Merajut impian melalui benang-benang kesenangan
Merdeka.com - Melihat tumbuh kembang anak selalu jadi keinginan semua orang tua. Merelakan pekerjaan sebelumnya yang cukup menjanjikan sebagai finance, Safristiani Faizati memulai bisnisnya sendiri untuk merajut.
Dimulai dari hobinya merajut pakaian untuk buah hatinya sendiri, wanita yang akrab disapa Yani ini mulai mendapat pesanan dari banyak orang untuk merajut dan menyediakan bahan merajut melalui situs belanja online Benangbenang.com.
"Awalnya keinginan untuk resign dari perusahaan swasta ada setelah kelahiran anak pertama. Untuk mencari kesibukan setelah tidak bekerja, dari beberapa keterampilan yang ada dipilihlah kegiatan merajut yang sudah lama tidak saya lakukan. Awalnya membuat baju rajut, sepatu rajut untuk anak sendiri, lama kelamaan ada pesanan dari beberapa teman. Karena saat itu sosial media sudah sangat berkembang, pesanan pun datang dari berbagai daerah di Indonesia, maupun luar negeri. Dengan berjalannya waktu, kegiatan merajut mulai diminati di Indonesia. Dari sini mulai ada keinginan untuk menjual bahan-bahan craft. Dimulai dari koleksi benang yang sudah ada, lama kelamaan semakin bertambah hingga sekarang ini. Benang benang berdiri sejak awal tahun 2008, tidak terasa sudah 6 tahun berjalan", cerita Yani pada merdeka.com (3/1).
-
Apa yang menjadi kunci sukses usaha Ibu dan Anak ini? 'Walaupun bahan bumbu mahal, saya tetap masak enak,' ujarnya. Widari mengaku senang jika pembeli yang makan masakannya senang.
-
Bagaimana cara anak perempuan kedua mengembangkan kreatifitasnya? Anak kedua perempuan sering kali memiliki imajinasi yang kaya dan kreativitas yang tinggi. Mereka belajar untuk berpikir secara kreatif dan mengasah kemampuan seni mereka melalui interaksi dengan saudara-saudara mereka dan lingkungan di sekitar mereka.
-
Kenapa Ibu Utami memilih bisnis tas anyaman? Pada tiga bulan pertama pandemi Covid-19, Utami memutar otak apa yang bisa menghasilkan keuntungan di masa serba sulit. Ia tak mau terus-terus menguras tabungan untuk biaya hidup sehari-hari karena bisnis limbah kayunya tak jalan dan bisnis mebel sang suami pun lesu.
-
Bagaimana Ibu Utami memproduksi tas anyaman? Ia memulai bisnis anyaman pada Maret 2020 dengan modal Rp200 ribu. Pembeli pertamanya adalah teman yang pernah mengiriminya tas anyaman. Sang teman membeli tas Utami karena kualitasnya bagus dan lebih murah dibanding yang pernah dibeli sebelumnya.
-
Dimana anak kedua belajar dari pengalaman keluarga? Sebagai anak kedua, laki-laki ini sering belajar dari pengalaman kakak mereka. Mereka mungkin menjadi lebih bijaksana dalam menghadapi situasi yang sama karena melihat kakak mereka melalui pengalaman mereka sendiri.
-
Bagaimana #KelasDreami membantu anak-anak belajar membatik? Mereka tidak hanya diberi pengenalan tentang teknik membatik, tetapi juga diberi kesempatan untuk mencoba membuat karya seni mereka sendiri. Para peserta diajak untuk memahami makna dan nilai-nilai budaya yang terkandung dalam setiap goresan batik yang mereka buat.
Tidak hanya berhasil mengembangkan bisnis online shop, wanita yang kini berdomisili di Singapura ini juga mengembangkan usaha toko offline. Meski fokusnya pada toko online, namun toko offline sangat membantu para pelanggan Yani di daerah Depok dan sekitarnya untuk mendapatkan bahan merajut yang berkualitas.
"Toko kami utamanya toko online mbak, beberapa yang datang ke rumah karena kebetulan dekat dengan toko. Karena itu kami tidak mencantumkan alamat toko di website kami, jadi untuk pelanggan yang deket daerah Depok, kami menyediakan berbagai jenis benang. Biasanya pemula memilih benang katun lokal untuk belajar, untuk ini kami pakai benang katun lokal yang tidak gampang luntur, kuat pilinannya. Karena ada juga benang katun serupa yang kurang bagus kualitasnya. Benang lainnya kita pakai nilon yang bagus, kuat tapi tidak sakit kalau dirajut dan tidak luntur. Benang-benang lain pun demikian. Kami menjual benang yang bagus di kelasnya", ujar alumnus Universitas Indonesia ini.
Ketika ditanya mengenai kunci suksesnya, ini jawaban Yani, "Usaha yang bersih, jujur, insyaAllah berkah. Apapun yang kita lakukan, lakukan dengan sepenuh hati, kenali passion sendiri. InsyaAllah hasilnya yang terbaik".
Yani merajut mimpinya dengan merajut, bagaimana dengan Anda?
(mdk/kad)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wanita ini awalnya cemas melihat ibunya ditinggal dirinya merantau, tapi ternyata sang ibu punya sederet aktivitas yang tak terduga.
Baca SelengkapnyaSalah satu keunikan dari produk rajutannya adalah turut mengangkat kebudayaan Banten dengan membuat karakter hewan badak.
Baca SelengkapnyaGadis Baduy ini cantik alami, dan sudah belajar menenun sejak usia 5 tahun.
Baca SelengkapnyaIa tak menyangka menikah dengan anak tunggal memiliki banyak kebebasan.
Baca SelengkapnyaBermula dari hobi, pemudi asal Indramayu ini ciptakan kain simpul yang bernilai ekonomi tinggi
Baca SelengkapnyaIa memilih berbisnis dari rumah agar bisa membersamai tumbuh kembang anak-anaknya
Baca SelengkapnyaBerikut kisah perjuangan seorang Ibu besarkan anaknya dari hidup menumpang hingga lulus S2 dan punya rumah.
Baca SelengkapnyaKehadiran BRI turut membantu kebangkitan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Berkah Jaya dalam program Klasterku Hidupku.
Baca SelengkapnyaSelain mengikat dengan kain pengaman, ibu tersebut juga memperhatikan keamanan dua anaknya dengan memakaikan mereka helm.
Baca SelengkapnyaDalam unggahannya, wanita ini menceritakan kisahnya saat akan melahirkan.
Baca SelengkapnyaBelum lama ini, viral seorang ibu yang sukses membesarkan sendiri 6 anaknya menjadi orang sukses. Video ini pun membuat salut banyak orang.
Baca SelengkapnyaViral wanita bersahabat sejak tahun 1986 dan kini jadi besan, warganet iri.
Baca Selengkapnya