Peramal jitu Bulgaria sebut Obama adalah presiden AS terakhir
Merdeka.com - Baba Vanga, peramal buta asal Bulgaria yang dengan tepat meramal terjadinya peristiwa serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat dan juga kemunculan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) pernah mengatakan Barack Hussein Obama akan menjadi 'presiden AS terakhir'.
Koran the Daily Mail melaporkan, Kamis (10/11), wanita yang dijuluki Nostradamus dari Balkan itu dengan tepat memprediksi presiden AS ke-44 adalah seorang keturunan Afro-Amerika.
Namun menurut Prophecies, belum jelas apa yang dimaksud peramal kelahiran Bulgaria yang meninggal pada 1996 dalam usia 85 tahun itu. Selama hidupnya Baba Vanga disebut-sebut berhasil 85 persen memprediksi masa depan.
-
Siapa yang meramalkan Trump? Ramalannya itu dilakukan oleh seorang paranormal bernama Paula Roberts yang disiarkan oleh Fox News pada Januari lalu.
-
Siapa yang dilantik menjadi Presiden? Pelantikan Mikhail Gorbachev Sebagai Presiden Uni Soviet pada 15 Maret 1990
-
Siapa yang dilantik sebagai Presiden? Pada tahun 2024, pelantikan ini akan menjadi penutup dari rangkaian Pemilihan Umum yang telah berlangsung, di mana Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka terpilih sebagai presiden dan wakil presiden.
-
Kapan ramalan tentang Trump dilakukan? Jauh sebelum Donald Trump mengalami penembakan saat kampanye, pada Januari 2024 lalu, ia pernah diramal.
-
Apa arti dari kata 'presiden'? Kata 'presiden' berasal dari bahasa Latin, praesidere; prae (sebelum) dan sedere (menduduki atau bertengger), menurut ahli linguistik Ben Zimmer, seperti dikutip dari NPR.
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
Obama saat ini secara teknis memang masih sebagai presiden AS sampai Donald Trump dilantik pada 20 Januari 2017.
Baba Vanga meramal presiden AS ke-44 akan berkulit hitam dan dia akan menjadi 'yang terakhir'.
Saat itu dia mengatakan pada saat presiden itu menjabat akan ada peristiwa krisis ekonomi.
"Orang-orang akan berharap dia akan mengatasinya, tapi yang akan terjadi sebaliknya. Dia akan membuat konflik antara utara dan selatan akan semakin memanas," kata dia.
Vanga disebut-sebut sudah membuat ratusan ramalan selama hidupnya, termasuk apa yang dia sebut 'perang besar muslim' yang akan dimulai saat musim semi Arab pada 2010.
Dia memprediksi perang itu terjadi di Suriah dan akhirnya akan berujung pada berdirinya sebuah kekhalifahan di Roma pada 2043.
Bukan itu saja, pada 1950 Vanga dilaporkan meramal akan terjadinya 'ombak besar yang menyapu daratan penuh manusia dan kota, segalanya akan terkubur di bawah air'. Orang-orang kemudian mengatakan yang dia maksud adalah gelombang tsunami pada 2004 yang menewaskan ratusan ribu orang, termasuk di Aceh, Indonesia.
Selain itu dia memperingatkan soal perubahan iklim global yang akan membuat 'wilayah dingin menjadi hangat dan gunung berapi akan meletus.
"Semuanya akan meleleh, seperti es," kata dia.
Untuk masa depan, sebelum dia meninggal, Vanga juga pernah meramal apa yang akan terjadi beberapa abad ke depan. Dia mengatakan alien akan membantu peradaban untuk bisa hidup di bawah air pada 2130 dan nanti akan ada perang di Planet Mars pada 3005.
Pda 3797, kata dia, semua yang hidup di bumi akan mati dan pada saat itulah manusia akan pindah ke sistem tata surya yang lain. (mdk/pan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo mengatakan, Indonesia dan Amerika Serikat merupakan mitra strategis yang memiliki hubungan kuat dan beragam.
Baca SelengkapnyaBeredar video di YouTube yang memperlihatkan seorang peramal yang meramal Anies Baswedan akan menjadi presiden tahun 2024.
Baca SelengkapnyaTrump hari ini mendeklarasikan kemenangan setelah mengalahkan Kamala Harris dalam pilpres AS.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan perolehan suara sementara, Donald Trump mengalahkan kandidat dari Partai Demokrat, Kamala Harris.
Baca SelengkapnyaDonald Trump pernah diramal. Hasilnya begitu mengejutkan.
Baca SelengkapnyaDonald Trump berhasil mengalahkan kandidat dari Partai Demokrat, Kamala Harris dengan torehan 51 persen suara dan 277 electoral college.
Baca SelengkapnyaTrump akan kembali menjabat sebagai presiden AS ke-47.
Baca SelengkapnyaKala itu, Anies berada di urutan terendah dalam survei. Akan tetapi, Anies justru terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPrabowo juga menuliskan harapan ke depan terkait kerja sama Indonesia dan Amerika Serikat semakin erat.
Baca SelengkapnyaDonald Trump hari ini mendeklarasikan kemenangan di hadapan para pendukungnya di Florida.
Baca SelengkapnyaAtas vonis ini, Trump menjadi mantan presiden AS pertama yang dinyatakan terbukti melakukan kejahatan kriminal.
Baca SelengkapnyaDengan kemenangan ini Putin akan menjadi presiden terlama Rusia melampaui diktator Uni Soviet, Joseph Stalin.
Baca Selengkapnya