Cara Aman Menyimpan Sisa Makanan untuk Menghindari Sakit Perut
Makanan sisa dapat menjadi alternatif yang ekonomis, namun perlu perhatian khusus. Simak panduan ini untuk memastikan keamanan makanan Anda.

Apakah Anda setuju bahwa selama puasa, sering kali kita memiliki banyak sisa makanan atau leftover yang tidak terpakai? Hal ini bisa terjadi baik untuk diri sendiri maupun untuk anggota keluarga lainnya. Oleh karena itu, daripada membiarkannya terbuang dan menjadi food waste, Anda cenderung menyimpannya di kulkas untuk bisa dinikmati di waktu yang akan datang.
Namun, penting untuk diingat bahwa mengonsumsi sisa makanan juga membawa risiko, karena makanan tersebut mungkin telah terkontaminasi bakteri di lingkungan. Jika Anda tidak menyimpan dan memanaskan sisa makanan dengan cara yang benar, ada kemungkinan Anda akan mengalami keracunan makanan yang bisa membahayakan kesehatan. Meski demikian, ini bukan alasan untuk langsung membuang makanan yang tersisa.
Menurut informasi yang dihimpun dari Slurrp, ada beberapa tips yang bisa diikuti untuk menyimpan sisa makanan dengan cara yang aman. Hal ini bertujuan untuk menghindari risiko saat mengonsumsi sisa makanan, dilansir Merdeka.com, Selasa(11/3/2025).
Seberapa Cepat Sisa Makanan Harus Disimpan?
Bakteri dapat ditemukan di mana saja, termasuk di dapur dan pada makanan yang ada di dalamnya. Bakteri yang menyebabkan kerusakan pada makanan bisa berkembang biak dengan cepat jika mendapatkan nutrisi, kelembapan, dan suhu yang sesuai.
Beberapa jenis bakteri bahkan dapat menggandakan jumlahnya hanya dalam waktu 20 menit. Oleh karena itu, sangat penting untuk segera menyimpan sisa makanan di dalam kulkas atau freezer dalam waktu maksimal dua jam. Rekomendasi ini didasarkan pada kecepatan pertumbuhan bakteri pada suhu yang tidak didinginkan, dan semakin lama sisa makanan dibiarkan pada suhu di atas 5°C, semakin tidak aman untuk dikonsumsi.
Selain itu, pastikan sisa makanan Anda tertutup dengan baik. Menggunakan plastik cling dan penutup kedap udara dapat membantu mencegah udara masuk ke dalam makanan. Ini sangat penting, karena sebagian besar patogen memerlukan oksigen untuk berkembang biak.
Perhatikan Juga Durasi Penyimpanan

Kulkas Anda perlu dipertahankan pada suhu antara 0 hingga 5 derajat Celsius. Suhu ini sangat penting karena dapat menghambat pertumbuhan bakteri yang dapat menyebabkan keracunan makanan pada sisa makanan. Sisa makanan sebaiknya dikonsumsi dalam waktu dua hari, karena jika dibiarkan lebih lama, bakteri berbahaya akan memiliki kesempatan lebih untuk berkembang biak.
Memang, patogen seperti Listeria, yang dapat menimbulkan gejala mirip flu, mampu bertahan bahkan dalam suhu dingin dan lebih mungkin berkembang setelah dua hari. Oleh karena itu, batas waktu dua hari ini sangat dianjurkan untuk menyimpan sisa makanan Anda.
Apabila Anda merasa tidak akan menghabiskan sisa makanan dalam waktu yang ditentukan, sebaiknya Anda mempertimbangkan untuk membekukannya. Dengan membekukan, sisa makanan dapat disimpan hingga tiga bulan jika dilakukan pada suhu -18 derajat Celsius.
Ini adalah cara yang efektif untuk menjaga keamanan makanan Anda dan mencegah pemborosan. Pastikan untuk menyimpan makanan dalam wadah yang kedap udara agar kualitasnya tetap terjaga saat dibekukan.
Metode Aman untuk Menghangatkan Sisa Makanan

Ketika Anda ingin memanaskan sisa makanan, penting untuk memastikan bahwa makanan tersebut benar-benar panas. Jika makanan tidak mencapai suhu yang sesuai, sebaiknya Anda tidak mengonsumsinya. Sisa makanan perlu dipanaskan hingga mencapai suhu internal minimal 165F (74C).
Untuk jenis makanan seperti saus, semur, sup, dan kuah, sebaiknya dididihkan hingga mendidih sepenuhnya dan diaduk selama minimal tiga menit. Dengan cara ini, Anda dapat membunuh sebagian besar bakteri serta menonaktifkan racun bakteri yang rentan terhadap panas.
Jika Anda memilih untuk menggunakan oven dalam memanaskan sisa makanan, pastikan untuk mengatur suhu oven minimal 325F (163C atau tanda gas 3) dan panggang hingga makanan benar-benar panas, mencapai setidaknya 74C. Selain itu, saat menggunakan microwave, Anda juga harus memastikan bahwa makanan tersebut mencapai suhu internal 74C sebelum dikonsumsi.
Menggunakan slow cooker untuk memanaskan sisa makanan bukanlah pilihan yang baik. Hal ini karena jika makanan berada pada suhu di bawah 165F selama beberapa jam, hal tersebut dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri, sehingga meningkatkan risiko terjadinya keracunan makanan.
Hindari Memanaskan Makanan Sisa Lebih dari Satu Kali

Anda sebaiknya tidak menghangatkan sisa makanan lebih dari satu kali. Setiap kali makanan dipanaskan dan didinginkan, ia berisiko mencapai suhu dan waktu yang memungkinkan bakteri berbahaya untuk berkembang biak.
Hal ini membuat proses pemanasan menjadi kurang efektif dalam membunuh semua patogen yang mungkin ada. Jika Anda merasa tidak akan menghabiskan sisa makanan dalam waktu dua hari, lebih baik mempertimbangkan untuk membekukannya.
Memanaskan Kembali Makanan yang Dibawa Pulang
Keamanan dalam memanaskan kembali makanan yang dibawa pulang sangat bergantung pada cara penyimpanannya. Jika makanan tersebut disimpan dalam keadaan hangat di bagian belakang mobil atau dibiarkan pada suhu ruangan di rumah lebih dari dua jam, maka ada risiko terjadinya keracunan makanan.
Terutama jika Anda telah menyentuh atau memakan sebagian makanan tersebut, karena ini dapat menambahkan bakteri ke dalam makanan. Namun, jika Anda tidak banyak menyentuh makanan dan mendinginkannya dalam waktu dua jam setelah pembelian, maka makanan tersebut tetap aman untuk dipanaskan kembali.
Pastikan saat Anda akan mengonsumsinya kembali, makanan tersebut dipanaskan hingga mencapai suhu yang sangat panas, minimal 74°C. Selain itu, makanan tersebut juga tidak boleh disimpan di dalam kulkas lebih dari dua hari.