Tentara Myanmar bentuk tim selidiki kabar pemerkosaan gadis Rohingya
Merdeka.com - Gejolak yang terjadi di negara bagian Rakhine telah menjadi perhatian dunia. Karena desakan dari berbagai negara, tentara Myanmar akhirnya membentuk tim investigasi tingkat tinggi.
Tim ini terdiri dari enam anggota senior militer. Tugas tim investigasi ini untuk menyelidiki pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di sana.
"Para pejabat di semua tingkat memberikan petunjuk dan pengawasan untuk memastikan pasukan keamanan tidak menggunakan kekuatan, terlebih melakukan pelanggaran hak asasi manusia," kata Tatmadaw, sebutan tentara bagi rakyat lokal, dalam sebuah pernyataan tertulis, seperti dikutip dari Asian Correspondent, Jumat (10/2).
-
Siapa yang bentuk tim investigasi? Kementerian Perhubungan membentuk tim investigasi internal, usai penganiayaan yang dilakukan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta.
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
-
Bagaimana Komnas HAM mengungkap pelaku? 'Ada penggalian fakta tentang peran-peran Pollycarpus atau peran-peran orang lain yang ada di tempat kejadian perkara atau yang terlibat dalam perencanaan pembunuhan Munir atau yang menjadi alasan TPF ketika itu untuk melakukan prarekonstruksi, melacak percakapan nomor telepon dan lain-lain lah,' kata Usman di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Jumat (15/3).
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Siapa yang menyaksikan pemerkosaan tahanan? Dalam dokumenter tersebut, terdapat kesaksian dari Fadi Bakr, mantan tahanan di kamp Sde Teiman di Israel selatan.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
Mereka menambahkan akan mengambil tindakan hukum kepada para tentara yang melanggar perintah.
Badan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 7 Februari merilis laporan kemanusiaan di Rakhine. Laporan yang dibuat dari hasil wawancara dengan etnis Rohingya itu menyebutkan, pasukan keamanan Burma melakukan pembunuhan massal dan pemerkosaan.
Disebutkan dalam laporan tersebut, lebih dari 1.000 orang yang menjadi korban keganasan para pasukan keamanan Myanmar tersebut. Sementara itu, pejabat dua badan PBB di Bangladesh mengungkapkan, hampir 70.000 Rohingya melarikan diri dari negara itu.
Pemerintah yang dipimpin Aung San Suu Kyi mengatakan, pekan lalu akan menyelidiki tuduhan tersebut. Padahal sebelumnya, mereka membantah semua tuduhan pembunuhan, pemerkosaan dan pembakaran.
"Kami selalu minta bukti, namun tidak ada bukti dari tuduhan yang dilayangkan. Meski demikian, komisi penyelidikan sedang memeriksa hal tersebut benar atau tidak," tukas juru bicara Kementerian Luar Negeri Myanmar, Daw Aye Aye Soe.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bareskrim Polri ikut mengusut kasus dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang melibatkan para pengungsi Rohingya di Aceh.
Baca SelengkapnyaPeran para wanita dibutuhkan dalam menambah personel untuk melawan junta militer Myanmar.
Baca SelengkapnyaAmnesty mengecam perlakuan tidak manusiawi diduga dilakukan prajurit TNI terhadap warga Papua tersebut.
Baca SelengkapnyaPasal yang disematkan kepada 13 prajurit berbeda disesuaikan pelanggaran yang dilakukan.
Baca SelengkapnyaPangdam Cendrawasih tidak mentolerir apa pun bentuk pelanggaran hukum.
Baca SelengkapnyaTak hanya Puspom TNI yang memonitor perkara tersebut, melainkan juga Kepala Badan Pembinaan Hukum (Kababinkum) TNI.
Baca SelengkapnyaSetelah menyetubuhi korban, MY kabur ke Jakarta. Dia akhirnya tertangkap satu tahun berselang.
Baca SelengkapnyaPrengki menyebut sebelumnya sudah dilakukan mediasi dengan beberapa terlapor.
Baca SelengkapnyaMabes Polri buka suara atas kasus pengeroyokan dilakukan puluhan Brimob kepada seorang anggota TNI.
Baca SelengkapnyaPemerintah diminta serius menangani kejahatan perdagangan orang karena kasus TPPO sudah seringkali berulang.
Baca SelengkapnyaBuntut video itu, enam orang remaja diperiksa kepolisian.
Baca SelengkapnyaSebanyak sebelas pengungsi Rohingya diperiksa penyidik Polresta Banda Aceh.
Baca Selengkapnya