Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Netizen Turki tuding kudeta cuma sandiwara diperiksa jaksa

Netizen Turki tuding kudeta cuma sandiwara diperiksa jaksa Warga Turki merayakan kegagalan kudeta militer. ©2016 REUTERS/Murad Sezer

Merdeka.com - Kementerian Kehakiman Turki akhir mengatakan pengawasan menyeluruh terkait simpatisan kudeta militer gagal mencakup komentar di dunia maya. Postingan menuding upaya makar itu hanya 'sandiwara' ataupun 'dirancang' Presiden Reccep Tayyip Erdogan dianggap merongrong pemerintah.

Bekir Bozdag, Menteri Kehakiman Turki, memantau banyak komentar di jejaring sosial maupun forum Internet yang meragukan peristiwa kudeta militer pada 15 Juli lalu. Netizen sengaja menyebarkan teori konspirasi diperiksa oleh polisi dan jaksa setempat. Pemeriksaan ini menurut Bozdag tidak berlebihan, sebab para netizen kritis itu bisa saja simpatisan Fethullah Gulen, ulama dituding sebagai dalang kudeta.

"Lihat saja orang-orang yang berkata di media sosial bahwa kudeta tempo hari cuma akal-akalan. Jaksa sudah memeriksa sebagian dari mereka. Kebanyakan hanyalah pecundang yang merasa siap mati menjalankan perintah Fethullah Gulen," kata Bozdag seperti dilansir Aljazeera, Senin (25/7).

Orang lain juga bertanya?

Pemeriksaan netizen yang dicurgai anti-Erdogan dapat dibenarkan, mengingat Turki sudah memberlakukan darurat sipil hingga tiga bulan ke depan. Selama periode itu, polisi dan militer diberi kewenangan melakukan penangkapan tanpa surat kuasa serta penahanan tanpa peradilan awal.

Tiga hari terakhir, kelompok oposisi Turki semakin berani menyuarakan tudingan bahwa kudeta militer tempo hari adalah sandiwara pemerintahan Erdogan. Akhir pekan lalu lebih dari 10 ribu simpatisan Partai Rakyat Republik menggelar pawai di Kota Istambul, mempertanyakan kebenaran adanya kudeta, seperti dilansirABC News.

Kendati demikian, berbeda dari beberapa netizen yang langsung menuding Erdogan, pawai partai oposisi cenderung berhati-hati mempertanyakan dalang sesungguhnya kudeta. "Ada indikasi kudeta ini justru upaya mengubah dasar negara kita yang demokratis, sekuler, serta berdasarkan asas hukum," kata Kemal Kilicdaroglu, Ketua Partai Rakyat Republik.

Perubahan besar-besaran sedang melanda Turki sesudah kudeta. Erdogan membersihkan birokrasi, kepolisian, serta militer dari simpatisan Gulen. Lebih dari 13 ribu orang, terdiri atas 2.100 hakim/jaksa, 1.485 polisi, serta nyaris 9 ribu tentara ditahan karena dianggap terlibat upaya makar. Itu belum termasuk dosen dan guru-guru sekolah yang diminta mengundurkan diri karena masuk kategori pro-Gulen.

Menteri Pendidikan Ismet Yilmaz menyatakan negaranya akan membuka lowongan 20 ribu guru, menggantikan tenaga pengajar yang diberhentikan selepas kudeta. Dua hari lalu Erdogan menerbitkan dekrit berisi penutupan 1.043 sekolah, 1.229 lembaga amal dan LSM dibekukan operasinya, 35 rumah sakit terkait Gulen dilarang menerima pasien, 19 koperasi dibekukan asetnya, serta 15 universitas. Semuanya adalah lembaga di bawah naungan Yayasan Gulen.

Sang ulama rival Erdogan sedang berada di pengasingan kawasan Pennsylvania, Amerika Serikat. Pemerintah Turki sudah mengirim nota resmi kepada Washington, menuntut Gulen diekstradisi.

(mdk/ard)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Viral Guru Honorer Diberhentikan di Hari Pertama Masuk Sekolah, Ini Kata DPR
Viral Guru Honorer Diberhentikan di Hari Pertama Masuk Sekolah, Ini Kata DPR

Salah netizen bercerita bahwa ditempat anaknya bersekolah SMP guru honorernya pun diberhentikan.

Baca Selengkapnya
10 Jaksa KPK Ditarik Kembali ke Kejagung, Termasuk Ali Fikri
10 Jaksa KPK Ditarik Kembali ke Kejagung, Termasuk Ali Fikri

Sepuluh jaksa tersebut sudah dalam 10 tahun berdinas di KPK

Baca Selengkapnya
Duduk Perkara 107 Guru Honorer di Jakarta Diputus Kontrak
Duduk Perkara 107 Guru Honorer di Jakarta Diputus Kontrak

Menurut Iman, pemberitahuan cleansing guru honorer itu dibagikan dalam bentuk formulir.

Baca Selengkapnya
Ratusan Guru Honorer Jakarta Dipecat di Tahun Ajaran Baru, Pengamat: Tindakan Ngawur
Ratusan Guru Honorer Jakarta Dipecat di Tahun Ajaran Baru, Pengamat: Tindakan Ngawur

kebijakan cleansing guru honorer tindakan ngawur dan tidak berperikemanusiaan

Baca Selengkapnya
Dihukum karena Viral Dukung Gibran, 13 Anggota Satpol PP Garut Sudah Kembali Bekerja
Dihukum karena Viral Dukung Gibran, 13 Anggota Satpol PP Garut Sudah Kembali Bekerja

Dihukum karena Viral Dukung Gibran, 13 Anggota Satpol PP Garut Kembali Bekerja

Baca Selengkapnya
Kemendikbud Minta Kasus Dugaan Pungli di SDN 1 Cibeureum Bogor Diserahkan ke Penegak Hukum
Kemendikbud Minta Kasus Dugaan Pungli di SDN 1 Cibeureum Bogor Diserahkan ke Penegak Hukum

Kemendikbud menegaskan, kasus pungli merupakan tindak pidana sehingga harus ditangani penegak hukum.

Baca Selengkapnya
Buntut Ratusan Guru Honorer Diberhentikan, Disdik Bakal Periksa Kepsek
Buntut Ratusan Guru Honorer Diberhentikan, Disdik Bakal Periksa Kepsek

Disdik DKI Jakarta telah melaksanakan rapat dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terkait cleansing guru honorer.

Baca Selengkapnya
Daftar 10 Jaksa Senior KPK yang Ditarik Pulang Kejagung, Termasuk Ali Fikri
Daftar 10 Jaksa Senior KPK yang Ditarik Pulang Kejagung, Termasuk Ali Fikri

Menurut Harli, penarikan 10 jaksa itu dalam rangka penyelenggaraan kedinasan.

Baca Selengkapnya
10 Jaksa yang Ditarik Pulang Kejagung Tetap Berdinas di KPK sampai 1 September
10 Jaksa yang Ditarik Pulang Kejagung Tetap Berdinas di KPK sampai 1 September

Untuk menggantikan ke-10 jaksa itu, KPK telah berkoodinasi dengan Kejagung agar segera mengirimkan jaksa-jaksanya untuk berdinas di KPK.

Baca Selengkapnya
Eks Anggota DPR Azis Syamsuddin Bakal Diperiksa Penyidik, Diduga Kasus Pungli di Rutan KPK
Eks Anggota DPR Azis Syamsuddin Bakal Diperiksa Penyidik, Diduga Kasus Pungli di Rutan KPK

Dewan Pengawas KPK menyatakan ada 93 orang pegawai yang terlibat dalam rangkaian kasus pungutan liar di Rutan Cabang KPK.

Baca Selengkapnya
DPRD DKI Panggil Disdik Pekan Depan Usai Ratusan Guru Honorer Dipecat
DPRD DKI Panggil Disdik Pekan Depan Usai Ratusan Guru Honorer Dipecat

Anggota dewan menyesalkan adanya pemecatan serentak.

Baca Selengkapnya
Profil Brigjen Asep Guntur, Dirdik KPK  Mengundurkan Diri Buntut OTT Basarnas
Profil Brigjen Asep Guntur, Dirdik KPK Mengundurkan Diri Buntut OTT Basarnas

Buntut pernyataan Wakil Ketua KPK Johanis Tanak yang menyebut penyelidik khilaf dalam OTT yang melibatkan Marsekal Madya Henri Alfiandi.

Baca Selengkapnya