Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Masjid Indonesia dengan Nuansa Timur Tengah
Merdeka.com - Masjid Raya Sheikh Zayed Solo terbilang menjadi salah satu masjid baru yang bisa menjadi magnet bagi para wisatawan, baik lokal atau mancanegara untuk melakukan wisata religi. Masjid yang dibangun di atas lahan seluas 26.581 meter persegi ini memiliki luas bangunan mencapai 8.400 meter persegi dan menjadi masjid paling luas di Jawa Tengah.
Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Destiawan Soewardjono mengungkapkan bahwa masjid ini memiliki dua lantai dan mampu menampung 4 ribu jamaah di bangunan intinya. Ia juga mengatakan bahwa secara keseluruhan masjid ini bisa menampung 10 ribu jamaah.
"Masjid ini juga dilengkapi dengan perpustakaan yang berisikan buku-buku agama Islam. Ada pula tempat wudhu bagi pria dan wanita, lalu juga penyandang disabilitas,” katanya.
-
Mengapa Masjid Walima Emas menarik wisatawan? Dengan kombinasi wisata religi dan keindahan alam tentunya menjadi magnet dan daya tarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara untuk menyambangi masjid ini.
-
Kenapa Masjid Raya Al Mashun menarik dikunjungi? Masjid yang dibangun pada awal 1900-an ini memiliki gaya arsitektur Timur Tengah. Adapun bentuk bangunannya memadukan gaya arsitek Spanyol, Timur Tengah, dan India.
-
Apa daya tarik utama dari Masjid Al Azhom? Daya tarik utama dari masjid ini adalah terdapatnya kubah raksasa yang diklaim terbesar di dunia.
-
Apa yang membuat masjid di Surabaya viral? Masjid Pemuda Indonesia di Surabaya, Jawa Timur mendadak viral dan jadi perbincangan di media sosial. Hal ini dikarenakan masjid tersebut menawarkan berbagai fasilitas cuma-cuma untuk para jamaah setiap harinya.
-
Mengapa Masjid Assuruur menarik bagi wisatawan? Sebagai salah satu masjid tua yang ada wilayah Jakarta Barat, masjid ini memiliki daya tarik pariwisata sejarah.Beribadah di sini, jemaah seolah diajak ke masa kolonial Belanda saat wilayah Jakarta masih bernama Batavia.
-
Kenapa Masjid Al Azhom menarik untuk dikunjungi? Ini semakin menguatkan daya tarik Masjid Al A’zhom yang belakangan populer sebagai salah wisata religi dengan keindahan bangunannya.
“Ada ruang VIP, ruang laktasi, dan juga masjid ini ada taman yang cukup luas serta kolam-kolam kecil di sekelilingnya dan tentunya lahan parkir," lanjut Destiawan.
Selain itu, pembangunan masjid yang dibangun oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk ini memakan waktu kurang lebih 19 bulan, tepatnya dimulai pada 27 Mei 2021 hingga 31 Oktober 2022.
Masih Terdapat Sentuhan Nuansa Lokal
©2023 Merdeka.comWalau kerap disebut sebagai replika dari Masjid Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi, Masjid Raya Sheikh Zayed Solo memiliki sejumlah perbedaan, salah satunya adalah dengan memadukan nuansa lokal pada desain arsitekturnya.
Hal itu terlihat ketika para jamaah menjejakan kakinya di pelataran serambi masjid, ukiran motif batik kawung terpampang jelas di hadapan mata. Selain itu, motif batik juga terdapat pada karpet lantai utama bangunan masjid yang dikombinasikan dengan desain geometris arabesque di bagian tengah.
“Kemudian di masjid ini, Waskita menunjukkan ciri khas Indonesia khususnya Kota Solo, karena terdapat ukiran-ukiran batik Kawung khas Solo. Karpet pun kami menggunakan karpet dari dalam negeri," ujar Destiawan.
Tak hanya itu, material lantai dan sebagian dinding Masjid Raya Sheikh Zayed Solo didatangkan dari Italia. Marmer didatangkan secara bertahap, yakni pertama ke Jakarta, baru lalu diangkut ke Solo setelah melalui proses fabrikasi.
Masjid ini juga memiliki 606 keran untuk wudhu. Khusus untuk perempuan, tempat wudhu berada di basement. Sementara untuk laki-laki, ada tempat wudhu yang berada di basement serta di sisi selatan masjid dekat kawasan parkir.
Penyebaran Ajaran Agama Islam
©2023 Merdeka.comSebagaimana fungsi masjid lainnya, Masjid Raya Sheikh Zayed Solo juga difungsikan sebagai pusat penyebaran ajaran Agama Islam, tidak hanya untuk umat Islam, tapi juga seluruh umat beragama.
"Masjid digunakan sebagai tempat sarana dan prasarana dalam menyebarkan ajaran-ajaran agama Islam serta memberikan kesempatan bagi pengunjung yang bukan saja dari umat Muslim namun juga semua agama untuk bisa lebih mengenal apa itu Islam dan bagaimana ajaran dari Nabi Muhammad SAW," tutur Destiawan.
Pembangunan masjid ini pun diapresiasi oleh Presiden Joko Widodo. Pasalnya, menurut mantan Wali Kota Solo tersebut, pengerjaan masjid ini mendekati sempurna karena cukup mirip dengan yang ada di Abu Dhabi.
"Yang jelas, Waskita bersyukur bisa ditunjuk sebagai kontraktor dari pembangunan masjid ini," tutup Destiawan.
(mdk/fah)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bangunan masjid yang megah, hiasan, ukiran, hingga interior sangat diperhatikan oleh para arsitek.
Baca SelengkapnyaWisata halal adalah salah satu konsep pariwisata menarik yang ditawarkan oleh Indonesia.
Baca SelengkapnyaTak jarang masjid ini menjadi destinasi wisata para WNI yang berkunjung ke Abu Dhabi.
Baca SelengkapnyaBegini potret Masjid President Joko Widodo di Abu Dhabi yang imam sholatnya berasal dari Pontianak.
Baca SelengkapnyaMasjid ini bernuansa modern dengan perpaduan arsitektur Timur Tengah dengan tetap menonjolkan arsitektur budaya Jawa.
Baca SelengkapnyaMasjid ini membawa misi toleransi di Kota Tangerang.
Baca SelengkapnyaJokowi juga mengklaim hubung Indonesia dan Persatuan Emirat Arab sangat dekat dalam semua bidang,
Baca SelengkapnyaMasjid ini memiliki gaya arsitektur Arab yang dipadu dengan Jawa.
Baca SelengkapnyaMasjid Presiden Joko Widodo yang berlokasi di kawasan diplomatik Abu Dhabi, UEA, tampak megah dengan nuansa putih.
Baca SelengkapnyaIkon Kota Surabaya ini memiliki beragam keunikan dan menjadi salah satu destinasi wisata religi favorit.
Baca SelengkapnyaMasjid ini menjadi salah satu bangunan megah yang berada di Kabupaten Aceh Barat.
Baca SelengkapnyaSalah satu peninggalan Islam yang bercorak Tionghoa di Palembang ini tidak lepas dari keberadaan Laksamana Cheng Ho di masa lampau.
Baca Selengkapnya