Setelah 33 Tentara Terbunuh di Suriah, Turki Akan Biarkan Pengungsi Masuk Eropa
Merdeka.com - Menyusul serangan udara pasukan pemerintah Suriah yang menewaskan 33 tentara Turki, pejabat senior Turki menyampaikan pihaknya tak akan lagi menghentikan pergerakan pengungsi Suriah memasuki Eropa. Serangan tersebut terjadi di provinsi barat laut Suriah, Idlib.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan langsung menggelar rapat darurat setelah serangan tersebut. Sementara Menteri Pertahanan, Hulusi Akar dan para komandan pasukan Turki memimpin operasi di Suriah, di dekat perbatasan Turki. Demikian dilaporkan kantor berita pemerintah, Anadolu, dikutip dari France 24, Jumat (28/2).
Turki telah mengirim ribuan tentara dan alat berat militer ke Suriah dan Erdogan telah memperingatkan Turki akan melancarkan serangan skala besar untuk mengusir pasukan Suriah, kecuali mereka mundur dari pos pengamatan Turki di wilayah tersebut.
-
Apa yang dilakukan tentara Turki di Israel? Stasiun televisi Aljazeera berbahasa Arab melaporkan ada sekitar 10.000 tentara Turki di Israel.
-
Siapa yang terdampak serangan di Tavşanlı Höyük? Sisa-sisa otak dan kulit yang terawetkan ditemukan pada dua individu yang berbeda. Salah satunya adalah seorang pria muda berusia 15-18 tahun, sementara yang lainnya adalah seorang pria paruh baya berusia 40-45 tahun.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas serangan? Seorang juru bicara Qualcomm menyatakan bahwa patch telah dikirimkan, namun kini tanggung jawab ada di tangan pengguna.
-
Siapa Polwan yang meraih prestasi di Turki? Sosok Briptu Tiara Nissa menjadi salah satu dari 5 lulusan terbaik pendidikan S2 nontesis di Turki.
-
Siapa yang menjadi target serangan? Sebuah laporan baru yang diterbitkan menyatakan bahwa 1,46 miliar pengguna aktif iPhone di seluruh dunia menghadapi serangan siber yang ditujukan pada ID Apple mereka.
Tewasnya 33 pasukan Turki dan 32 lainnya terluka diumumkan Gubernur Provinsi Hatay, yang berbatasan langsung dengan Suriah. Korban tewas terbaru ini menambah daftar kematian tentara Turki di wilayah itu menjadi 54 orang pada bulan ini.
Sekitar 1 juta warga sipil mengungsi dekat perbatasan Turki sejak Desember, ketika pasukan pemerintah Suriah yang didukung Rusia merebut wilayah tersebut dari pemberontak yang didukung Turki, menandai krisis kemanusiaan terburuk dalam perang sembilan tahun di wilayah itu.
Dalam rangka mengantisipasi kemungkinan kedatangan pengungsi dari Idlib, salah seorang pejabat keamanan menyampaikan polisi Turki, penjaga pantai dan perbatasan diperintahkan untuk mundur dari perlintasan darat dan laut.
"Kami telah memutuskan, secara efektif dan segera, untuk tidak menghentikan pengungsi Suriah memasuki Eropa melalui darat atau laut," kata pejabat itu yang tak mau disebutkan namanya.
"Semua pengungsi, termasuk warga Suriah, sekarang dipersilakan melintas memasuki Uni Eropa," imbuhnya.
Ancaman untuk membuka jalan bagi pengungsi ke Eropa akan membatalkan perjanjian Turki dan Uni Eropa 2016 dan dapat dengan cepat menarik kekuatan Barat ke dalam perselisihan soal Idlib dan menghentikan negosiasi antara Ankara dan Moskow.
Beban menampung pengungsi "terlalu berat untuk dibawa oleh satu negara," kata pejabat itu.
Turki menampung sekitar 3,7 juta pengungsi Suriah dan berulang kali menyatakan tak dapat menampung lebih banyak lagi. Di bawah perjanjian 2016, Uni Eropa menyiapkan dana miliaran euro sebagai sebagai imbalan bagi Ankara yang setuju untuk membendung masuknya migran ke Eropa.
Turki telah mendesak Eropa untuk berbuat lebih banyak guna meredakan krisis di Idlib, dan Erdogan mengatakan tahun lalu pemerintahnya dapat "membuka gerbang" bagi para migran ke Eropa jika gagal bertindak.
Kesepakatan Uni Eropa-Turki 2016 bertujuan untuk membantu mengakhiri kedatangan para migran dan pengungsi, kebanyakan dari mereka melarikan diri dari perang dan kemiskinan di Timur Tengah, Afrika dan Asia, setelah lebih dari 1 juta orang mencapai Eropa pada 2015.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Juli lalu perlemen Turki mengajukan rancangan undang-undang untuk mencabut kewarganegaraan Turki bagi mereka yang ikut berperang membantu Israel di Gaza.
Baca SelengkapnyaErdogan menyampaikan kecamannya saat menghadiri demo bela Palestina di Istanbul.
Baca SelengkapnyaSerangan itu telah menewaskan delapan orang penjaga, termasuk komandan senior Korps Garda Revolusi Iran.
Baca SelengkapnyaErdogan salah satu pemimpin dunia yang mengeca keras agresi brutal Israel di Jalur Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaSurat usulan embargo yang ditandatangani 52 negara dikirim ke PBB.
Baca SelengkapnyaLedakan terjadi beberapa jam sebelum parlemen dijadwalkan bersidang kembali setelah liburan musim panas.
Baca SelengkapnyaPesawat ketiga Turki ini tiba pada Sabtu, menyusul dua pesawat sebelumnya yang tiba di Mesir pada Jumat.
Baca SelengkapnyaPresiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengeluarkana dekrit terkait biaya kuliah gratis bagi mahassiwa asal Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaIni disebabkan perang genosida Israel di Jalur Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaMereka marah setelah sebuah ledakan yang diduga serangan udara Israel menghantam rumah sakit di Jalur Gaza dan menewaskan ratusan orang.
Baca SelengkapnyaPresiden Turki, Recep Tayyip Erdogan kembali mengutuk Israel atas serangan brutalnya di Jalur Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaPemerintah belum bisa memastikan kepul para WNI tersebut karena saat ini jalur penerbangan di sejumlah negara Timur Tengah menerapkan sistem buka tutup.
Baca Selengkapnya