Ribuan anak-anak pengungsi Rohingya mengalami gizi buruk
Merdeka.com - Lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa urusan Anak-anak (UNICEF) mengungkap kalau ribuan bocah etnis Rohingya yang mengungsi ke perbatasan Bangladesh kondisinya sangat mengkhawatirkan dan terancam meninggal. Penyebabnya adalah mereka mengidap sejumlah penyakit dan gizi buruk lantaran situasi di tempat pengungsian yang serba sulit.
Dilansir dari laman AFP, Sabtu (23/12), kesimpulan UNICEF itu diperoleh dari tiga kali survei digelar di tiga kamp pengungsian Rohingya di wilayah Bangladesh. Yakni di Cox's Bazar, Kutupalong, dan Nayapara. Survei itu digelar sejak 22 Oktober hingga 27 November. Hasilnya menyatakan kalau 25 persen anak-anak pengungsi Rohingya, atau sekitar 1700 orang, mengidap gizi buruk akut, dan juga penyakit lain.
"Dari hasil survei itu hampir setengahnya mengidap anemia, 40 persen mengalami diare, dan 60 persen mengidap infeksi saluran pernapasan akut," kata Juru Bicara UNICEF, Christophe Boulierac di Jenewa, Swiss.
-
Apa itu Rohingya? Etnis Rohingya adalah kelompok etnis minoritas Muslim yang mayoritas tinggal di negara bagian Rakhine di Myanmar.
-
Dimana Rohingya tinggal? Etnis Rohingya adalah kelompok etnis minoritas Muslim yang mayoritas tinggal di negara bagian Rakhine di Myanmar.
-
Bagaimana Rohingya berjuang? Sejarah panjang perjuangan etnis Rohingya ini menunjukkan bahwa mereka terus berjuang untuk diakui sebagai warga negara yang setara di Myanmar, namun hingga kini mereka masih menghadapi tantangan besar dalam mendapatkan hak-hak dasar mereka.
-
Kenapa 96% warga Gaza mengalami kelaparan ekstrem? Laporan dari Integrated Food Security Phase Classification (IPC) menunjukkan, 96 persen populasi Jalur Gaza saat ini menghadapo 'kelaparan level ekstrem'.
-
Kenapa bayi di Gaza mengalami gizi buruk? Ibu-ibu mengalami gizi buruk sehingga mereka tidak bisa menyusui bayi mereka. Bayi-bayi pun sekarat karena kelaparan karena mereka tidak bisa mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan bayi yang baru lahir.
-
Dimana Rohingya ditemukan? Mereka terlantar di jalan protokol yakni di pinggir Jalan Sudirman, Kota Pekanbaru.
Pada 3 November lalu, UNICEF sudah memperingatkan kalau sekitar 7,5 persen anak-anak Rohingya di kamp pengungsian Cox's Bazar terancam meninggal karena gizi buruk. Menurut mereka, hanya 16 persen bocah Rohingya yang bisa mendapat jatah makanan dengan menu paling sederhana.
"Anak-anak pengungsi Rohingya yang sudah mengalami penderitaan dan terusir dari tanah kelahirannya, kini harus menghadapi krisis kesehatan," kata Kepala UNICEF di Bangladesh, Edouard Beigbeder.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perang genosida Israel di Jalur Gaza telah berlangsung selama delapan bulan.
Baca SelengkapnyaBerikut data mencengangkan soal balita di Gaza yang diungkapkan oleh WHO.
Baca SelengkapnyaIsrael membunuh lebih dari 13.000 anak-anak Palestina di Jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaAgresi brutal Israel di Gaza telah membunuh lebih dari 38.000 orang, termasuk 15.000 anak-anak, serta melukai 87.000 lainnya.
Baca SelengkapnyaNasib anak-anak Palestina yang tinggal di Rafah, Gaza Selatan kian memprihatinkan. Mereka terancam menderita gizi buruk.
Baca SelengkapnyaDirektur Badan Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan anak-anak di Gaza, Palestina meninggal karena kelaparan.
Baca SelengkapnyaIsrael disebut sengaja membuat warga Gaza kelaparan dengan membatasi masuknya bantuan kemanusiaan sebagai metode perang.
Baca SelengkapnyaSekitar 7 persen anak-anak di Jalur Gaza menderita kekurangan gizi akut sejak konflik Israel-Hamas meletus pada 7 Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaBerikut cerita pilu Ibu di Gaza terpaksa beri tepung ke anaknya agar kenyang.
Baca SelengkapnyaSerangan Israel yang terus berlanjut hingga hampir 6 bulan ini membuat warga Jalur Gaza terjebak dalam bencana kelaparan.
Baca SelengkapnyaViral pengungsi Rohingya merasa kurang saat diberi nasi bungkus, begini respon warganet.
Baca Selengkapnya170 pengungsi Rohingya berlabuh di Langkat, ada yang sakit dan kelaparan
Baca Selengkapnya