Cantiknya Gadis Baduy saat Menenun Kain, Sudah Belajar Sejak Usia 5 Tahun
Gadis Baduy ini cantik alami, dan sudah belajar menenun sejak usia 5 tahun.
Gadis Baduy ini cantik alami dan sudah belajar menenun sejak usia 5 tahun.
Cantiknya Gadis Baduy saat Menenun Kain, Sudah Belajar Sejak Usia 5 Tahun
Kecantikan gadis Baduy yang tinggal di wilayah pedalaman Lebak, Provinsi Banten, memang tidak diragukan lagi.
-
Bagaimana cara perempuan Baduy membuat kain tenun? Mereka menyatukan helai benang di sela-sela aktivitas sehari-hari. Tak ada mesin-mesin modern di sana, karena kain ini dibuat dengan alat tradisional berbahan kayu. Dengan cekatan, tuas di kanan dan kiri alat tenun digerakkan untuk membuat pola menarik.
-
Apa yang khas dari kain tenun Baduy? Kain tenun Baduy telah lama menjadi identitas dari masyarakat adat setempat. Biasanya kain itu digunakan saat acara tertentu, maupun aktivitas sehari-hari.
-
Apa itu Kesenian Badud? Kesenian Badud menggambarkan cara petani Pangandaran mengusir hama di sawah. Ketukan angklung dan kendang bambu tradisional jadi pengiring Badud.
-
Siapa yang diizinkan menenun kain Baduy? Mengutip ANTARA, kain tenun Baduy dianggap sakral dan memiliki nilai yang kuat. Masyarakat percaya jika proses pembuatannya hanya boleh dilakukan oleh kalangan perempuan saja.
-
Siapa yang punya bakat seni? Terlihat jelas bahwa ia mewarisi bakat besar dalam dunia seni dari ibunya yang terkenal, Kris Dayanti.
-
Mengapa kain tenun Baduy hanya dibuat perempuan? Menenun kain merupakan wadah bagi perempuan Baduy untuk melatih kedisiplinannya, bahkan sejak kecil. Belajar menenun juga sebagai upaya mengenalkan perintah nenek moyang, yang perlu dilestarikan hingga anak cucu.
Mereka pandai merawat diri dengan bahan-bahan alami dari tumbuhan, serta tidak berdandan berlebihan sesuai ajaran dari leluhur mereka. Kebiasaan ini membuat kesehatan kulit kian terjaga. Pesona gadis Baduy juga akan makin terlihat ketika mereka tengah membuat kain tenun khas perkampungan setempat. Biasanya alat tenun yang digunakan masih berprinsip sederhana, dan berbahan kayu. Menenun kemudian menjadi aktivitas yang wajib dikuasi oleh perempuan Baduy yang diajarkan sang ibu sejak usia 5 tahun. Intip yuk pesona para perempuan mandiri Baduy saat tengah menenun kain.
Menenun di depan rumah
Dikutip dari kanal YouTube Pedesaan Baduy, biasanya para perempuan Baduy menenun kain di balai depan rumah masing-masing. Kegiatan ini bisa dilihat oleh para pengunjung yang ingin berburu oleh-oleh. Dalam sebuah tayangan di kanal tersebut, seorang perempuan Baduy bernama Silvi tengah membuat sebuah kain tenun berwarna merah dan biru. “Nah ini neng Silvi, gadis Baduy cantik alami sedang menenun kain di depan rumah,” kata sang kreator di kanal tersebut.
Diajarkan menenun sejak usia 5 tahun
Para orang tua Baduy sudah mengenalkan cara menenun ketika anaknya berusia 5 tahun. Awalnya sang ibu akan menenun di depan anak-anak mereka.
Tidak ada penjelasan pasti soal ini, namun menenun dipercaya dapat melatih kemandirian dari para perempuan Baduy ketika dewasa. “Dulu mulainya usia 5 tahun, dan baru bisa nenun sekitar seminggu,” kata Silvi
Dibuat selama satu minggu
Menurut Silvi, pembuatan kain bernama suat songket ini bisa berlangsung sampai satu minggu. Untuk satu kainnya biasa dijual Rp150 ribu. “Ini biasa dijual Rp150 ribu, dan ukurannya kayak pashmina (50cm x 200cm),” kata Silvi lagi. “Salut ya sama gadis-gadis Baduy, 5 tahun, 6 tahun itu sudah belajar menenun,” kata kreator video.
Diajarkan ke ladang sejak kecil
Menurut pembuat video, tak hanya menenun yang diajarkan sejak kecil. Perempuan-perempuan Baduy juga terbiasa diajarkan ke ladang atau kebun sejak usia kecil.
Mereka akan membatu orang tua bercocok tanam dan memanen hasil bumi, sebagai penghasilan utama dari masyarakat adat Baduy. “Ini setiap hari juga menenun,” katanya saat ditanya kapan saja waktu menenunnya.
Jadi sosok idaman
Gadis Baduy disebut sebagai sosok idaman lantaran para perempuan Baduy ini memiliki paras yang cantik. “Duh masya Allah ya, udah cantik, rajin pula ini, neng Silvi ini. Idaman ini kayaknya nih, gadis Baduy, idaman,” katanya
Adapun kain bernama Suat Songket ini merupakan hasil rajutaan yang seluruhnya dikerjakan oleh perempuan Baduy. Laki-laki dilarang menenun lantaran ada kepercayaan, laki-laki tersebut akan menjadi seperti perempuan.