Pakar ilmu politik Universitas Indonesia (UI) Chusnul Mariyah saat dihadirkan dalam sidang lanjutan kasus Hambalang di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (4/4). Kuasa hukum terdakwa Anas Urbaningrum menghadirkan saksi ahli Chusnul Mariyah dalam sidang terkait kasus suap gratifikasi proyek pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di Hambalang.
Pakar ilmu politik UI jadi saksi ahli di sidang Anas Urbaningrum
Anas Ditahan
Terdakwa Anas Urbaningrum memberikan pertanyaan kepada saksi ahli Chusnul Mariyah dalam sidang lanjutan kasus Hambalang di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (4/4).
Saksi ahli Chusnul Mariyah menjawab pertanyaan terdakwa Anas Urbaningrum dalam sidang lanjutan kasus Hambalang di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (4/4).
Saksi ahli Chusnul Mariyah mendengarkan pertanyaan jaksa penuntut umum (JPU) dalam sidang lanjutan kasus Hambalang di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (4/4).
Saksi ahli Chusnul Mariyah mendengarkan pertanyaan JPU dalam sidang lanjutan kasus Hambalang di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (4/4).
Saksi ahli Chusnul Mariyah menjawab pertanyaan JPU dalam sidang lanjutan kasus Hambalang di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (4/4).
Saksi ahli Chusnul Mariyah menjawab pertanyaan JPU dalam sidang lanjutan kasus Hambalang di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (4/4).
Terdakwa Anas Urbaningrum mendengarkan keterangan saksi ahli Chusnul Mariyah dalam sidang lanjutan kasus Hambalang di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (4/4).
Anas mengatakan, partai yang dipimpinnya tengah menilai dan menimbang pasangan capres-cawapres yang berlaga dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAnies mengatakan perlu kecermatan dan pertimbangan sebelum memutuskan mendukung siapa.
Baca SelengkapnyaAnas Urbaningrum menyatakan PKN tidak terpengaruh jargon koalisi dalam menentukan dukungan ke Capres.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Megawati meminta Presiden Jokowi untuk membubarkan KPK.
Baca SelengkapnyaMenurut Anas, koalisi yang ada saat ini masih bisa berubah.
Baca SelengkapnyaSurat pernyataan 'Temu Kangen Anas' menyebut acara ini tidak akan mengandung unsur politik.
Baca SelengkapnyaBawaslu menilai Pilkada sangat rentan memicu masalah besar.
Baca SelengkapnyaCara membayar kebaikan negara itu menurut Anas dengan kembali terjun politik.
Baca SelengkapnyaAnas belum memutuskan arah dukungan pada Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya"Jadi saya tegaskan, saya melihat tidak ada bacapres yang dijegal secara tidak wajar di luar jalur politik," kataAnas.
Baca SelengkapnyaAnas mengatakan silahturahmi menjadi tak baik apabila dipaksakan.
Baca SelengkapnyaNamun, dalam acara tersebut mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu tak ujuk-ujuk digantung. Dia justru merayakan momen ulang tahunnya yang ke-54.
Baca Selengkapnya