Netizen Malaysia Ramai-Ramai Kecam Menteri yang ke Luar Negeri Saat Banjir Melanda
Merdeka.com - Warga Malaysia di dunia maya ramai-ramai mengecam sejumlah politisi yang dianggap ikut bertanggung jawab membiarkan terjadinya bencana banjir besar di musim penghujan tahun ini.
Di Negara Bagian Terengganu, lokasi terparah dilanda banjir ada sekitar 40.000 korban yang harus mengungsi ke sekitar 300 posko banjir. Seorang bayi dua tahun belum lama ini meninggal karena tenggelam di depan rumahnya ketika keluarga mereka sedang dievakuasi.
Sementara itu sekitar 30.000 warga juga terpaksa mengungsi di Negara Kelantan.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
-
Dimana warga terdampak kekeringan? BPBD Kabupaten Cilacap mencatat jumlah warga yang terdampak kekeringan di wilayah tersebut mencapai 9.153 jiwa dari 3.011 keluarga.
-
Dimana makam korban banjir bandang? Ketegangan semakin terasa ketika terungkap bahwa di halaman rumah itu terdapat sepasang batu besar yang berfungsi sebagai tanda makam bagi korban banjir bandang.
"Yang paling parah adalah kegagalan pemerintah Terengganu untuk mengirimkan pasokan bantuan kepada korban banjir di sejumlah posko setelah jalur darat bisa dilalui," kata koran lokal Utusan Malaysia, seperti dilansir laman South China Morning Post, Kamis (22/12).
Netizen juga membagikan informasi yang menyebut Kepala Menteri Negara Bagian Terengganu Ahmad Samsuri Mokhtar dan istrinya berada di Auckland, Selandia Baru sejak 11 Desember dan baru akan kembali hari ini. Dia tidak menyampaikan alasan mengapa pergi ke luar negeri meski Badan Meteorologi Malaysia sudah memperingatkan akan terjadi cuaca buruk dan banjir besar sejak 9 Desember lalu.
"Semua orang tahu Desember adalah musim banjir dan dia memilih bulan ini untuk ke luar negeri. Di mana logikanya?" kata warga Terengganu Mahadi Suli di tengah rumahnya yang kebanjiran.
Sementara itu sebagian netizen justru menyalahkan warga Terengganu dan Kelantan yang membuat kaum nasionalis Malaysia dan faksi islamis Perikatan Nasional meraih kemenangan dalam pemilu.
"Kalianlah, orang-orang Terengganu yang memilih mereka," kata seorang pengguna Twitter mengomentari berita banjir terbaru.
Yang lain mengatakan warga di pesisir timur yang memilih di pemilu memang "layak" mendapat bencana banjir karena memilih partai islamis PAS.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nana menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya melakukan perbaikan tanggul yang jebol di sejumlah titik.
Baca SelengkapnyaBanjir masih menggenangi enam kecamatan, yakni Genuk, Pedurungan, Gayamsari, Tugu, Semarang Timur dan Semarang Utara.
Baca SelengkapnyaTerjangan banjir bandang yang menyapu rumah-rumah dan mobil di Kenya menewaskan sedikitnya 45 orang dan melukai lebih dari 110 lainnya.
Baca SelengkapnyaLebih dari 320 KK menjadi korban banjir setelah sebuah tanggul di kawasan Perumahan Taman Mangu, Tangerang Selatan tak kuat menahan debit air hujan.
Baca SelengkapnyaSebanyak 8 kecamatan dalam Kabupaten Aceh Utara dikepung banjir, sejak Selasa (5/9) pagi. Akibat bencana ini, seribu lebih warga memilih mengungsi.
Baca SelengkapnyaBanjir besar itu menyebabkan Jalan Pantura Demak-Kudus lumpuh total
Baca Selengkapnya10 kecamatan itu yakni Bangko, Batang Masumai, Muara Siau, Lembah Masurai, Bangko Barat, Pemenang Selatan, Tiang Pumpung, Pemenang Barat, Pemenang dan Jangkat.
Baca SelengkapnyaBanjir terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan sehingga mengakibatkan jalan nasional jalur Demak-Semarang lumpuh total.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, banjir di Demak terjadi akibat curah hujan yang sangat ekstrem.
Baca SelengkapnyaRisma terlihat berdialog dengan korban dan memberikan bantuan kepada korban.
Baca SelengkapnyaLebih dari 100.000 orang dievakuasi akibat hujan lebat dan banjir mematikan tersebut.
Baca SelengkapnyaUpdate Banjir Bandang Sumbar: 67 Orang Meninggal, 20 Orang Hilang, 44 Luka-Luka
Baca Selengkapnya