New York Times Larang Jurnalisnya Gunakan Kata 'Genosida' dan 'Palestina' Saat Tulis Berita Soal Perang Israel di Gaza
Editor media ternama Amerika ini mengeluarkan memo terkait larangan tersebut.
Editor media ternama Amerika ini mengeluarkan memo terkait larangan tersebut.
Sumber: TRT World
Memo tersebut, yang ditulis editor standar New York Times, Susan Wessling dan editor internasional Philip Pan, diperbarui secara berkala sejak invasi Israel ke Gaza yang dimulai Oktober 2023.
Dalam memo tersebut, para jurnalis diperingatkan agar tidak menggunakan istilah-istilah seperti "genosida", "pembersihan etnis", "wilayah yang diduduki", dan "kamp-kamp pengungsi", saat menulis artikel terkait perang Israel di Gaza, seperti laporan The Intercept pada Senin (15/4).
"Dapatkah kita mengartikulasikan mengapa kita menerapkan kata-kata tersebut pada satu situasi tertentu dan bukan yang lain? Seperti biasa, kita harus fokus pada kejelasan dan ketepatan - mendeskripsikan apa yang terjadi daripada menggunakan label," tulis memo tersebut.
Selain itu, menurut analisis The Intercept, yang mencatat bias New York Times yang berpihak pada sudut pandang Israel dalam perang tersebut, memo tersebut meminta para reporter untuk menghindari menggunakan istilah "pejuang" terhadap kelompok perlawanan Palestina seperti Hamas dan lebih memilih untuk menggunakan istilah "teroris".
"Sangatlah tepat untuk menggunakan kata 'terorisme' dan 'teroris' dalam menggambarkan serangan-serangan pada tanggal 7 Oktober, yang mencakup penargetan warga sipil secara sengaja dalam pembunuhan dan penculikan," demikian menurut memo tersebut.
Bahkan ketika warga sipil Palestina menjadi sasaran langsung, New York Times menahan diri untuk tidak menyebut serangan Israel yang berulang kali terhadap warga sipil Palestina dan tempat-tempat sipil yang dilindungi, seperti rumah sakit, sebagai "terorisme."
"Jika memungkinkan, hindari istilah tersebut dan buatlah lebih spesifik (misalnya Gaza, Tepi Barat, dan lain-lain) karena masing-masing memiliki status yang sedikit berbeda," kata memo tersebut.
Sumber New York Times, yang dikutip The Intercept, mengatakan bahwa menghindari istilah "wilayah pendudukan" cenderung mengaburkan sifat sebenarnya dari konflik tersebut, sejalan dengan narasi resmi Israel.
"Pada dasarnya Anda mengeluarkan pendudukan dari liputan, yang merupakan inti dari konflik ini," kata sumber tersebut kepada The Intercept.
"Ini seperti, 'Oh, jangan katakan pendudukan karena mungkin akan terlihat seperti kita membenarkan serangan teroris."
Pemerintah pendudukan Israel menyembunyikan informasi ini dari warganya.
Baca SelengkapnyaDibantu Intelijen Israel, Pasukan Otoritas Palestina Diam-Diam Masuk ke Gaza, Ini Tujuannya
Baca SelengkapnyaTentara Israel Tembaki Konvoi Kendaran PBB di Gaza, Tewaskan Satu Pekerja Asing
Baca SelengkapnyaPerundingan gencatan senjata berlangsung di Kairo, Mesir. Namun tidak dihadiri perwakilan Israel.
Baca SelengkapnyaThe Intercept melakukan analisis terhadap lebih dari 1.000 artikel yang diterbitkan media-media Barat terkait agresi Israel di Jalur Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaWarga dan Menteri Israel Geram Lihat Warga Gaza Masih Bisa Ramai-Ramai Main di Pantai di Tengah Perang
Baca SelengkapnyaPalestina Lantik Pemerintahan Baru, Tuai Kritik dari Rakyat dan Hamas
Baca SelengkapnyaSelain itu, hampir 600 tentara Israel juga dilaporkan tewas dan ribuan lainnya terluka.
Baca SelengkapnyaJumlah utang ini naik dua kali lipat dari tahun 2022.
Baca Selengkapnya