Aksi Agresif Qantas Wujudkan Ambisi Jadi Maskapai Paling Minim Sampah di Dunia
Merdeka.com - Liputan6.com, Jakarta - Qantas Group mengumumkan rencana ambisius untuk menjadi maskapai pertama di dunia yang menggunakan kembali, mendaur ulang, dan mengubah menjadi kompos setidaknya tiga perempat sampahnya yang menuju tempat pembuangan akhir pada penghujung 2021.
Lewat keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, beberapa waktu lalu, CEO Qantas Group Alan Joyce mengungkapkan dengan kapasitas penumpang 50 juta orang per tahun, perusahaannya menghasilkan lebih dari 30.000 ton sampah atau setara dengan berat 80 pesawat 747.
"Kami pun memiliki tanggung jawab pada seluruh pelanggan, pemegang saham, dan masyarakat untuk berupaya mengurangi sampah tersebut," kata Joyce.
-
Bagaimana cara mengurangi sampah? Daur ulang sampah membantu mengurangi volume sampah yang berakhir di TPA. Dengan memanfaatkan kembali botol atau kaleng bekas sebagai wadah atau pot bunga, kita tidak hanya mengurangi sampah, tetapi juga menambah estetika lingkungan kita.
-
Bagaimana Pertamina wujudkan 'Kartini Flight' ramah lingkungan? Untuk penerbangan kali ini, Pelita Air dapat melakukan Carbon Offset dengan menggunakan Carbon Kredit yang dimiliki, sehingga dua penerbangan berkelanjutan spesial Hari Kartini ini dapat dijadikan Carbon Neutral Flight. Sebagai informasi bahwa utilisasi Carbon Credit yang dimiliki Pelita Air pada saat pembukaan perdana IDX Bursa Carbon tanggal 26 September 2023 lalu.
-
Apa saja yang dilakukan Bandara Ahmad Yani dalam mengelola sampah? Mereka menggandeng para pembudidaya maggot untuk mengelola dan mengurai sampah organik di bandara tersebut dengan menerapkan konsep Eco Airport dan Green Airport.
-
Bagaimana cara Bantul meminimalisir sampah? langkah selanjutnya adalah bagaimana cara meminimalisir kemasan makanan dan minuman dalam kegiatan di masyarakat maupun kegiatan kedinasan pada setiap organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Bantul.
-
Bagaimana cara mengurangi sampah plastik? 'Berbagai upaya mengurangi timbulan sampah harus dilakukan untuk menekan dampak lingkungan hidup baik limbah padat, cair maupun gas, terutama penyebab pencemaran udara dan krisis iklim',
Sejumlah langkah diambil demi menurunkan produksi sampah, mulai dari menghapus penggunaan sedotan plastik maupun plastik pembungkus piyama dan headset, hingga mengalihkan kartu Frequent Flyer fisik, yang berbahan dasar plastik, menjadi digital.
"Dengan besarnya skala operasi kami, langkah-langkah sederhana ini sesungguhnya berkontribusi mengeliminasi jutaan sampah plastik. Lebih dari itu, masih banyak lagi yang bisa kami lakukan di kemudian hari.," sambungnya.
Perubahan lain yang diterapkan Qantas, QantasLink, dan Jetstar mulai tahun ini adalah menggunakan gelas kopi yang dapat didaur ulang atau diubah menjadi kompos; menghapus penggunaan plastik sekali pakai dan beralih pada kemasan ramah lingkungan; mengalihkan penggunaan dokumen fisik, seperti boarding pass dan buku petunjuk, dalam wujud kertas menuju digital;menyumbangkan kelebihan makanan atau mengubahnya menjadi kompos; dan mendaur ulang seragam lama.
Untuk memenuhi target pengurangan 100 juta plastik sekali pakai per tahun, Qantas Group akan mengganti penggunaan 45 juta gelas plastik, 30 juta set alat makan, 21 juta gelas kopi, dan 4 juta penutup sandaran kepala dengan bahan alternatif ramah lingkungan pada akhir 2020. Daftar ini melampaui pembatasan yang dikeluarkan oleh Uni Eropa, baik dari luasnya cakupan maupun kecepatan waktu implementasi.
Target 75 Persen
Sebelumnya, Qantas Group menetapkan target pengurangan 30 persen sampah yang menuju tempat pembuangan akhir pada 2020. Qantas Group telah mencapai target tersebut melalui program daur ulang dan sejumlah program lainnya.
Kini, target tersebut telah meningkat menjadi 75 persen. Di samping itu, Qantas memiliki target-target terpisah terkait penggunaan bahan bakar, air, dan listrik. Qantas juga memiliki skema offset karbon terbesar di antara maskapai lainnya di dunia.
Maskapai memiliki kewajiban hukum untuk memusnahkan beberapa materi seperti makanan yang dikarantina dari penerbangan internasional dan barang berbahaya lainnya. Dengan dukungan dari para pelaku industri dan otoritas terkait, Qantas Grup percaya perusahaan juga dapat mengurangi volume limbah tersebut.
Namun, beberapa plastik sekali pakai, seperti pembungkus yang bersifat higienis serta sejumlah wadah tahan panas untuk mempersiapkan makanan di atas pesawat, saat ini tidak memiliki alternatif yang ramah lingkungan.
Qantas dan Jetstar terus bekerja sama dengan pihak produsen maupun maskapai lain untuk mendorong inovasi di bidang tersebut agar dapat memangkas sampah yang menuju tempat pembuangan akhir.
"Tak banyak industri yang bisa 100 persen menghapus produksi limbah mereka. Namun melalui program ini, kami menegaskan bahwa sampah yang dapat dihindari seharusnya tidak lagi menjadi produk sampingan dari operasi kami," ujarnya.
Joyce menegaskan bahwa pengurangan sampah itu bukan hanya karena dorongan moral, tetapi juga sebagai sebuah keputusan bisnis yang strategis. Langkah itu, kata dia, dipercaya akan menempatkan Qantas selangkah lebih maju di berbagai negara tempat mereka beroperasi, yang telah mengeluarkan legislasi untuk membatasi pemakaian plastik sekali pakai.
"Kami telah menerima berbagai tanggapan positif atas upaya kami ini, termasuk dari para awak kabin yang menyaksikan sendiri besarnya volume sampah dari kabin pesawat setiap harinya," ujarnya.
Saksikan video pilihan berikut ini:
(mdk/)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dengan pengurangan penggunaan plastik sekali pakai melalui penggunaan kemasan ramah lingkungan ini, diharapkan dapat menurunkan emisi karbon.
Baca SelengkapnyaSAF yang disalurkan sudah mengacu framework sertifikasi International Sustainability and Carbon Certification (ISCC).
Baca SelengkapnyaPeluncuran bursa karbon IDX di Bursa Efek Jakarta yang diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo, 26 September 2023.
Baca SelengkapnyaPenanganan terhadap sampah perlu serius dilakukan agar tidak berdampak buruk pada lingkungan.
Baca SelengkapnyaPencapaian ini adalah bukti dedikasi Pertamina dalam mendukung transisi menuju bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaPertamina SAF akan diluncurkan melalui misi kolaboratif antara Pertamina dan Garuda Indonesia.
Baca SelengkapnyaDistribusi SAF demi mendorong energi keberlanjutan.
Baca SelengkapnyaPlataran Menjangan, sebuah destinasi eksklusif di dalam Taman Nasional Bali Barat, telah meraih pengakuan tinggi di ASEAN Green Hotels 2024.
Baca SelengkapnyaEka memaparkan, target pengurangan karbon emisi dari PIS selaras dengan strategi jangka panjang dari organisasi International Maritime Organization (IMO).
Baca SelengkapnyaPT Pertamina International Shipping (PIS) berkomitmen mendorong pelayaran ramah lingkungan untuk ekonomi biru (blue economy).
Baca SelengkapnyaRencana tersebut dipaparkan perusahaan dalam forum internasional di Shipbuilding, Machinery and Marine (SMM) Hamburg, Jerman.
Baca SelengkapnyaProsedur UPR terbukti telah menghemat bahan bakar hingga Rp5,4 miliar pada penerbangan keberangkatan haji tahun 2023.
Baca Selengkapnya