Kondisi kemacetan lalu lintas setelah pemerintah melonggarkan penguncian nasional atau lockdown yang diberlakukan sebagai upaya pencegahan terhadap virus corona Covid-19, di Karachi, Pakistan, pada 18 Mei 2020. Pelonggaran lockdown dilakukan kendati Pakistan masih mengalami kenaikan jumlah orang yang terinfeksi virus corona.
Parahnya Kemacetan di Karachi Seusai Pelonggaran Lockdown
Pakistan
Ribuan kendaraan kembali memadati jalanan utama kota. Akibatnya kemacetan dan penumpukan kendaran pun tak terhindarkan.
Kondisi kemacetan lalu lintas setelah pemerintah melonggarkan kebijakan lockdown yang diberlakukan sebagai upaya pencegahan terhadap virus corona Covid-19, di Karachi, Pakistan, pada 18 Mei 2020.
Kondisi kemacetan lalu lintas setelah pemerintah melonggarkan kebijakan lockdown yang diberlakukan sebagai upaya pencegahan terhadap virus corona Covid-19, di Karachi, Pakistan, pada 18 Mei 2020.
Imran Khan mengklaim bahwa penahanannya adalah bagian dari rencana politik yang dijalankan oleh militer dan pemerintahan yang sedang berkuasa.
Baca SelengkapnyaPara pria bersenjata ini juga menembaki warga di stasiun kereta api.
Baca SelengkapnyaSerangan bom bunuh diri di Pakistan menewaskan 12 tentara dan melukai banyak lainnya.
Baca SelengkapnyaPihak berwenang Pakistan mengumumkan, aktivitas sekolah dibuka kembali pada 20 November 2024, setelah sebelumnya ditutup karena polusi udara parah.
Baca SelengkapnyaKabut beracun menyelimuti utara India dan Pakistan dengan polusi parah.
Baca SelengkapnyaTingkat polusi udara yang belum pernah terjadi sebelumnya ini mendorong pihak berwenang di Pakistan untuk mengambil tindakan darurat.
Baca SelengkapnyaUNICEF melaporkan sekitar 600 juta anak di Asia Selatan terpapar polusi udara yang sangat tinggi.
Baca SelengkapnyaPandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal penanganan pandemi.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaGadis ini nekat meracuni 13 anggota keluarganya termasuk orang tuanya karena tak mendapat restu menikahi pacarnya.
Baca SelengkapnyaCalon Gubernur Jakarta, Dharma Pongrekun, menyebut pandemi COVID-19 sebagai agenda asing, memicu perdebatan panas dalam debat Pilgub DKI Jakarta semalam.
Baca SelengkapnyaDharma mengatakan tidak percaya dengan covid. Dharma menegaskan hanya percaya Tuhan.
Baca Selengkapnya