Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Palestina tak gentar dengan ancaman Trump menyunat hibah

Palestina tak gentar dengan ancaman Trump menyunat hibah Bentrok polisi Israel dan warga Palestina di Yerusalem. ©REUTERS

Merdeka.com - Gertakan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, bakal memangkas anggaran bantuan sebesar USD 300 juta (sekitar Rp 4,06 triliun) supaya Palestina kembali melanjutkan proses perundingan damai nampaknya tidak mempan. Otoritas Palestina menyatakan tidak bakal tunduk terhadap ancaman Trump itu, walau mereka sangat bergantung dari hibah buat menopang keberlangsungan kehidupan penduduknya.

Menurut pejabat senior Otoritas Palestina, Hanan Ashrawi, mereka tidak gentar dengan gertakan Trump soal pemangkasan bantuan. Menurut dia, justru Trump yang merusak proses perundingan damai antara Palestina dan Israel, gara-gara klaim soal status Kota Yerusalem.

"Sekarang malah dia yang menyalahkan orang Palestina atas perbuatannya yang tidak bertanggung jawab," kata Hanan, seperti dilansir dari laman AFP, Kamis (4/1)

Juru bicara kepresidenan Palestina, Nabil Abu Rudaina, mengatakan jika AS ingin proses perundingan damai dilanjutkan, maka ada syaratnya. Yaitu harus berlandaskan hukum internasional dan resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang mengakui kalau Ibu Kota Palestina adalah Yerusalem Timur.

"Yerusalem adalah Ibu Kota abadi Palestina, dan itu tidak akan dijual," kata Nabil.

Presiden Otoritas Palestina, Mahmud Abbas, juga menyatakan tidak mau lagi AS terlibat dalam proses perundingan damai dengan Israel. Abbas kini berharap kepada Eropa mau menjadi penengah dalam negosiasi.

Abbas juga meminta sejumlah negara yang sampai saat ini rutin menerima bantuan uang dari Amerika Serikat supaya tidak takut bersikap soal Palestina. Dia juga mendesak negara lain yang belum mengakui keberadaan Palestina supaya cepat menentukan pilihan, utamanya soal rencana dua negara.

Kementerian Luar Negeri Otoritas Palestina juga memilih menarik perwakilan mereka di Ibu Kota Washington, AS, dan mempertimbangkan kembali buat menjalin hubungan dengan Negeri Abang Sam. Menteri Luar Negeri Otoritas Palestina, Riyad Malki, menyatakan penarikan rombongan perwakilan diplomatik Palestina dari AS diputuskan tak lama setelah klaim Trump soal Yerusalem.

"Kami akan berunding buat memutuskan apakan masih perlu menempatkan perwakilan dan membina hubungan dengan AS," kata Riyad.

(mdk/ary)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dua Sisi dari Mata Uang yang Sama, Donald Trump dan Kamala Harris di Mata Warga Palestina
Dua Sisi dari Mata Uang yang Sama, Donald Trump dan Kamala Harris di Mata Warga Palestina

Siapa pun yang menjadi presiden AS, baik Donald Trump atau Kamala Harris, dukungan AS untuk Israel tetap sama.

Baca Selengkapnya
Hamas Sebut Siapa Pun Pemenang Pilpres AS, Situasi Gaza Tak Berubah karena Trump dan Harris Sama-Sama Pendukung Israel
Hamas Sebut Siapa Pun Pemenang Pilpres AS, Situasi Gaza Tak Berubah karena Trump dan Harris Sama-Sama Pendukung Israel

AS merupakan pendukung utama Israel dalam perang genosidanya di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya
Bertentangan dengan Keinginan Netanyahu, Pejabat Tinggi Israel Akui Mustahil Lenyapkan Hamas
Bertentangan dengan Keinginan Netanyahu, Pejabat Tinggi Israel Akui Mustahil Lenyapkan Hamas

Pejabat tinggi Israel Akui Mustahil Lenyapkan Hamas, Bertentangan dengan Keinginan Netanyahu

Baca Selengkapnya
Militer Israel Sebut Akan Perangi Hamas Sampai 5 Tahun, Akui Perlawanan Menjadi Lebih Lama dan Sulit
Militer Israel Sebut Akan Perangi Hamas Sampai 5 Tahun, Akui Perlawanan Menjadi Lebih Lama dan Sulit

Militer Israel Sebut Akan Perangi Hamas Sampai 5 Tahun, Akui Perlawanan Menjadi Lebih Lama dan Sulit

Baca Selengkapnya
Bukan Solusi Dua Negara, Netanyahu Blak-Blakan Soal Nasib Palestina di Masa Depan
Bukan Solusi Dua Negara, Netanyahu Blak-Blakan Soal Nasib Palestina di Masa Depan

Netanyahu menolak pembicaraan damai dengan Palestina, negara yang dijajah Israel sejak 1948.

Baca Selengkapnya
Gagal Tembus Wilayah Lebanon, Israel Gunakan Pasukan Perdamaian PBB Sebagai 'Tameng Manusia' Saat Lawan Hizbullah
Gagal Tembus Wilayah Lebanon, Israel Gunakan Pasukan Perdamaian PBB Sebagai 'Tameng Manusia' Saat Lawan Hizbullah

Pasukan penjajah Israel gagal maju menuju desa Maroun al-Ras di Lebanon selatan dalam invasi daratnya.

Baca Selengkapnya
Serangan Menohok Trump ke Biden Soal Perang Israel di Gaza,
Serangan Menohok Trump ke Biden Soal Perang Israel di Gaza, "Kalau Saya Presiden, Itu Tak Akan Terjadi"

Agresi Israel di Gaza menjadi salah satu topik yang dibahas dalam debat capres AS.

Baca Selengkapnya
Tentara Mesir Akhirnya Ungkap Alasan Mengapa Negaranya Tidak Mau Menolong Gaza, Ada Masalah Utang
Tentara Mesir Akhirnya Ungkap Alasan Mengapa Negaranya Tidak Mau Menolong Gaza, Ada Masalah Utang

Mesir telah menjadi sekutu dekat Israel sejak Perjanjian Camp David ditandatangani pada 1979.

Baca Selengkapnya
Saudi Kembali Tegaskan Israel Tidak Dapat Hidup Tanpa Berdirinya Negara Palestina
Saudi Kembali Tegaskan Israel Tidak Dapat Hidup Tanpa Berdirinya Negara Palestina

Saudi Kembali Tegaskan Israel Tidak Dapat Hidup Tanpa Adanya Negara Palestina

Baca Selengkapnya
Netanyahu Kembali Sampaikan Sikap Soal Ide Negara Palestina Merdeka, Begini Katanya
Netanyahu Kembali Sampaikan Sikap Soal Ide Negara Palestina Merdeka, Begini Katanya

Netanyahu Kembali Sampaikan Sikap Soal Ide Negara Palestina Merdeka, Begini Kataya

Baca Selengkapnya
⁠Demi PM Israel Netanyahu, Amerika Serikat Mati-matian Sampai Ancam Mahkamah Internasional
⁠Demi PM Israel Netanyahu, Amerika Serikat Mati-matian Sampai Ancam Mahkamah Internasional

Amerika Serikat berikan dukungan terbuka untuk Perdana Menteri Israel yang terancam ditangkap.

Baca Selengkapnya
Kecam Keras Israel, Pangeran MBS Kembali Tegaskan Tidak Ada Normalisasi Tanpa Negara Palestina Merdeka
Kecam Keras Israel, Pangeran MBS Kembali Tegaskan Tidak Ada Normalisasi Tanpa Negara Palestina Merdeka

Pengaran MBS kembali menegaskan sikap Kerajaan Saudi dalam konflik Palestina-Israel.

Baca Selengkapnya