Warga Tunisia Tolak Kedatangan Pangeran Saudi Karena Dianggap Pembunuh
Merdeka.com - Selama dua hari berturut-turut, warga Tunisia menggelar demonstrasi di jalan-jalan jelang kedatangan Pangeran Arab Saudi Muhammad bin Salman. Mereka mengekspresikan kemarahan dan menolak Pangeran Muhammad datang ke negara mereka.
Sebanyak ratusan orang berkumpul di jalan Habib Bourguiba yang terkenal di Tunisia. Mereka yang menggelar protes menilai, Pangeran Muhammad terlibat dengan pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi di kantor konsulat Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober lalu.
"Saya di sini kemarin dan saya datang lagi sekarang untuk mengatakan 'Tidak' kepada pembunuh dan penjahat, Pangeran Muhammad bin Salman," kata seorang aktivis HAM terkemuka, Arous, dikutip dari Aljazeera, Rabu (28/11).
-
Siapa yang memprotes kejadian tersebut? Diketahui, terekam video yang beredar di media sosial salah satu pendukung mengacungkan tiga jari saat debat capres berlangsung. Hal tersebut pun menuai protes dari pihak 02 yakni Grace Natalie.
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
-
Siapa yang terlibat dalam insiden tersebut? Dalam sebuah video yang dibagikan akun Instagram @kejadiansmg pada Selasa (12/9), tampak seorang pengendara motor merekam sebuah mobil yang mencoba menghentikannya.
-
Siapa yang terlibat dalam insiden ini? Seorang driver taksi online di kawasan Jakarta Pusat tengah ramai jadi perbincangan usai kedapatan emosi ke penumpang wanita.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Siapa yang terlibat dalam kasus ini? Terdakwa Fatia Maulidiyanti menjalani pemeriksaan dalam sidang kasus dugaan pencemaran nama baik Menko Luhut Binsar Pandjaitan pada hari ini, Senin (28/8).
Arous menyebut pembunuhan terhadap Khashoggi sebagai kejahatan yang mengerikan. Selain itu, dia pun menilai kunjungan Pangeran Muhammad ke luar negeri untuk pertama kali sejak skandal Khashoggi bertujuan untuk memperbaiki citranya di mata dunia, mengingat dia telah mengundang kecaman dari berbagai pihak internasional.
"Kami di sini untuk menggarisbawahi martabat kami, kedaulatan nasional kami dan untuk menegaskan bahwa kami tidak bisa dibeli," tegas Arous.
"Kami tidak membutuhkan barel minyak Anda atau petrodolar Anda. Orang-orang Tunisa tidak bisa dijual dengan itu," lanjutnya.
Selain memprotes kedatangan Pangeran Muhammad, mereka juga mengecam dukungan Saudi terhadap perang Yaman yang telah menyebabkan ratusan korban tewas.
Sebagaimana diketahui, Pangeran Muhammad dijadwalkan menghadiri KTT G20 yang akan digelar di Argentina pada Jumat mendatang. Sebelum itu, Pangeran Muhammad mengunjungi Tunisia untuk mengadakan pembicaraan dengan presiden dan perdana menteri Tunisia.
Pangeran Muhammad sendiri sudah tiba di Tunisia Selasa (27/11) malam untuk menjalankan rencananya tersebut.
(mdk/ias)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemalsuan tanda tangan ini diduga dilakukan terkait persetujuan pengerahan pasukan darat ke Yaman untuk memerangi Houthi.
Baca SelengkapnyaArab Saudi menghukum mati seorang kritikus pemerintah yang mengungkap dugaan korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaAksi pembakaran Alquran kembali terjadi di Swedia, dilakukan di depan masjid saat hari raya Iduladha.
Baca SelengkapnyaWarga Irak menggelar demo di kedutaan Swedia di kota Baghdad dan membakar salah satu bangunan di dalamnya.
Baca SelengkapnyaSaudi, UEA dan 7 Negara Islam Lain Tolak Putus Hubungan dengan Israel
Baca SelengkapnyaKisah Raja Arab Saudi pro-Palestina yang meninggal karena ditembak oleh keponakannya sendiri.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut hampir terjadi di zaman Rasulullah.
Baca SelengkapnyaJemaah umrah asal Aljazair dan Inggris mengaku ditangkap oleh otoritas Saudi ketika menunjukkan solidaritas dan berdoa untuk warga Gaza di Palestina.
Baca SelengkapnyaPresiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengecam Swedia atas tindakan pembakaran Alquran di depan masjid pada hari raya Iduladha.
Baca SelengkapnyaPenangkapan dua mantan personel tersebut terjadi atas laporan berbagai kejahatan militer pada September 2017.
Baca SelengkapnyaPengunjuk rasa nekat memanjat tembok & membakar Kedubes Swedia di Baghdad, Irak. Mereka murka setelah tau Alquran akan dibakar lagi di Swedia. SImak potretnya!
Baca SelengkapnyaAksi pembakaran kitab suci umat Islam ini menuai kecaman dari seluruh dunia.
Baca Selengkapnya