Warga Yahudi Anti-Zionis: Kami Ingin Hidup di Bawah Bendera Palestina, Bukan Israel
Merdeka.com - Kelompok umat Yahudi ultra-Ortodoks dan anti-Zionis Naturei Karta Senin Ahad lalu mengunjungi kamp pengungsi Palestina di Jenin, Tepi Barat. Dalam kunjungan ke Jenin itu mereka singgah di rumah salah satu pemimpin senior Jihad Islam Palestina (PIJ) Bassam al-Saadi. Dalam pertemuan itu perwakilan dari Naturei Karta menyampaikan dukungan mereka kepada warga Palestina.
Tak hanya itu delegasi Naturei Karta juga bertemu dengan sekretaris jenderal Partai Fatah Ata Abu Ramila dan pemimpin PIJk Maher al-Akhras. Mereka menuturkan kunjungan ke kamp pengungsi itu adalah simbol penolakan terhadap pendudukan Israel.
Salah satu dari anggota kelompok anti-Zionis itu mengatakan "kami yahudi Palestina, kami ingin hidup di bawah bendera Palestina, bukan bendera Israel, di satu negara yaitu negara Palestina. Ratusan tahun lalu sebelum pendudukan dimulai, kami tinggal bersama di Kota Tua yerusalem dan kala itu tidak ada perbedaan antara Yahudi dan muslim. Kami berasal dari satu bapak yaitu Ibrahim dan kami hidup bahagia bersama.
-
Di mana warga Palestina mengungsi? Rafah dipenuhi lebih dari 1 juta warga Palestina yang mengungsi dari berbagai daerah lain di Gaza.
-
Siapa yang terlibat dalam konflik Israel dan Palestina? Pada akhir perang pada Juli 1949, Israel menguasai lebih dari dua pertiga bekas Mandat Inggris, sementara Yordania menguasai Tepi Barat dan Mesir menguasai Jalur Gaza.
-
Siapa yang mengecam tindakan warga Yahudi Israel? Video berdurasi 45 detik itu lantas mendapat beragam reaksi dari warganet. Banyak yang mengecam hingga mendukung aksi pria Palestina itu.
-
Siapa yang ikut demo bela Palestina? Sejumlah tokoh agama hadir dalam Aksi Akbar 'Aliansi Rakyat Indonesia Bela Pastina' di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat.
-
Siapa yang mengusir warga Palestina? Peristiwa Nakba dimulai dengan serangan militer dari pasukan Zionis terhadap desa-desa dan kota-kota Palestina.
-
Dimana warga Palestina ditahan? Investigasi selama tiga bulan yang dilakukan oleh New York Times yang diterbitkan pada 6 Juni mengungkapkan pelecehan seksual dan penyiksaan sistematis yang dilakukan terhadap warga Palestina yang ditahan di pangkalan militer Sde Teiman di Israel selatan.
"Kemudian Zionis datang menekan kami untuk memisahkan kami, tapi kami menentang. Kami ingin perdamaian dan bukan hukum rasis Israel yang mengancam hidup orang Yahudi dan muslim. Sampai kapan pun kami akan terus memegang teguh impian dan tujuan bersama. Kami ingin Palestina dengan ibu kota Yerusalem dan Otoritas Palestina supaya bisa hidup bahagia."
Abu Ramila menggambarkan kunjungan Naturei Karta itu dengan kata-kata, "mereka datang sambil mengibarkan bendera Palestina, membawa pesan dukungan untuk kami, menentang pendudukan dan pencaplokan serta mendukung negara Palestina."
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Isi poster yang ditulis umat Yahudi di Yerusalem dan ditunjukkan untuk zionis Israel.
Baca SelengkapnyaMereka dibubarkan secara paksa hingga nyaris terinjak kaki kuda oleh pasukan polisi Israel.
Baca SelengkapnyaKelompok Yahudi anti-zionis sindir pemimpin negara Islam yang seolah membela Israel dan mengutuk perbuatan Hamas.
Baca SelengkapnyaMenyusul gerakan mahasiswa di sejumlah kampus di Amerika Serikat, pengunjuk rasa di Jakarta turut memprotes genosida Israel di Jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaDia tak terima, demonstran tersebut membela Palestina padahal sesama Yahudi.
Baca SelengkapnyaMereka turut menyuarakan rasa solidaritas terhadap kondisi Palestina yang dijajah Israel.
Baca SelengkapnyaDia begitu menyayangkan kekejaman militer Israel di masa kini.
Baca SelengkapnyaAksi tersebut digelar mengingat kondisi Palestina yang hingga kini masih digempur oleh tentara Zionis Israel.
Baca SelengkapnyaRibuan umat Yahudi menggelar aksi dukungan untuk Palestina di Stasiun Grand Central New York. Aksi itu berujung penangkapan terhadap ratusan pengunjuk rasa.
Baca SelengkapnyaMassa aksi bela Palestina terpantau tumpah ruah memenuhi kawasan Monas.
Baca SelengkapnyaPenyerangan itu terjadi ketika lebih dari 1.100 warga Israel menggelar pawai 'Hari Yerusalem'.
Baca SelengkapnyaAksi nyalakan lilin dan doa bersama ini digelar oreign Policy Community of Indonesia (FCPI).
Baca Selengkapnya