Sekjen PBB tuding Hamas langgar gencatan senjata di Gaza
Merdeka.com - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon kemarin menyalahkan Hamas telah melanggar gencatan senjata kemanusiaan 72 jam di Gaza, di saat Presiden Amerika Serikat Barack Obama menuntut pembebasan segera dari tentara Israel diduga diculik Hamas.
Gencatan senjata kemanusiaan, ditengahi Amerika dan PBB dalam upaya mengakhiri konflik mematikan sudah berlangsung 25 hari, itu seharusnya berlaku pada pukul 08.00 waktu setempat kemarin, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Sabtu (2/8).
Tapi kurang dari dua jam setelah dimulai, gencatan justru jatuh ke dalam gelombang pertumpahan darah baru ketika seorang tentara Israel dilaporkan ditangkap oleh para pejuang Hamas.
-
Apa yang dialami tentara Israel? 'Saya menyebutnya penolakan dan pemberontakan,' kata Inbal, ibu dari salah satu prajurit dalam peleton tersebut.'Mereka kembali ke bangunan yang sama yang sudah diamankan. Mereka sudah tiga kali ke kawasan Al-Zaytoun. Mereka paham itu sia-sia dan tidak ada gunanya.'
-
Apa yang terjadi di Gaza? Genosida masih terus terjadi di Gaza, Palestina.
-
Apa yang dilakukan tentara Israel di Gaza? Salah seorang pengguna media X menyebutkan bahwa operator D-9 yang sama, yaitu Guy Zaken dan Eliran Mizrahi yang bunuh diri baru-baru ini, sebelumnya sempat diwawancarai pada April 2024.
Sekarang, Ban mengecam Hamas sebab diduga melanggar gencatan senjata dalam sebuah langkah mungkin memiliki konsekuensi sangat serius bagi rakyat Gaza dan Israel
"Sekjen PBB juga mendesak kedua pihak untuk menahan diri secara maksimal dan kembali kepada gencatan senjata kemanusiaan 72 jam telah disepakati, yang secara tragis hanya berlangsung dengan waktu singkat," ujar Juru bicara PBB Stephane Dujarric.
"Langkah tersebut mempertanyakan kredibilitas jaminan Hamas kepada PBB," jelas Dujarric. "Sekjen mengutuk dalam istilah terkuat terkait pelanggaran dilaporkan dilakukan oleh Hamas terhadap gencatan senjata kemanusiaan disepakati bersama."
"Dia terkejut dan sangat kecewa dengan perkembangan ini."
Sepuluh warga Palestina dilaporkan tewas di Rafah, selatan Jalur Gaza, pada Sabtu dini hari. Ini menjadikan korban tewas mencapai 101 orang sejak seorang tentara Israel hilang di daerah itu sehari sebelumnya, kata para petugas medis.
Israel melakukan pemboman intensif di dekat Kota Rafah, di daerah di mana prajurit Israel Letnan Hadar Goldin hilang pada Jumat, dan menyebabkan total 34 orang tewas di Rafah dan Gaza City sejak Jumat tengah malam, termasuk yang terbaru sepuluh korban itu.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Israel menolak gencatan senjata di Jalur Gaza kendati desakan internasional semakin kencang.
Baca SelengkapnyaPembebasan tawanan ini sebagai salah satu poin perjanjian gencatan senjata yang berlangsung empat hari antara Hamas dan Israel.
Baca SelengkapnyaVideo pejuang Hamas menangkap tentara Israel dapat ditonton di slide terakhir artikel ini.
Baca SelengkapnyaPemimpin Hamas Sebut Kesepakatan Gencatan Senjata dengan Israel Semakin 'Dekat'
Baca SelengkapnyaAntonio Guterres pun Kembali menuntut dilakukannya gencatan senjata di Gaza.
Baca SelengkapnyaAlih-alih hanya membebaskan warga Palestina, ternyata Israel kembali melakukan tindakan bersifat licik. Ini yang dilakukan.
Baca SelengkapnyaIsrael kebakaran jenggot usai ICC rilis surat perintah penangkapan.
Baca SelengkapnyaIsrael kembali menggempur Jalur Gaza, Palestina pada Jumat (1/12) pagi.
Baca SelengkapnyaMenteri ini mengerahkan segala upaya agar gencatan senjata tidak tercapai.
Baca SelengkapnyaSurat penangkapan tersebut diajukan ke majelis hakim Mahkamah Pidana Internasional.
Baca SelengkapnyaDewan Keamanan PBB menyetujui resolusi yang menuntut gencatan senjata segera di Jalur Gaza ketika Amerika Serikat memilih abstain.
Baca SelengkapnyaLebih dari 8.000 anak-anak dan 6.200 wanita termasuk di antara mereka yang tewas
Baca Selengkapnya