintah Indonesia yang ada di Filipina. Para WNI ini terjebak di kota yang tengah konflik antara militer dengan kelompok radikal Maute, Marawi.

Di tengah proses evakuasi para WNI tersebut, ada kabar jika beberapa warga Indonesia diduga sebagai teroris di sana. Namun, orang-orang yang diduga teroris ini tidak termasuk daftar WNI yang akan dievakuasi.

Menanggapi pertanyaan awak media, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi enggan menjawabnya.

"Tanya pak polisi saja ya," ujar mantan Duta Besar RI untuk Belanda tersebut, saat ditemui di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri, usai mengikuti upacara Hari Kelahiran Pancasila, Jakarta, Kamis (1/6).

Sementara itu, kepolisian Filipina menetapkan empat WNI masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Keempat orang yang menjadi buron itu antara lain Anggara Suprayogi, Yayat Hidayat Tarli, Yoki Pratama Windyarto dan Al Ikhwan Yushel.

Kabagpenum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul mengatakan, keempatnya ditetapkan sebagai buron karena bergabung dengan kelompok teroris ISIS di Filipina. "WNI yang diduga sudah berada di Filipina Selatan bergabung dengan jaringan teroris," kata Martinus.

Menurut Martinus, keempat WNI itu berangkat ke Filipina secara terpisah. Pertama, Yoki Pratama Windyarto berangkat ke Filipina pada tanggal 4 Maret 2017 dan disusul Al Ikhwan Yushel pada tanggal 28 Maret 2017.

Sedangkan Yayat Hidayat Tarli bersama dengan Anggara Suparyogi bertolak ke Filipina pada tanggal 15 April 2017. Selain keempat orang itu, pihak kepolisian juga telah mengidentifikasi adanya keterlibatan tiga WNI lain dengan kelompok ISIS di Filipina. Mereka di antaranya, Moch Jaelani Firdaus, Muhamad Gufron, dan Muhammad Ilham.

Ketiga orang ini pun diketahui berangkat ke Filipina secara terpisah. Muhammad Ilham berangkat pada 29 November 2016, sementara Moch Jaelani Firdaus dan Muhamad Gufron pada 7 Maret 2017.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kondisi Terkini WNI di Lebanon Usai Serangan Israel, Puluhan Dievakuasi
Kondisi Terkini WNI di Lebanon Usai Serangan Israel, Puluhan Dievakuasi

Pemerintah belum bisa memastikan kepul para WNI tersebut karena saat ini jalur penerbangan di sejumlah negara Timur Tengah menerapkan sistem buka tutup.

Baca Selengkapnya
Dihujani Bom Israel, 129 WNI Memilih Tetap Tinggal di Palestina
Dihujani Bom Israel, 129 WNI Memilih Tetap Tinggal di Palestina

Tercatat total 143 WNI berada di wilayah konflik Israel-Palestina.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Siaga Perang Israel Vs Iran-Hizbullah, Menteri Cantik Jokowi Ungkap Ada WNI Terjebak
VIDEO: Siaga Perang Israel Vs Iran-Hizbullah, Menteri Cantik Jokowi Ungkap Ada WNI Terjebak

Menlu Retno memastikan Pemerintah Indonesia terus berupaya mengevakuasi WNI yang masih terjebak di wilayah konflik Lebanon.

Baca Selengkapnya
Menlu Ungkap 79 WNI Berhasil Keluar dari Lebanon
Menlu Ungkap 79 WNI Berhasil Keluar dari Lebanon

Retno menjelaskan, evakuasi jalur darat tersebut dimulai dari Beirut menuju Damaskus, Suriah, lalu ke Amman, Yordania.

Baca Selengkapnya
Jokowi Minta Mahfud MD Tangani Pengungsi Rohingya
Jokowi Minta Mahfud MD Tangani Pengungsi Rohingya

Hingga akhir November 2023, tercatat 1.084 warga Rohingya yang mendarat di Aceh menggunakan 6 kapal kayu.

Baca Selengkapnya
Mahfud Endus Mafia Sengaja Selundupkan Etnis Rohingnya karena Manfaatkan Kebaikan Warga Indonesia
Mahfud Endus Mafia Sengaja Selundupkan Etnis Rohingnya karena Manfaatkan Kebaikan Warga Indonesia

Mahfud mengatakan jumlah pengungsi etnis Rohingya terus bertambah karena adanya jaringan mafia tindak pidana perdagangan orang (TPPO).

Baca Selengkapnya
Pasukan TNI Siaga untuk Evakuasi WNI dari Lebanon
Pasukan TNI Siaga untuk Evakuasi WNI dari Lebanon

Proses evakuasi WNI, apabila nanti berlangsung dengan bantuan pasukan TNI di UNIFIL, akan dijalankan melalui koordinasi dengan UNIFIL Force Commander.

Baca Selengkapnya
Pengungsi Rohingya Terus Bertambah, Mahfud MD: Orang Aceh, Sumut, Riau Sudah Keberatan
Pengungsi Rohingya Terus Bertambah, Mahfud MD: Orang Aceh, Sumut, Riau Sudah Keberatan

Mahfud MD sedang mencari jalan keluar mengenai pengungsi Rohingya yang terus bertambah datang ke Indonesia

Baca Selengkapnya
Koordinasi dengan UNHCR, Pemerintah Waspadai Sindikat TPPO di Balik Kedatangan Pengungsi Rohingya
Koordinasi dengan UNHCR, Pemerintah Waspadai Sindikat TPPO di Balik Kedatangan Pengungsi Rohingya

Pemerintah akan mempelajari mengapa para pengungsi bisa berakhir di Indonesia yang semula bukan negara tujuan atau transit.

Baca Selengkapnya
Hari-Hari Mencekam WNI Terjebak di Tengah Konflik Suriah: Tak Pernah Sepi Rentetan Tembakan hingga Dentuman Bom
Hari-Hari Mencekam WNI Terjebak di Tengah Konflik Suriah: Tak Pernah Sepi Rentetan Tembakan hingga Dentuman Bom

Cawi, Eli Susanti dan Rohayati, tiga warga negara Indonesia asal Indramayu, Jawa Barat semula dijanjikan pekerjaan di berbagai negara, bukan ke Suriah.

Baca Selengkapnya
Etnis Rohingya 'Serbu' Indonesia, Menlu ke UNHCR: Dugaan Kuat Ada Penyelundupan & Perdagangan Manusia
Etnis Rohingya 'Serbu' Indonesia, Menlu ke UNHCR: Dugaan Kuat Ada Penyelundupan & Perdagangan Manusia

UNHCR mengatakan, lebih dari 1.200 orang Rohingya telah mendarat di Indonesia sejak November 2023.

Baca Selengkapnya
Menlu Retno Jelaskan Rumitnya Evakuasi Satu Keluarga WNI dari Gaza di Tengah Gempuran Tentara Israel
Menlu Retno Jelaskan Rumitnya Evakuasi Satu Keluarga WNI dari Gaza di Tengah Gempuran Tentara Israel

Satu keluarga WNI masih diupayakan dievakuasi dari Gaza Selatan.

Baca Selengkapnya