Ketahui Skala Prioritas Biar Kehidupan Bisa Lebih Tertata, Simak Ada Apa Saja Ya?
Terdapat 4 kriteria dari skala prioritas yang wajib kamu ketahui. Apa saja?
Ketahui Skala Prioritas Biar Kehidupan Bisa Lebih Tertata, Simak Ada Apa Saja Ya?
Setiap manusia pasti menghadapi beberapa tugas, target, dan kewajiban yang berbeda-beda. Tak jarang hal tersebut justru membuat kewalahan karena kesulitan mengelola waktu. Oleh karenanya, kemampuan untuk mengatur skala prioritas menjadi kunci utama dalam mencapai produktivitas yang maksimal.
Mungkin kamu pernah merasa terombang-ambing dalam lautan pekerjaan tanpa arah yang jelas. Namun jangan khawatir, membuat skala prioritas bisa membuat pekerjaanmu jauh lebih tertata.
Dikutip dari buku Pengembangan Kepribadian dan Profesional (2019), terdapat 4 kriteria dari skala prioritas. Apa saja?
1. Urgent and Important (Mendesak dan Penting)
Tugas atau pekerjaan yang mendesak dan penting wajib dilakukan saat itu juga.
-
Mengapa penting untuk membuat skala prioritas? Tips mengatasi sifat boros yang kedua adalah dengan membuat skala prioritas. Setiap orang memiliki prioritas dalam hidupnya. Prioritas ini pun berbeda-beda jenisnya, baik makanan, pakaian, sepatu, maupun memiliki gadget. Membuat skala prioritas berarti menyusun anggaran berdasarkan daftar kebutuhan yang paling penting terlebih dahulu.
-
Kenapa penting untuk menentukan skala prioritas? Adanya skala prioritas menjadi hal wajib dilakukan oleh setiap orang. Ini berguna untuk memudahkan setiap orang bertindak dan sesuai dengan kebutuhan.
-
Apa yang dimaksud dengan prioritas? Prioritas adalah sebuah pekerjaan yang bisa dikerjakan dengan cepat. Prioritas adalah istilah yang mana berarti dianggap penting dan tentunya akan diutamakan.
-
Bagaimana visi membantu dalam menentukan prioritas? Visi dari seseorang bisa merepresentasikan kualitas dan caranya dalam menentukan sebuah prioritas. Visi ini bisa membantu seseorang dalam menjalankan sebuah pekerjaan untuk menncapai sebuah tujuan.
-
Apa saja tugas yang harus diprioritaskan dalam mengatur jam kerja? Buat daftar tugas yang perlu diselesaikan dan prioritaskan tugas-tugas tersebut. Fokuslah pada tugas-tugas yang paling penting dan mendesak terlebih dahulu.
-
Siapa yang diprioritaskan dalam hidup? Family and God – that is what’s important. Money, cars, those are things that come and go.
Ini pekerjaan yang membutuhkan perhatian lebih karena memiliki dampak signifikan pada tanggung jawabmu.
Tugas-tugas ini memiliki prioritas tertinggi sehingga harus menunda pengerjaan tugas-tugas lainnya yang kurang mendesak.
Sebagai contoh, kamu diharuskan menghadapi deadline pada proyek penting.
2. Not Urgent But Important (Penting)
Selanjutnya, pekerjaan yang penting tapi tidak mendesak bisa dilakukan dengan cara membuat penjadwalan.
Walaupun tidak mendesak, pekerjaan pada poin ini sebaiknya tetap harus dilakukan. Hal ini dilakukan untuk mencegah potensi masalah atau komplikasi di masa mendatang. Contohnya adalah berolahraga dan mengikuti pelatihan self-development.
3. Urgent But Not Important (Mendesak)
Kegiatan pada poin ini berisi hal yang tidak penting namun harus tetap dikerjakan. Pekerjaan yang tidak penting ini biasanya bisa didelegasikan kepada rekan kerja.
Adanya bantuan ini dapat membantu kamu untuk fokus pada pekerjaan yang lebih penting tanpa mengurangi perhatian pada tugas tersebut. Salah satu contohnya adalah follow up jadwal meeting dengan klien melalui telepon atau email.
4. Not Urgent and Not Important (Tidak Mendesak dan Tidak penting)
Tanpa disadari, ternyata masih banyak orang yang berlarut dalam pekerjaan yang tidak mendesak dan tidak penting.
Seperti apa contohnya? Main media sosial di waktu kerja, berkumpul hanya untuk bergosip, dan lain-lain.
Alangkah baiknya jika kegiatan yang ada pada poin ini sebaiknya dibuang atau diabaikan saja agar tidak mengganggu produktivitas yang seharusnya diutamakan.
Pastikan untuk selalu memprioritaskan dan memberikan fokus lebih pada hal-hal yang paling penting serta mendesak terlebih dahulu. Dengan begitu, kamu bisa mengerjakan segala tuntutan lebih efisien dan tertata.
Jadi, mulailah untuk menerapkan prinsip ini dan lihatlah perubahan positifnya dalam menjalankan produktivitas sehari-hari.
Penulis: Nihel Rashiqa Rinaldo