Terlalu Berbahaya, Malaysia Hentikan Pencarian Turis India yang Jatuh ke Sinkhole
Upaya penyelamatan akan beralih statusnya menjadi "pemulihan".
Otoritas di Malaysia menghentikan pencarian turis India yang jatuh ke dalam lubang di trotoar atau sinkhole karena kondisi yang terlalu berbahaya. Upaya penyelamatan akan beralih statusnya menjadi "pemulihan".
Menteri Wilayah Federal Malaysia, Zaliha Mustafa menyampaikan kepada wartawan di TKP, keputusan tersebut dibuat setelah para ahli dari kepolisian, departemen pemadam kebakaran dan SAR, departemen geologi dan perusahaan saluran air limbah nasional membahas temuan mereka dalam rapat kabinet.
"Setelah mempertimbangkan seluruh pendapat ahli, kami telah memutuskan bahwa kami akan menghentikan operasi pencarian dan penyelamatan hari ini." jelas Dr Zaliha, dilansir Channel News Asia, Sabtu (31/8).
Keputusan ini, lanjutnya, demi keselamatan tim SAR dan area sekitar, menyatakan sinkhole kedua muncul kembali beberapa meter jauhnya.
Zaliha mengatakan, tim SAR menemukan sebuah "benda" di pipa pembuangan, tapi tidak bisa memastikan apakah itu adalah korban. Dia menambahkan, kondisi yang melibatkan air yang bergerak cepat membuat operasi tersebut berbahaya.
Audit Integritas Struktural
Vijaya Lakshmi Gali (48) sedang berjalan di kawasan Dang Wangi Kuala Lumpur pada 23 Agustus lalu ketika trotoar yang diinjaknya tiba-tibanya amblas. Dia jatuh ke dalam lubang sedalam 8 meter dan kemudian hilang.
"Kita tidak bisa mengabaikan keselamatan publik dan keselamatan wisatawan yang berjalan di sepanjang Jalan Masjid India. Ini juga alasan mengapa kami menghentikan pencarian dan penyelamatan, tapi kami kita akan beralih ke situasi pencarian dan pemulihan," papar Zaliha.
Kepolisian Diraja Malaysia akan menangani upaya pencarian dan pemulihan, sedangkan Pemerintah Kota Kuala Lumpur (DBKL) akan melakukan "pemetaan utilitas" dan mulai melakukan audit integritas struktural di seluruh Kuala Lumpur.
"Kami juga akan meminta DBKL untuk mulai pemulihan dan rekonstruksi di kawasan tersebut dan memasing timbunan untuk mencegah orang masuk," jelas Zaliha.