Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

6 Budak wanita yang berhasil mengukir sejarah

6 Budak wanita yang berhasil mengukir sejarah Aktris Han Hyo-joo berperan sebagai Choe Suk-bin. © MBC/Dong Yi, Jewel In The Crown

Merdeka.com - Sejarah dunia memiliki riwayat kelam terkait perbudakan. Di masa lalu, perbudakan terhadap ras yang dianggap lebih rendah merupakan praktik yang umum ditemui. Butuh perjuangan yang sangat panjang hingga praktik perbudakan bisa dihentikan. Dibutuhkan begitu banyak nyawa yang terenggut untuk mewujudkan kesetaraan yang bisa kita nikmati sekarang. Bahkan setelah undang-undang internasional yang melarang perbudakan diresmikan, masih banyak negara yang tetap menjalankan praktik ilegal ini.

Di antara para budak yang namanya tercatat dalam sejarah, 6 wanita ini termasuk segelintir di antaranya. Ada yang berhasil lepas dari perbudakan dan menjadi tokoh besar. Sementara yang lainnya melawan tradisi perbudakan yang melanggar hak asasi manusia hingga titik darah penghabisan. Berikut ini kisah mereka yang dirangkum Merdeka.com dari berbagai sumber.

Santa Batildis

Balthild atau dikenal juga sebagai Santa Batildis dari Ascania adalah seorang santo yang hidup di Prancis pada abad 7. Batildis adalah seorang budak sebelum menjadi permaisuri Raja Clovis II, raja Burgundy dan Neustria.Batildis sebenarnya memiliki darah bangsawan. Namun dia dijual sebagai budak sejak remaja. Dia sempat bekerja untuk Erchinoald, kepala istana Neustria. Erchinoald sempat berniat untuk memperistri Batildis. Namun nasib justru membawanya ke peraduan Raja Clovis II. Batildis diangkat sebagai ratu dan melahirkan tiga putra untuk Clovis. Kelak semua putranya akan menjadi raja.Setelah Clovis mangkat, Batildis mengambil alih tugas raja selagi mempersiapkan putranya sebagai raja yang baru. Selama masa pemerintahannya, Batildis menghapuskan praktek perdagangan budak Kristen. Dia juga memperjuangkan pembebasan budak anak-anak dengan harta kekayaannya.Menurut Catholic Encyclopedia, Batildis mundur dari tahta di usia senja. Sang ratu menghabiskan masa tua dengan hidup membiara sampai ajal menjemputnya pada tahun 680. 2 Abad setelah kematiannya, Paus Nicholas I menahbiskan Batildis sebagai salah satu santo.

Chica da Silva

Perempuan berdarah campuran kulit hitam dan putih ini memiliki nama asli Francisca da Silva de Oliveira. Namun warga Brasil mengenalnya dengan namana Chica da Silva atau Xica da Silva.Chica diingat karena kesuksesannya meniti tangga sosial hingga bersanding dengan kaum kulit putih, meskipun dia sendiri dilahirkan sebagai seorang budak. Chica telah berganti-ganti tuan sebelum diperistri Joao Fernandes da Oliveira, seorang pengusaha tambang berlian berkulit putih. Bagi warga Brasil, kisah hidup Chica merupakan simbol dari 'demokrasi rasial'. Hubungan Chica dan de Oliviera menjadi skandal sosial, karena terjadi pada masa ketika kesetaraan antara kaum kulit putih dan kulit berawrna belum dikenal. Namun Chica berhasil menyeberangi hambatan kasta dan menjadikan dirinya sebagai salah satu wanita paling berpengaruh di zaman kolonial.

Choe Suk-bin

Choe Suk-bin, salah satu selir paling berpengaruh Raja Sukjong juga termasuk salah satu budak wanita yang berhasil meniti tangga sosial. Meskipun keberhasilannya menjadi istri raja berawal dari keberuntungan, Choe terlibat dalam pergolakan politik sengit di istana dan berhasil keluar sebagai pemenang.Tak banyak fakta sejarah mengenai Choe Suk-bin yang berhasil diungkap. Sejarah hanya menyebutkan dirinya terlahir dalam keuarga dari kasta cheonmin, strata sosial terendah pada masa Dinasti Joseon. Versi cerita yang paling populer menyebutkan kalau Choe adalah musuri, budak yang bertugas menyiapkan air di istana.Choe bertemu dengan Raja Sukjong karena kebetulan. Sang raja memergokinya tengah memanjatkan doa untuk Ratu Inhyeon yang tengah diasingkan. Padahal perbuatan itu bisa membuatnya kehilangan nyawa. Namun pengabdian luar biasa Choe dan kemurnian hatinya membuat sang raja tertawan.Setelah diangkat menjadi selir, Choe mulai terlibat dalam perebutan kekuasaan sebagai pendukung Ratu Inhyeon. Kehadirannya perlahan memudarkan pengaruh Jang Hui-bin, selir yang tengah menguasai istana. Pada akhirnya, Choe dan para sekutunya berhasil mengembalikan Ratu Inhyeon ke istana. Dia juga melahirkan Pangeran Yeoning yang kelak bergelar Yeongjo, salah satu raja terbesar dalam sejarah Korea.

Maria

Tak ada julukan, marga, atau nama belakang. Seajrah hanya mengenalnya dengan nama Maria. Dia adalah seorang pemimpin pemberontakan terhadap tuan tanah Belanda.Maria merupakan salah satu budak wanita Curacao yang bekerja sebagai juru masak di perkebunan St. Maria. Maria mengajak sejumlah budak Afrika untuk memberontak kepada pemilik perkebunan yang dikelola oleh Geoctroyeerde Westindische Compagnie itu. Pada tanggal 15 September 1716, pecahlah pemberontakan yang menewaskan sejumlah orang kulit putih.Sayangnya pemberontakan itu bisa dipadamkan dalam waktu singkat. Alih-alih membebaskan para budak kulit hitam, Maria justru dihukum mati. Perempuan pemberani ini meregang nyawa di tiang hukuman bakar pada tanggal 9 November 1716.

Kosem Sultan

Kosem Sultan adalah salah satu wanita paling berpengaruh dalam sejarah Dinasti Ottoman, Turki. Dia adalah selir favorit Sultan Ahmed I. Dia dibawa dari Yunani ke Bosnia sebagai budak. Setelah memasuki harem Sultan Ahmed I, dia berpindah keyakinan menjadi Islam dan segera menjadi selir kesayangan sultan.Menurut Famous Ottoman Women, Kosem Sultan memerintah di balik tirai dengan jabatan haseki sultan setelah suaminya meninggal dunia. Kekuasannya berlanjut dan semakin besar ketika dirinya bertahta sebagai valide sultan mewakili putranya, Murad IV dan Ibrahim. Dia juga menjadi penguasa di balik bayangan untuk cucunya, Mehmed IV yang masih di bawah umur.Meskipun memiliki ambisi yang besar sebagai penguasa, Kosem Sultan juga dikenal karena jiwa sosialnya. Salah satu kebijakannya adalah membebaskan para budak setelah mengabdi selama 3 tahun. Sang ratu tewas karena dicekik pada tahun 1632. Spekulasi yang beredar menyebutkan kalau salah satu musuh besar Kosem Sultan di istana yang memerintahkan pembunuhannya.

Al-Khayzuran binti Atta

Al-Khayzuran binti Atta adalah ratu dari Khalifah Al-Mahdi dari Dinasti Abbasiyah. Dia juga ibu dari Harun al-Rasyid, raja terbesar dalam sejarah Abbasiyah.Menurut Saudi Aramco World, Al-Khayzuran berasal dari Jorash, Arab Saudi. Dia diculik oleh seorang Badui dan dijual di sebuah pasar budak. Al-Khayzuran dibeli sebagai pelayan untuk Al-Mahdi, namun dalam waktu singkat dia sudah menduduki posisi sebagai salah satu selir sang raja.Al-Khayzuran dikenal sebagai wanita yang cerdas dan memiliki ambisi besar. Dia berhasil meyakinkan sang suami untuk menjadikan putranya sebagai pewaris tahta. Tak banyak bukti sejarah yang menyebutkan pencapaian Al-Khayzuran di bidang politik.Namun namanya diabadikan dalam kepingan mata uang, istana, dan makam para raja Abbasiyah. Perlakuan ini tidak didapatkan para ratu Abbasiyah yang lain.

(mdk/tsr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
5 Novel tentang Perempuan Berlatar Sejarah seperti Gadis Kretek
5 Novel tentang Perempuan Berlatar Sejarah seperti Gadis Kretek

Mulai dari Ronggeng Dukuh Paruk yang menceritakan kemelut politik 1965 hingga Rasina yang berlatar zaman kolonial Belanda.

Baca Selengkapnya
Laskar Perempuan Pengokang Senjata dan Sapta Srikandi
Laskar Perempuan Pengokang Senjata dan Sapta Srikandi

Sejumlah catatan mengungkapkan, saat penyerbuan Belanda, Seksi Wanita turut Wingate Action ke daerah pendudukan Belanda.

Baca Selengkapnya
1 September Diperingati Jadi Hari Polwan, Ini 6 Orang Polisi Wanita Pertama di Indonesia
1 September Diperingati Jadi Hari Polwan, Ini 6 Orang Polisi Wanita Pertama di Indonesia

Sejarah organisasi polisi wanita di Indonesia beserta enam anggota pertamanya.

Baca Selengkapnya
Tiga Mojang Bandung Ini Disegani Pejuang Kemerdekaan, Dikenal sebagai Tukang Jagal Tentara NICA
Tiga Mojang Bandung Ini Disegani Pejuang Kemerdekaan, Dikenal sebagai Tukang Jagal Tentara NICA

Mojang-mojang ini bak harimau betina yang mengamuk saat menjagal tentara NICA.

Baca Selengkapnya
Arkeolog Temukan Makam Sosok Wanita Misterius di Pemakaman Berusia 6.500 Tahun, Diduga Seorang Pejuang dan Dikubur Bersama Anak Panah
Arkeolog Temukan Makam Sosok Wanita Misterius di Pemakaman Berusia 6.500 Tahun, Diduga Seorang Pejuang dan Dikubur Bersama Anak Panah

Wanita yang diduga pejuang ini dikubur di pemakaman khusus laki-laki, yang membuat sosoknya semakin misterius.

Baca Selengkapnya
Cantiknya Gadis Baduy saat Menenun Kain, Sudah Belajar Sejak Usia 5 Tahun
Cantiknya Gadis Baduy saat Menenun Kain, Sudah Belajar Sejak Usia 5 Tahun

Gadis Baduy ini cantik alami, dan sudah belajar menenun sejak usia 5 tahun.

Baca Selengkapnya
40 Ucapan Hari Polwan 2024 Singkat, Rayakan 76 Tahun Mengukir Prestasi
40 Ucapan Hari Polwan 2024 Singkat, Rayakan 76 Tahun Mengukir Prestasi

Tanggal 1 September menjadi perayaan Hari Polisi Wanita (Polwan) Nasional. Pada 2024 ini, menjadi HUT Polwan ke-76 tahun.

Baca Selengkapnya
Sejarah Polwan di Indonesia, Berawal dari 6 Perempuan dari Bukittinggi
Sejarah Polwan di Indonesia, Berawal dari 6 Perempuan dari Bukittinggi

Sejarah polwan di Indonesia bermula dari 6 sosok wanita yang menjadi murid pertama di sekolah polisi di Bukittinggi.

Baca Selengkapnya
10 Daftar Ilmuwan Perempuan Hebat yang Mengubah Dunia
10 Daftar Ilmuwan Perempuan Hebat yang Mengubah Dunia

Berikut adalah 10 ilmuwan perempuan yang mampu mengubah dunia melalui temuannya.

Baca Selengkapnya
Bikin Salut, Ibu Hebat Ini Besarkan 6 Anak Seorang Diri hingga Sukses
Bikin Salut, Ibu Hebat Ini Besarkan 6 Anak Seorang Diri hingga Sukses

Belum lama ini, viral seorang ibu yang sukses membesarkan sendiri 6 anaknya menjadi orang sukses. Video ini pun membuat salut banyak orang.

Baca Selengkapnya
Tapak Tilas Inong Balee, Bukti Sejarah Benteng Laksamana Wanita Pertama di Dunia
Tapak Tilas Inong Balee, Bukti Sejarah Benteng Laksamana Wanita Pertama di Dunia

Tapak tilas Benteng Inong Balee, saksi sejarah kekuatan kemaritiman Indonesia dan terbentuknya prajurit wanita janda di Aceh.

Baca Selengkapnya
Sistem Keluarga Zaman Perunggu Terungkap, Poligami Sudah Ada Sejak 3.800 Tahun Lalu
Sistem Keluarga Zaman Perunggu Terungkap, Poligami Sudah Ada Sejak 3.800 Tahun Lalu

Sebuah keluarga yang hidup 3.800 tahun lalu di Ural selatan tampaknya menerapkan pendekatan pernikahan poligami.

Baca Selengkapnya