Mohammad Hatta melakukan kunjungan ke kota-kota di Pulau Sumatera pada tahun 1953. Bung Hatta saat itu menjabat sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia.
Potret Kunjungan Bung Hatta di Sumatera tahun 1953, Resmikan Sekolah Polisi Negara
Mohammad Hatta
Terlihat Bung Hatta tengah menerima persembahan tanda mata dari rakyat Siak pada 10 April 1953.
Kunjungan Bung Hatta di Siak ini disambut oleh masyarakat setempat.
Berbagai macam spanduk pun tampak menghiasi langit Siak kala itu.
Pada 21 April 1953, Bung Hatta juga menghadiri Upacara pembukaan Sekolah Polisi Negara dan melakukan pengguntingan pita di Padang.
Ini merupakan potret prasasti peletakan batu pertama sebuah gedung rumah sakit di Padang. Prasasti tersebut diletakkan oleh Bung Hatta pada 21 April 1953.
Rombongan Bung Hatta juga menyempatkan mengunjungi sebuah sekolah di Kayu Tanam pada 23 April 1953.
Wayang beber mungkin tidak sepopuler wayang kulit, tetapi sebenarnya ia merupakan pendahulu dari seni pertunjukan wayang kulit yang kita kenal sekarang.
Baca SelengkapnyaHari Keuangan Nasional memiliki beberapa tujuan penting yang berkaitan dengan sejarah dan peran sektor keuangan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBerikut potret Agustinus Adisutjipto penerbang pesawat dengan identitas Bendera Merah Putih pertama.
Baca SelengkapnyaKematian Hamengkubuwana VIII menjadi kehilangan besar bagi masyarakat Yogyakarta yang telah merasakan berbagai perubahan positif selama masa pemerintahannya.
Baca SelengkapnyaPenomoran plat kendaraan di Indonesia sudah dilakukan sejak era kolonial Belanda, tepatnya pada tahun 1921-1922
Baca SelengkapnyaPembunuhan ini bukan hanya mengakhiri karier politik seorang pemimpin, tetapi juga menandai momen penting dalam sejarah Mesir dan kawasan Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaKedua tokoh tersebut adalah Maria Ulfah Santoso dan Siti Sukaptinah Sunaryo Mangunpuspito.
Baca SelengkapnyaDengan gaya penulisan yang khas, Neruda mampu menggerakkan hati pembaca dan menciptakan koneksi antara karya sastra dan kehidupan sehari-hari.
Baca SelengkapnyaOrang-orang Hakka datang dari dataran Cina ke Surabaya pada abad ke-19 dan banyak dari mereka yang menjadi buruh-buruh pabrik milik orang Belanda.
Baca SelengkapnyaKerajaan Pajajaran masih tidak terkalahkan dari serangan musuh, sampai benteng super kokoh yang mengelilinginya dibobol oleh “orang dalam”.
Baca SelengkapnyaWalaupun bergelimang harta, Mary Manuel hidup sebatang kara dan tak menikah hingga akhir hayatnya. Ia ditemukan meninggal dunia secara misterius di rumahnya.
Baca SelengkapnyaMeski dikenal sebagai kepala rampok, Entong Tolo justru dianggap menginspirasi. Bahkan, ketika pejabat Belanda memburunya, warga justru melindunginya.
Baca Selengkapnya