Misterius, Gambar Wajah Manusia Berusia 2.000 Tahun Muncul dari Dasar Sungai yang Mengering
Dampak kekeringan di hutan hujan Amazon menyebabkan munculnya ukiran misterius berusia antara 1.000 hingga 2.000 tahun dari dasar sungai.
Fenomena ini muncul di Rio Negro dan Sungai Amazon di luar Manaus, Brasil.
Misterius, Gambar Wajah Manusia Berusia 2.000 Tahun Muncul dari Dasar Sungai yang Mengering
Dampak kekeringan di hutan hujan Amazon menyebabkan munculnya ukiran misterius berusia antara 1.000 hingga 2.000 tahun dari dasar sungai. Kejadian ini merupakan kali kedua fenomena luar biasa ini terjadi.Fenomena ini muncul di Rio Negro dan Sungai Amazon di luar Manaus, Brasil. Ukiran langka yang berusia antara 1.000 hingga 2.000 tahun ini menggambarkan air, binatang, dan wajah manusia kecil. Arkeolog sangat tertarik dengan penemuan ini karena kumpulan wajah manusia seperti ini hanya pernah terungkap sekali sebelumnya pada kekeringan regional tahun 2010.
Biasanya, lukisan kuno semacam ini hilang selamanya di bawah air. Namun, kekeringan terkini telah menyebabkan tingkat air mencapai rekor terendah dalam lebih dari seratus tahun. Gambar-gambar itu dikenal dengan sebutan "Caretas" atau wajah-wajah kecil.
-
Apa yang ditemukan pemburu fosil di sungai? 'Saya mengangkatnya untuk memegangnya sebentar, dan saya menyadari - 'tunggu sebentar, itu bukan pohon, itu adalah rahang raksasa,' ujarnya dengan penuh kepada NBC2.
-
Dimana kerikil sungai ditemukan? Kerikil yang ditemukan di Lujiaoliang juga mirip dengan kerikil sungai dari situs Heitugou di dekatnya.
-
Siapa sosok mumi berusia 2.700 tahun? Seorang ahli antropologi mengungkap siapa sosok mumi berusia 2.700 tahun yang awalnya dikira berasal dari Mesir.
-
Apa yang ditemukan di dalam makam berusia 2000 tahun? Misteri kuburan berusia 2000 tahun yang berisi sebuah kaca dan pedang akhirnya terpecahkan.
-
Dimana patung manusia tertua ditemukan? Arkeolog dari Universitas Istabul, Nemci Karul, menemukan sebuah patung manusia kuno yang diperkirakan berusia 11.000 tahun di Karahan Tepe, Turki.
-
Dimana arkeolog menemukan gambar? Lokasi situs ini mengejutkan karena dua alasan, yaitu jaraknya jauh dari sumber air terdekat, Danau Nubia, yaitu lebih dari 97 kilometer, dan lanskap gersang yang tidak ideal untuk beternak hewan bertanduk besar, kata para penulis penelitian.
Selain ukiran hewan dan simbol air, terdapat kepala manusia dengan bentuk sedikit persegi yang memiliki mulut, namun sedikit yang memiliki hidung.
Jaime Oliveira dari Institut Warisan Sejarah Brasil (Iphan) menambahkan, masyarakat kuno di Amazon juga mengalami periode kekeringan yang lebih parah daripada kondisi saat ini.Dapat disimpulkan untuk membuat ukiran tersebut, sungai pada masa itu kemungkinan mengalami kekeringan atau bahkan mungkin tidak ada sama sekali.
Selain penemuan ukiran hewan dan manusia ini, laporan dari VOA juga menyebutkan bahwa jika kekeringan terus berlanjut, para ahli arkeologi di lokasi tersebut yakin akan menemukan lebih banyak ukiran di dasar sungai.
Kumpulan ukiran yang menggambarkan air, hewan, dan wajah manusia ini awalnya terungkap pada tahun 2010, saat terjadi kekeringan hanya selama satu hari. Ukiran itu dibuat dengan menggunakan kapak dari batu pecah.
Jaime Olivera, seorang arkeolog, menggambarkan petroglif ini sebagai "seni grafis yang kompleks". Lebih lanjut, arkeolog menyatakan figur manusia kecil ini mampu "mengkomunikasikan berbagai emosi, termasuk kebahagiaan dan kesedihan."Dengan demikian, jika diinterpretasikan dengan benar, ukiran-ukiran ini dapat memberikan "wawasan berharga tentang masyarakat yang menghuni lokasi ini."
Wajah-wajah ini memvisualisasikan berbagai emosi, mereka juga mencerminkan 'keadaan pikiran'. Hal ini memungkinkan para ahli arkeologi untuk melakukan spekulasi tentang hal-hal apa yang dirayakan dan dialami oleh masyarakat pada masa itu.
Saat ini, lokasi temuan ini telah menjadi kawasan yang dilindungi oleh pemerintah, dan hingga kini arkeolog belum mendapatkan izin untuk mengaksesnya.
Pejabat dari Survei Geologi Brasil telah memberi peringatan Rio Negro diperkirakan akan naik kembali pada bulan November. Oleh karena itu, ada perlombaan untuk mendokumentasikan petroglif tersebut sebelum tenggelam kembali ke dalam kedalaman sungai.