Penembakan Massal di Thailand Tewaskan 20 Orang, Pelaku Seorang Tentara
Merdeka.com - Seorang tentara menembak 20 orang hingga tewas dan puluhan lainnya terluka dalam sebuah penembakan massal di kota Nakhon Ratchasima, Thailand, Sabtu (8/2) sore waktu setempat.
Pelaku, Jakraphanth Thomma sebelumnya membunuh komandannya sebelum mencuri senjata dari kamp militer.
Pelaku melanjutkan serangannya di sebuah mal, dimana diyakini dia masih bersembunyi. Sebelum melakukan aksinya, dia mengunggah status di media sosial. Demikian dikutip dari BBC, Minggu (9/2).
-
Apa yang ditembak? Tiga pemuda yang menjadi korban penembakan yakni RS, DS dan YL.
-
Kenapa mereka ditembak? Pelaku penembakan terhadap tiga orang pemuda asal Peboko, Kelurahan Kefamenanu Utara, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), ditangkap.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
-
Siapa yang membantai warga Tionghoa di Kali Angke? Merujuk laman Kelurahan Angke, sungai ini rupanya identik dengan kasus pembantaian terbesar etnis Tionghoa oleh pasukan VOC.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Di mana peristiwa penembakan terjadi? Dalam video tersebut tampak empat pemuda berjalan di antara reruntuhan di daerah Al-Sika di Khan Younis, Jalur Gaza selatan pada awal Februari lalu. Daerah ini hancur akibat pengeboman dan operasi militer Israel.
Pasukan keamanan berada di TKP dan menyelamatkan ratusan orang lainnya sembari mencari pelaku. Motif pelaku masih belum jelas.
TKP penembakan massal terjadi di pusat perbelanjaan Terminal 21, Nakhon Ratchasima, yang juga dikenal dengan Korat, yang sampai saat ini masih disegel.
Sesaat setelah pukul 03.00 waktu setempat, suara tembakan terdengar saat pasukan keamanan menyerbu lokasi dan mencoba menangkap pelaku. Salah satu anggota pasukan keamanan tewas dan dua lainnya terluka.
Laporan awal menyebutkan pria bersenjata tersebut mencoba kabur melalui belakang bangunan mal.
Sebelumnya Bangkok Post melaporkan pelaku yang disebut berusia 32 tahun itu menyandera sejumlah orang, namun ini belum dikonfirmasi secara resmi.
Ibu pelaku juga dibawa ke mal tersebut untuk membujuknya agar menyerahkan diri.
Salah satu orang yang berhasil melarikan diri menceritakan kepada BBC dia dan pengunjung lainnya bersembunyi di kamar mandi lantai empat, sebelum turun ke lantai dua dan bersembunyi di bawah meja sebuah restoran selama tiga jam. Dia mendengar setidaknya empat tembakan sebelum melihat beberapa tentara dan merasa aman.
Menteri Kesehatan Publik, Anutin Charnvirakul sebelumnya menyebutkan 16 orang tewas di TKP dan empat lainnya meninggal di rumah sakit.
Jumlah korban yang terluka sebanyak 31 orang, dan 10 lainnya dalam kondisi kritis. Namun dikhawatirkan jumlah korban akan terus bertambah.
Tembak Komandan Militer
Pelaku mulai melakukan aksinya sekitar pukul 15.30 waktu setempat pada Sabtu (8/2) di kamp militer Suatham Phithak. Komandan militer yang disebutkan Bangkok Post bernama Kolonel Anantharot Krasae, tewas.
Seorang perempuan berusia 63 tahun yang merupakan mertua dari Krasae dan seorang tentara lainnya juga tewas.
Pelaku kemudian mengambil senjata dan amunisi dari kamp sebelum mengambil kendaraan jenis Humvee. Dia kemudian melepaskan tembakan di sejumlah lokasi sebelum tiba di Terminal 21 sekitar pukul 18.00.
Cuplikan media lokal menunjukkan pelaku keluar dari kendaraannya dan melepaskan tembakan dan para pengunjung menyelamatkan diri.
Cuplikan CCTV menunjukkan pelaku berada di dalam mal dengan senapan terangkat.
Perdana Menteri Thailand, Prayuth Chan-ocha terus mengikuti perkembangan atas insiden ini dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban, kata juru bicaranya.
Unggahan di Facebook
Pelaku mengunggah status di akun media sosialnya selama melakukan aksinya, dalam salah satu unggahannya di Facebook, dia bertanya apakah dia harus menyerah atau tidak.Sebelumnya dia juga mengunggah foto sebuah pistol dengan tiga peluru, disertai keterangan "sekarang saatnya untuk bersemangat" dan "tidak ada yang bisa menghindari kematian".Facebook kemudian menghapus unggahan tersebut dan menyampaikan belasungkawa."Doa kami untuk para korban, keluarga mereka dan masyarakat yang terdampak oleh tragedi ini di Thailand. Tak ada ruang di Facebook bagi orang-orang yang melakukan kekejaman semacam ini, ataupun untuk orang-orang yang memuji atau mendukung serangan ini," tulis Facebook.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penembakan massal terjadi di Siam Paragon, sebuah mall mewah di Ibu Kota Bangkok, Thailand. Sebanyak 3 orang tewas dan 4 lainnya terluka dalam insiden ini.
Baca SelengkapnyaPembantaian terhadap umat Muslim ini terjadi saat ayah PM Thailand berkuasa.
Baca SelengkapnyaDalam insiden itu diketahui telah membuat satu orang warga sipil bernama Raden Barus (61) meninggal dunia dan delapan warga lainnya mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaInformasi awal menyebutkan tiga korban tewas, tetapi angka itu naik menjadi empat setelah salah satu korban luka-luka akhirnya meninggal.
Baca SelengkapnyaPenembakan mengerikan terjadi di Siam Paragon Mall, salah satu pusat perbelanjaan mewah yang populer di Bangkok, Thailand kemarin.
Baca SelengkapnyaBudi Gunawan menjelaskan saat ini situasi di lokasi bentrok Desa Cinta Adil, Kecamatan Biru-Biru, Deli Serdang, sudah kembali kondusif.
Baca SelengkapnyaHingga kini belum diketahui secara pasti motif penyerangan tersebut.
Baca SelengkapnyaAnak-anak itu bahkan takut ke sekolah karena khawatir akan menjadi sasaran meski tak tahu apa-apa.
Baca SelengkapnyaBudi Gunawan memastikan proses hukum terhadap insiden ini terus berjalan.
Baca SelengkapnyaMotif penyerangan yang terjadi pada Jumat malam itu masih simpang siur. Selain satu tewas, sejumlah warga juga luka-luka.
Baca SelengkapnyaPomal Lantamal VI Makassar masih menahan Koptu SB yang terjerat kasus penembakan dua remaja. Sementara keluarga korban berharap tersangka pelaku dihukum berat.
Baca SelengkapnyaSekelompok TNI masuk ke perkampungan Desa Selamat pada Jumat (8/11) malam sekitar pukul 21.30 WIB.
Baca Selengkapnya