Penuhi janji, Duterte perintahkan militer habisi Abu Sayyaf
Merdeka.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte pernah berjanji akan menangani aksi-aksi penculikan Abu Sayyaf, setelah perang terhadap narkoba dan reformasi birokrasi mulai berjalan. Karena dua agenda awal sudah menunjukkan hasil setelah dua bulan menjabat, kini perhatian Duterte mulai beralih kepada para militan di selatan negaranya.
Saat mendatangi tentara di Pangkalan Militer Zamboanga, Mindanao, kemarin Duterte menyatakan Abu Sayyaf harus segera diberantas. Kawasan muslim Filipina terancam dipengaruhi paham Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) seandainya terlambat.
"Hancurkan mereka, itu adalah perintah," kata Duterte seperti dilansir Kantor Berita Reuters, Kamis (11/8).
-
Siapa Presiden pertama Filipina? Manuel Roxas mengambil kembali sumpahnya sebagai Presiden pertama Republik Filipina, setelah menyepakati perjanjian dengan Amerika Serikat.
-
Bagaimana Filipina merdeka? Manuel Roxas mengambil kembali sumpahnya sebagai Presiden pertama Republik Filipina, setelah menyepakati perjanjian dengan Amerika Serikat.
-
Siapa yang memimpin penculikan para jenderal? Doel Arif mendapat tugas menculik para Jenderal Angkatan Darat di malam kelam itu. Doel Arif menjadi Komandan Pasukan Pasopati dalam Gerakan 30 September.
-
Apa pesan yang diberikan Kapolri? Kapolri memberi arahan agar Theodore bisa mempersiapkan segalanya sebelum berdinas seusai dilantik sebagai perwira. 'Kemarin saya bisa diberikan kesempatan berbincang-bincang sama Bapak Kapolri. Di situ Bapak Kapolri menitipkan pesan ke saya terutama untuk bagaimana kelanjutan pada saat dinas dan bekal apa saja yang perlu saya persiapkan,' kata Theodore.
-
Siapa yang pimpin pasukan? Tim Sparta yang dipimpin langsung oleh Kapolresta Surakarta Kombes Pol Iwan Saktiadi langsung melakukan pengadangan.
-
Siapa yang mengucapkan kata-kata tentara? 'Jangan pernah kau merasa lelah untuk bangsamu ini. Berikanlah yang terbaik dengan kemampuan dan kerja kerasmu. Jagalah kami dan negara tercinta ini. Indonesia milik kita, jangan pernah sampai dimiliki oleh lainnya.'
Duterte menyatakan Abu Sayyaf berbeda dari gerakan pemberontak muslim seperti Front Pembebasan Bangsa Moro. Abu Sayyaf menurutnya bandit berkedok militan, membunuh warga sipil tanpa alasan, serta sejak awal tidak membuka ruang negosiasi.
"Jika kita membiarkan semua ini berlangsung, maka tiga sampai tujuh tahun ke depan Filipina akan mulai memiliki persoalan ISIS," kata Duterte.
Sejauh ini 11 WNI masih disekap oleh Abu Sayyaf. Selama enam bulan terakhir, belasan pelaut asal Indonesia diculik bergantian kelompok militan itu, demi mendapatkan tebusan. Abu Sayyaf tahun ini memenggal dua sandera asal Kanada karena uang tebusan tak dibayar.
Janji menghadapi Abu Sayyaf dilontarkan Duterte sebelum dilantik menjadi presiden pada Juni lalu. "Akan tiba waktunya bagi saya untuk berhadapan langsung dengan Abu Sayyaf."
Politikus 71 tahun itu sebetulnya punya hubungan cukup baik dengan Bangsa Moro, kelompok muslim yang mengelola wilayah otonomi di Pulau Mindanao. Front Pembebasan Bangsa Moro (MILF) yang dulu memberontak pada Manila menganggap Duterte sebagai sosok yang bisa dipercaya.
Pada 27 Februari lalu, Duterte berkunjung khusus ke kawasan Sultan Kudarat, markas para pejuang MILF. "Inilah calon presiden kita," kata Wakil Ketua MILF, Ghadzali Jaafar, saat memperkenalkan Duterte.
Entah terkait atau tidak dengan lawatan Presiden Duterte ke Mindanao, awal pekan ini MNLF bentrok dengan Abu Sayyaf di Kalingalan Caluang, Provinsi Sulu, Filipina. Dilaporkan empat anggota Abu Sayyaf tewas.
MNLF sebelumnya ikut membantu pemerintah Indonesia bernegosiasi dengan faksi Abu Sayyaf untuk penyelamatan 10 sandera asal Tanah Air yang diculik di perairan Sulu.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AHY sempat mengingat pesan Menko Marves Luhut Pandjaitan usai dilantik sebagai menteri.
Baca SelengkapnyaJenderal Dudung memastikan, hukuman militer akan lebih berat dibanding hukuman sipil.
Baca SelengkapnyaHadi Tjahjanto mengaku memberi pesan kepada AHY, terkait tugas di Kementerian ATR BPN
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Agus Subiyanto merespons soal Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang melakukan penyerangan dan pembunuhan kepada warga
Baca SelengkapnyaMabes Polri buka suara atas kasus pengeroyokan dilakukan puluhan Brimob kepada seorang anggota TNI.
Baca SelengkapnyaMabes TNI memberikan klarifikasi instruksi Panglima TNI Laksamana Yudo.
Baca SelengkapnyaJenderal Juan Jose Zuniga yang mendalangi kudeta di Bolivia merupakan panglima militer Bolivia yang telah dicopot.
Baca SelengkapnyaPanglima Laksamana TNI Yudo Margono memberikan instruksi piting untuk prajuritnya. Hal itu disalahartikan oleh masyarakat hingga ia meminta maaf.
Baca SelengkapnyaBerikut potret Jenderal TNI musnahkan miras hingga senpi dengan kacamata hitamnya.
Baca SelengkapnyaJika ditemukan pasukan membandel maka pihaknya tidak akan segan memberikan sanksi
Baca SelengkapnyaKasad Jenderal TNI Dudung Abdurrahman meminta anggota TNI yang menculik dan menganiaya pemuda Aceh Imam Masykur hingga tewas dihukum seberat-beratnya.
Baca SelengkapnyaIbas mengutuk keras kasus penculikan dan penganiayaan Paspampres terhadap pemuda Aceh.
Baca Selengkapnya