Pakar Hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra saat tiba di sidang lanjutan terdakwa mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum di Tipikor, Jakarta, Rabu (3/9). Kuasa hukum Anas Urbaningrum menghadirkan Yusril Ihza sebagai saksi ahli dalam sidang lanjutan dugaan suap gratifikasi proyek pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di Hambalang.
Yusril Ihza Mahendra bersaksi di sidang Anas
Anas Ditahan
Terdakwa Anas Urbaningrum saat tiba menghadiri sidang lanjutan di Tipikor, Jakarta, Rabu (3/9).
Yusril Ihza Mahendra mendengarkan pertanyaan hakim saat menjadi saksi ahli dalam sidang lanjutan terdakwa Anas Urbaningrum di Tipikor, Jakarta, Rabu (3/9).
Yusril Ihza Mahendra menjawab pertanyaan hakim saat menjadi saksi ahli dalam sidang lanjutan terdakwa Anas Urbaningrum di Tipikor, Jakarta, Rabu (3/9).
Terdakwa Anas Urbaningrum saat mendengarkan kesaksian Yusril di Tipikor, Jakarta, Rabu (3/9).
Yusril Ihza Mahendra mendengarkan pertanyaan hakim saat menjadi saksi ahli dalam sidang lanjutan terdakwa Anas Urbaningrum di Tipikor, Jakarta, Rabu (3/9).
Yusril Ihza Mahendra menjawab pertanyaan hakim saat menjadi saksi ahli dalam sidang lanjutan terdakwa Anas Urbaningrum di Tipikor, Jakarta, Rabu (3/9).
Yusril Ihza Mahendra mendengarkan pertanyaan hakim saat menjadi saksi ahli dalam sidang lanjutan terdakwa Anas Urbaningrum di Tipikor, Jakarta, Rabu (3/9).
Terdakwa Anas Urbaningrum saat mengikuti sidang lanjutan di Tipikor, Jakarta, Rabu (3/9).
Yusril Ihza Mahendra menjawab pertanyaan hakim saat menjadi saksi ahli dalam sidang lanjutan terdakwa Anas Urbaningrum di Tipikor, Jakarta, Rabu (3/9).
Anas mengatakan, partai yang dipimpinnya tengah menilai dan menimbang pasangan capres-cawapres yang berlaga dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAnies mengatakan perlu kecermatan dan pertimbangan sebelum memutuskan mendukung siapa.
Baca SelengkapnyaAnas Urbaningrum menyatakan PKN tidak terpengaruh jargon koalisi dalam menentukan dukungan ke Capres.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Megawati meminta Presiden Jokowi untuk membubarkan KPK.
Baca SelengkapnyaMenurut Anas, koalisi yang ada saat ini masih bisa berubah.
Baca SelengkapnyaSurat pernyataan 'Temu Kangen Anas' menyebut acara ini tidak akan mengandung unsur politik.
Baca SelengkapnyaBawaslu menilai Pilkada sangat rentan memicu masalah besar.
Baca SelengkapnyaCara membayar kebaikan negara itu menurut Anas dengan kembali terjun politik.
Baca SelengkapnyaAnas belum memutuskan arah dukungan pada Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya"Jadi saya tegaskan, saya melihat tidak ada bacapres yang dijegal secara tidak wajar di luar jalur politik," kataAnas.
Baca SelengkapnyaAnas mengatakan silahturahmi menjadi tak baik apabila dipaksakan.
Baca SelengkapnyaNamun, dalam acara tersebut mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu tak ujuk-ujuk digantung. Dia justru merayakan momen ulang tahunnya yang ke-54.
Baca Selengkapnya