Skandal Cambridge Analytica: Facebook minta maaf di surat kabar Inggris dan AS
Merdeka.com - CEO Facebook Mark Zuckerberg memuat iklan satu halaman penuh pada hari Minggu (25/3) di surat kabar papan atas di AS dan Inggris. Permintaan maaf secara terbuka ini menyusul adanya skandal Cambridge Analytica dan penyalahgunaan sekitar 50 juta data pengguna.
"Anda mungkin pernah mendengar tentang aplikasi kuis yang dibangun oleh peneliti universitas yang membocorkan data Facebook jutaan orang pada tahun 2014. Ini adalah pelanggaran kepercayaan dan saya menyesal kami tidak melakukan lebih banyak pada saat itu. Kami sekarang mengambil langkah untuk memastikan ini tidak terjadi lagi," tulis Zuckerberg, seperti dikutip dari The Hill, Senin (26/3).
Peneliti universitas yang dimaksud adalah representasi dari sosok profesor Universitas Aleksandr Kogan, yang menurut Facebook, telah melanggar kebijakan privasinya dengan memberikan data pengguna ke Cambridge Analytica tanpa izin.
-
Bagaimana perusahaan seperti Facebook mengumpulkan data pengguna? Dokumen tersebut menguraikan proses enam langkah bagaimana perangkat lunak Active-Listening mengumpulkan data suara pengguna dari berbagai perangkat.
-
Siapa yang mengklaim TikTok ambil data pengguna berlebihan? Pada tahun 2022, perusahaan keamanan siber Internet 2.0 mengeluarkan laporan bahwa TikTok melakukan 'pengambilan data yang berlebihan' terhadap para penggunanya.
-
Data apa saja yang diambil TikTok dari pengguna? Pada tahun 2022, perusahaan keamanan siber Internet 2.0 mengeluarkan laporan bahwa TikTok melakukan 'pengambilan data yang berlebihan' terhadap para penggunanya. Organisasi tersebut mengatakan bahwa TikTok mengambil berbagai data pribadi dari penggunanya, seperti ponsel apa yang digunakan untuk membuka TikTok, aplikasi lain apa yang ada di ponsel, dan di mana pengguna membuka TikTok.
-
Apa yang dilakukan LinkedIn dengan data pengguna? LinkedIn, yang dimiliki oleh Microsoft, mengejutkan banyak penggunanya setelah diketahui bahwa mereka menggunakan profil, gambar, dan konten dari akun pengguna untuk melatih model AI.
-
Siapa yang menggunakan data Twitter untuk AI? Tetapi nampaknya yang dia maksud dengan pengikisan data dalam jumlah besar digunakan oleh perusahaan kecerdasan buatan (AI).
-
Bagaimana Meta menggunakan data pengguna untuk AI? Meta mengumpulkan postingan, komentar, dan gambar profil, yang mungkin mencakup informasi pribadi seperti nama dan kontak.
Iklan permintaan maaf dari Facebook ini dimuat di surat kabar AS termasuk The New York Times, The Washington Post dan The Wall Street Journal pada hari ini. Sedangkan di Inggris permintaan maaf ini muncul di surat kabar seperti The Sunday Times, Mail pada Minggu.
Permintaan maaf Facebook di surat kabar New York Times ©2018 Merdeka.com
"Terima kasih telah mempercayai komunitas ini. Saya berjanji untuk melakukan yang lebih baik untuk Anda," tulis pesan itu menyimpulkan.
Facebook telah menghadapi pengawasan ketat sejak terungkapnya pencurian data oleh riset Inggris Cambridge Analytica yang mengambil data dari 50 juta pengguna Facebook tanpa persetujuan pengguna tersebut. Cambridge Analytica kemudian disewa oleh kampanye Trump.
Setelah beberapa hari diam di depan publik, Zuckerberg melakukan serangkaian penampilan dan wawancara minggu lalu. Dia mengatakan perusahaan membuat kesalahan, dan menambahkan bahwa dia terbuka untuk berdiskusi.
Dia masih menghadapi tekanan dari anggota parlemen federal yang menyerukan Zuckerberg untuk bersaksi di depan Kongres.
(mdk/frh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut bahaya TikTok menurut pemerintah AS jika benar-benar tidak ditindaklanjuti.
Baca SelengkapnyaIni penjelasan dari pakar siber security mengenai kecurigaan orang-orang terkait hal itu.
Baca SelengkapnyaElon Musk dengan tegas menyatakan dukungannya terhadap Trump dalam pemilihan presiden AS tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPerusahaan media sosial seperti LinkedIn dan Meta menggunakan informasi pengguna untuk melatih AI.
Baca SelengkapnyaTikTok tak terima dengan besarnya biaya yang harus dibayarkan karena kesalahan ini.
Baca SelengkapnyaDaftar platform ini paling banyak sebar hoaks terlebih jelang pemilu.
Baca SelengkapnyaBerikut fakta mengenai jelang tahun pemilu yang disukai hacker.
Baca SelengkapnyaKPU hingga kini masih menelusuri dugaan peretasan tersebut.
Baca SelengkapnyaBocoran dokumen dari mitra pemasaran Facebook menunjukkan teknologi eavesdropping yang mendengarkan percakapan pengguna untuk menargetkan iklan.
Baca SelengkapnyaPenelitian dari Amnesty Internasional menunjukkan bahaya dari konten TikTok, terutama untuk anak-anak dan remaja.
Baca SelengkapnyaKirim ke Bareskrim dan KPU, Begini Hasil Investigasi BSSN soal Kebocoran Data Pemilih
Baca SelengkapnyaPengawas data Irlandia yang mengatur TikTok di seluruh UE mengatakan aplikasi video milik China itu telah melakukan banyak pelanggaran.
Baca Selengkapnya