Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

7 Tradisi seputar haid yang bikin geleng-geleng kepala

7 Tradisi seputar haid yang bikin geleng-geleng kepala Ilustrasi pembalut. medicaldaily.com

Merdeka.com - Datangnya menstruasi atau haid merupakan tanda kedewasaan bagi seorang wanita. Secara fisiologis wanita yang sudah mendapatkan haid bisa bereproduksi. Tak hanya itu, hampir seluruh budaya yang ada di muka bumi menganggap haid pertama sebagai fase penting dalam kehidupan seorang perempuan. Tak jarang dijalankan ritual khusus untuk menyambutnya.

Masalahnya tak semua ritual ini berupa pesta atau selamatan yang mungkin lebih umum dilakukan. Beberapa ritual menuju kedewasaan yang harus dijalani para wanita kadang terdengar begitu ganjil, bahkan cenderung menyiksa.

Berikut ini beberapa tradisi seputar haid yang dipandang aneh oleh sebagian besar masyarakat modern.

Orang lain juga bertanya?

Suku Navajo & Apache - Lari menuju matahari terbit

Navajo, sebuah suku pribumi yang berasal dari Amerika bagian utara dan suku pribumi Indian Apache memiliki sebuah ritual yang tak biasa bagi perempuan yang mendapatkan haid untuk pertama kalinya. Si gadis yang baru memasuki pubertas diminta untuk lari menuju matahari terbit.

Selama empat hari berturut-turut ia harus harus bangun sebelum matahari merekah dan mulai berlari. Bukan perkara mudah karena mereka juga harus mengenakan pakaian tradisional dari kulit yang berat.

Saat malam setelah berlari pada hari pertama dia harus duduk selonjor sepanjang malam. Keesokan harinya ia harus membuat kue dari tepung jagung yang sangat besar untuk disajikan kepada seluruh anggota suku.

India Selatan & Afrika Selatan - Dipingit

Di beberapa kebudayaan yang ada di India, Afrika Selatan, dan Indonesia, wanita yang mendapatkan haid untuk pertama kali diperlakukan seperti calon mempelai. Mereka dipingit dan keluarga mengadakan pesta besar untuk menyambut keberuntungan tersebut.

Di komunitas Tamil, awalnya si gadis pingitan dimandikan oleh keluarga dekatnya dan diberi makan makanan bergizi. Setelah itu, dia harus menjalani ritual mandi lagi, mengenakan pakaian terbaik, dan dihujani hadiah. Kerabat diundang, imam melakukan ritual, dan makanan lezat disiapkan untuk menandai hari besar tersebut.

Suku Nootka - Berendam di laut

Suku pribumi Nootka yang mendiami wilayah di Kepulauan Vancouver juga punya ritual menyakitkan yang harus dijalani para gadis yang baru memasuki kedewasaan. Gadis yang mendapatkan haid untuk pertama kalinya atau 'menarche' menurut istilah suku tersebut, gadis tersebut harus menjalani semacam ujian fisik untuk membuktikan ketahanannya sebagai seorang wanita. Salah seorang tetua wanita dari suku tersebut akan membawa si gadis ke laut dan kemudian meninggalkannya di sana.

Gadis itu harus berendam di tengah air laut dalam keadaan telanjang (dan dalam keadaan haid) selama beberapa hari untuk menguji kekuatan fisiknya. Entah apa tujuannya ujian fisik dengan cara seperti ini. Barangkali untuk mempersiapkan si gadis untuk menghadapi rasa sakit saat melahirkan kelak. Yang pasti saat ujian berakhir seringkali si gadis sudah tak kuat untuk berdiri, apalagi mengangkat tubuhnya keluar dari air. Kalau sudah begini ia akan disoraki anggota suku lainnya karena sudah berhasil melewati tantangan dan siap menjadi seorang wanita dewasa.

Filipina - Mengusap muka dengan celana dalam bernoda darah

Di Filipina ada mitos lawas di mana para ibu meminta anak gadisnya membersihkan wajahnya dengan pakaian dalam bekas menstruasi. Ketika si anak mendapatkan haid pertama, ibunya akan mencuci pakaian dalam yang dia pakai dengan air. Setelah itu pakaian yang masih basah diusapkan ke wajah si anak. Ritual ini dipercaya bisa menjauhkan si gadis dari masalah kulit seperti jerawat.

Gadis yang mendapatkan haid untuk pertama kali juga diminta untuk melompati tiga anak tangga untuk memastikan dia akan menstruasi tiga hari saja setiap bulannya.

Suku Carib - Menggenggam kapas yang dibakar dan digigiti semut beracun

Para wanita dari Suku Carib yang berasal dari daerah Suriname tidak hanya harus menjalani satu ritual menyakitkan untuk menyambut datangnya haid, tetapi dua sekaligus.

Mula-mula si gadis dipaksa untuk memegang gumpalan kapas yang terbakar, sehingga tangan mereka melepuh karena terbakar. Dan mereka harus menahan rasa sakit itu sampai waktu yang ditentukan, karena ritual ini merupakan bagian dari ujian sebagai seorang wanita dewasa.

Setelah menjalani ritual pertama, masih ada ritual lanjutan yang harus dijalani lagi. Si gadis diperintahkan untuk mengenakan kain penutup tubuh dari sejenis tikar yang bagian dalamnya dipenuhi dengan semut beracun. Gigitan semut beracun yang sangat menyakitkan ini akan menjadi sarana uji kekuatan dan keberanian bagi si gadis.

Kanada - Mencuci buah beri

Tradisi lama di Kanada menyebutkan bahwa wanita yang baru mendapatkan menstruasi pertama harus menjalani ritual mencuci buah-buahan beri. Dia juga dilarang memakan jenis buah tersebut selama setahun penuh. Namun diperbolehkan untuk memetik, menyimpan, dan mengawetkannya. Setahun kemudian, dia bisa merayakan kebebasannya sebagai wanita dewasa dengan menyantap buah-buahan tersebut.

Suku Luiseno - Dikubur dalam pasir

Satu lagi tradisi menyambut kedewasaan wanita yang membuat dahi berkerut. Kali ini dari suku Luiseno, suku pribumi yang mendiami wilayah selatan California. Ketika seorang gadis mendapatkan haid untuk pertama kali, keluarga si gadis akan menyambutnya dengan gembira. Orang tuanya akan mengumumkan kabar gembira itu kepada seluruh anggota suku.

Setelah itu keluarga dan para tetua suku mengatur sebuah prosesi untuk menyambut kedewasaan si gadis. Si gadis akan dikubur di pasir pada tengah hari. Dan karena California selatan merupakan daerah panas, tentunya pasir yang digunakan untuk mengubur tadi memiliki suhu yang panas pula. Tetapi si gadis harus menjalani ritual itu dengan bangga sebab dengan ritual penguburan diri ini kekuatan dan ketangguhannya sebagai wanita akan diakui oleh seluruh anggota suku.

Selagi dikubur di dalam pasir, si gadis akan mendengarkan berbagai wejangan dari wanita yang lebih tua di sukunya mengenai perubahan fisiologis tubuhnya, perilaku yang pantas, dan cara menjadi seorang istri yang baik. Setelah itu barulah ia benar-benar dianggap sebagai wanita dewasa yang sudah layak untuk menempuh tahap selanjutnya dalam kehidupan seorang wanita, yaitu menjadi istri.

(mdk/tsr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengenal Mandi Gading, Upacara Ritual Meminta Hujan dari Masyarakat Gunung Kerinci
Mengenal Mandi Gading, Upacara Ritual Meminta Hujan dari Masyarakat Gunung Kerinci

Bukan hanya gunungnya saja yang menyimpan misteri dan legenda, namun masyarakatnya juga memiliki ritual yang begitu unik.

Baca Selengkapnya
Apakah Boleh Keramas saat Haid? Begini Penjelasannya
Apakah Boleh Keramas saat Haid? Begini Penjelasannya

Banyak yang percaya bahwa keramas selama haid dapat menyebabkan masalah kesehatan, hingga mengganggu siklus menstruasi. Namun, faktanya tidak begitu.

Baca Selengkapnya
Mengenal Mitos Pantang Larang, Kearifan Lokal Masyarakat Batubara Sumatra Utara
Mengenal Mitos Pantang Larang, Kearifan Lokal Masyarakat Batubara Sumatra Utara

Pantang larang berisi ajaran-ajaran apa yang tidak boleh dilakukan.

Baca Selengkapnya
Kisah di Balik Bunyi Lesung Padi di Tanah Sunda saat Gerhana Bulan, Ternyata Ini Maknanya
Kisah di Balik Bunyi Lesung Padi di Tanah Sunda saat Gerhana Bulan, Ternyata Ini Maknanya

Mengapa orang Sunda memukul lesung saat terjadi gerhana bulan? begini kisahnya

Baca Selengkapnya
Mitos di Jawa Timur yang Umum Berkembang, Simak Ulasannya
Mitos di Jawa Timur yang Umum Berkembang, Simak Ulasannya

Dibalut dalam cerita-cerita yang melegenda, setiap mitos membawa pesona dan misteri yang tak terlupakan.

Baca Selengkapnya
3 Ritual Kuno yang Masih Dipegang China Buang Sial, Salah Satunya Melompati Api
3 Ritual Kuno yang Masih Dipegang China Buang Sial, Salah Satunya Melompati Api

Dalam budaya China, diyakini bahwa kemalangan dapat dicegah melalui pelaksanaan tradisi atau ritual tertentu.

Baca Selengkapnya
3 Contoh Mitos yang Berkembang di Indonesia, Banyak Dipercaya
3 Contoh Mitos yang Berkembang di Indonesia, Banyak Dipercaya

Di era modern seperti saat ini, mitos ternyata masih memiliki tempat di tengah masyarakat Indonesia.

Baca Selengkapnya
6 Mitos Kehamilan Jawa, Lengkap dengan Penjelasannya
6 Mitos Kehamilan Jawa, Lengkap dengan Penjelasannya

Mitos kehamilan Jawa seringkali menggambarkan hubungan antara ibu hamil, janin yang dikandung, dan lingkungan sekitarnya.

Baca Selengkapnya
Uniknya Tradisi Dudus di Serang, Warga dan Pengguna Jalan Disiram Air Kembang untuk Tolak Bala
Uniknya Tradisi Dudus di Serang, Warga dan Pengguna Jalan Disiram Air Kembang untuk Tolak Bala

Tradisi warga Karundang Tengah, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Banten ini terbilang unik.

Baca Selengkapnya
Tak Banyak Diketahui, Begini Cara Suku Baduy Memakamkan Warganya
Tak Banyak Diketahui, Begini Cara Suku Baduy Memakamkan Warganya

Setelah tujuh hari, tanah kuburan sudah bisa digunakan kembali untuk berladang.

Baca Selengkapnya
Uniknya Tradisi Memitu di Indramayu, Ketika Ibu Hamil Dipakaikan Kembang dan Dimandikan Air Doa
Uniknya Tradisi Memitu di Indramayu, Ketika Ibu Hamil Dipakaikan Kembang dan Dimandikan Air Doa

Tradisi ini tak sekedar menampilkan rasa bahagia dan ucapan syukur, namun turut dilaksanakan dengan sejumlah simbol yang dikaitkan dengan makna kebaikan.

Baca Selengkapnya
Mitos di indonesia Terkait Kesehatan yang Banyak Dipercaya Masyarakat Hingga Turun-temurun
Mitos di indonesia Terkait Kesehatan yang Banyak Dipercaya Masyarakat Hingga Turun-temurun

Sejumlah masyarakat di Indonesia memiliki mitos kesehatan yang aneh dan tidak terbukti secara ilmiah.

Baca Selengkapnya