Ribuan Pendukung Imran Khan Unjuk Rasa di Islamabad, Satu Kota Lockdown dan Internet Diblokir
Imran Khan mengklaim bahwa penahanannya adalah bagian dari rencana politik yang dijalankan oleh militer dan pemerintahan yang sedang berkuasa.
Ibu kota Pakistan, Islamabad, mengalami lockdown setelah pemerintah memutuskan untuk menutup akses internet, memblokir jalan-jalan utama, dan mengerahkan ribuan petugas polisi serta paramiliter. Langkah ini diambil untuk mencegah para pendukung mantan perdana menteri, Imran Khan, yang telah mendekam di penjara lebih dari satu tahun, berunjuk rasa di ibu kota. Khan, yang menghadapi ratusan dakwaan, telah menyerukan kepada para pendukungnya untuk berkumpul di Islamabad guna menuntut kebebasannya serta memprotes perubahan-perubahan terbaru dalam sistem peradilan dan konstitusi. Dikutip dari The Guardian, Selasa (26/11/2024), mantan perdana menteri tersebut mengklaim bahwa penahanannya merupakan bagian dari agenda politik yang dirancang oleh militer dan pemerintah saat ini untuk mengeluarkannya dari kekuasaan.
Dia juga menuduh adanya kecurangan yang meluas dalam pemilihan umum yang berlangsung pada bulan Februari lalu, di mana partainya, Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), mengklaim memperoleh suara terbanyak. Kini, mereka menuntut diadakannya pemilihan yang bebas dan adil. Lockdown dimulai ketika konvoi yang terdiri dari puluhan ribu pendukung PTI, yang terinspirasi oleh seruan Khan dari balik jeruji besi, mulai berbaris menuju Islamabad dari berbagai daerah di seluruh negeri. Pemerintah koalisi yang dipimpin oleh Perdana Menteri Shehbaz Sharif dan partai Pakistan Muslim League Nawaz (PML-N) dituduh telah memberikan respons yang keras terhadap aksi protes PTI. Berbagai penghalang jalan dipasang di seluruh wilayah untuk mencoba menghentikan para demonstran, sementara akses internet seluler dan layanan pesan seperti WhatsApp diblokir di daerah Punjab dan Sindh.
Pengunjuk rasa menjadi target gas air mata
Menurut PTI, para pendukung Imran Khan telah menjadi target penggunaan gas air mata dan pentungan oleh pihak kepolisian ketika mereka berusaha menuju Islamabad. Lebih dari 5.000 pengunjuk rasa dan pemimpin PTI, yang sebagian besar berasal dari basis Khan di Khyber Pakhtunkhwa, ditangkap dalam perjalanan mereka.
Sebagai bentuk perlawanan, pendukung PTI melemparkan batu ke arah polisi dan membakar kendaraan yang mereka gunakan. Di antara peserta pawai tersebut adalah Bishra Bibi, istri Khan, yang baru saja dibebaskan dari penjara. "Sampai Imran bersama kita, kita tidak akan mengakhiri demo ini, saya akan tetap di sana sampai napas terakhir saya, dan kalian semua harus mendukung saya," ujar Bibi saat berbicara kepada para pendukung Imran Khan.