Tips untuk Mengatasi Rasa Takut Naik Pesawat Terbang menurut Psikoterapis
Merdeka.com - Takut naik pesawat terbang? Anda tidak sendiri, kok. Rupanya, cukup banyak orang yang kehilangan nyali saat harus bepergian dengan pesawat terbang.
Gara-gara hal itu, beberapa maskapai penerbangan di berbagai negara sampai menawarkan pelatihan bagi calon penumpang agar tak panik di udara. Misalnya program Flying with Confidence yang dirintis British Airways.
Menurut para pakar dan psikoterapis, takut naik pesawat terbang bukan jenis kecemasan yang tak bisa diatasi. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi kecemasan berlebihan saat bepergian dengan pesawat terbang. Berikut ini beberapa di antaranya.
-
Kenapa banyak orang takut naik pesawat? Menurut para pakar dan psikoterapis, takut naik pesawat terbang bukan jenis kecemasan yang tak mungkin diatasi.
-
Apa saja tips mengatasi takut naik pesawat? Berikut ini beberapa di antaranya yang bisa Anda terapkan.
-
Kenapa orang takut terbang? Salah satu alasan utama rasa takut terbang adalah perasaan kehilangan kendali.
-
Bagaimana terapi eksposur mengurangi rasa takut naik pesawat? Kegiatan seperti ini membuat otak beradaptasi terhadap situasi yang akan dihadapi saat naik pesawat terbang nanti.
-
Bagaimana cara mengatasi stres saat naik pesawat? Ada beberapa cara untuk mengurangi stres saat terbang. Mendengarkan musik yang menenangkan atau meditasi singkat sebelum dan selama penerbangan dapat membantu tubuh merasa lebih rileks. Memanfaatkan waktu untuk tidur atau membaca juga bisa membantu mengalihkan perhatian dari lingkungan yang tidak nyaman. Jika Anda merasa stres saat berada di ketinggian, mengatur napas dalam dan perlahan bisa meredakan ketegangan.
-
Gimana caranya biar lebih tenang saat terbang? Selain itu, ada beberapa aplikasi yang bisa membantu menenangkan perasaan Anda saat terbang.
1. Biasakan Diri dengan Segala Aspek yang Berkaitan dengan Penerbangan
ilustrasi solo traveling © pixabay.com
Bisa jadi, rasa panik baru merayapi pikiran ketika Anda sudah dekat dengan bandara atau memasuki ruang tunggu. Buat mnencegah hal seperti ini terjadi saat perjalanan, biasakan diri Anda dengan segala aspek yang berkaitan dengan penerbangan jauh-jauh hari sebelum keberangkatan.
Susan Zinn, seorang psikoterapis dan penulis The Epiphanies Project menyarankan untuk membaca-baca informasi tentang penerbangan, pergi ke bandara, atau iseng berbincang dengan awak kabin pesawat. Lari juga bisa dijadikan latihan untuk meredakan kepanikan.
Menurut artikel The Huffington Post, aktivitas-aktivitas yang disebutkan di atas termasuk terapi eksposur. Kegiatan seperti ini membuat otak beradaptasi terhadap situasi yang akan dihadapi dan pada akhirnya meredakan ketakutan terhadap risiko dan ketidakpastian terkait perjalanan udara.
2. Pilih Tempat Duduk yang Nyaman
ilustrasi penumpang pesawat terbang © pixabay.com
Ada alasannya kenapa Anda diberikan opsi untuk membeli tempat duduk sesuai lokasi yang diinginkan di pesawat. Pemilihan tempat duduk bisa menjadi cara yang cukup ampuh untuk meningkatkan kenyamanan dan ketenangan saat perjalanan udara.
Para pakar menyarankan untuk memilih tempat duduk yang paling nyaman bagi calon penumpang. Pilih yang jauh dari jendela, jika Anda takut ketinggian. Anda juga bisa memilih kursi di bagian yang paling leluasa untuk bergerak atau dekat kamar mandi agar Anda tidak merasa "terjebak" saat rasa panik melanda.
"Sampai hari ini, saya selalu duduk di kursi lorong samping luar untuk memastikan bahwa saya selalu bisa bangun, daripada terjebak di bagian dalam, yang membuat saya merasa lebih baik," kata Zinn kepada The Huffington Post.
3. Coba Latihan Pernapasan untuk Menenangkan Diri
Kim Soo Hyeon dan Seo Yeaji mempraktikkan butterfly hug di salah satu adegan drama Korea, It's Okay to Not be Okay ©2020 dok. tvN/It's Okay to Not be Okay
Ada banyak cara untuk menenangkan diri dalam waktu singkat. Salah satunya adalah mempraktikkan teknik pernapasan.
Zinn mengatakan ia sering menyarankan pasiennya untuk melakukan latihan pernapasan seperti pernapasan lima jari. Ini adalah teknik di mana Anda menarik dan mengembuskan napas secara bergantian sambil menelusuri garis tangan bagian luar. Menelusuri garis tangan akan mengalihkan fokus Anda dari pikiran negatif dan kecemasan.
Anda juga bisa mencoba butterfly hug seperti yang ditunjukkan di drama Korea, It's Okay to Not Be Okay. Metode ini diperkenalkan oleh Lucy Artigas saat menangani korban badai Paulina di Acapulco, Meksiko pada tahun 1997. Karena dianggap berhasil, metode ini pun dikembangkan ahli terapi sebagai penghilang gangguan kecemasan, terutama bagi mereka yang telah mengalami kejadian traumatis. Berikut ini langkah-langkah untuk melakukannya.
4. Kulum Permen yang Rasanya Asam
ilustrasi permen jeruk © pexels.com/Mareefe
Mengulum permen yang memiliki rasa asam ternyata juga bisa membantu. Rasa asam yang kuat bisa membuat pikiran lebih fokus terhadap realitas saat ini dibandingkan ketakutan atas hal-hal yang belum tentu terjadi.
5. Pahami Penjelasan Ilmiah tentang Turbulensi agar Tidak Panik
ilustrasi pesawat terbang di udara © pexels.com/Pixabay
Menurut Adam Banks, seorang pensiunan pilot yang berbasis di New York, turbulensi adalah salah satu bagian yang paling mengkhawatirkan bagi penumpang saat terbang. Memahami penjelasan teknis turbulensi mungkin dapat membantu Anda untuk melihatnya sebagai hal yang normal, bukan pertanda bencana.
"Turbulensi hanyalah pergeseran angin. Jika Anda terbang ke awan tebal, pesawat akan terguncang," katanya. "Pesawat dirancang untuk menangani guncangan ini. Jika Anda duduk di atas sayap, Anda bisa melihat sayap-sayap melengkung saat menyerap turbulensi. Meskipun terasa seperti pesawat bergerak ribuan kaki, kenyataannya pesawat mungkin hanya terguncang beberapa kaki saja."
6. Tanamkan Sugesti Positif dengan Fakta dan Statistik
ilustrasi pesawat terbang Garuda Indonesia © pexels.com/Jeffry Surianto
Tak jarang, mengatasi kecemasan adalah perkara mengubah persepsi. Pada saat Anda mulai cemas dan panik, mensugesti diri dengan fakta dan statistik terkait penerbangan akan membantu Anda lebih tenang.
Menurut statistik, risiko kecelakaan pesawat dalam setahun sebenarnya hanya 1:11.000.000. Anda lebih berisiko mengalami kecelakaan di jalan raya daripada saat naik pesawat terbang. Mengingat fakta-fakta seperti ini sebenarnya cukup bermanfaat untuk menenangkan diri saat perjalanan udara.
Demikian beberapa cara sederhana untuk mengatasi anxiety atau gangguan kecemasan saat bepergian dengan pesawat terbang.
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rasa takut sebelum terbang merupakan suatu hal yang umum dialami banyak orang, untuk mengatasinya, sejumlah hal ini bisa dilakukan:
Baca SelengkapnyaMenurut para pakar dan psikoterapis, takut naik pesawat terbang bukan jenis kecemasan yang tak mungkin diatasi.
Baca SelengkapnyaBagi banyak orang, mengatasi rasa takut berlebihan bisa menjadi tantangan yang mengintimidasi.
Baca SelengkapnyaIlham Habibie menjelaskan bagaiamana seharusnya penumpang saat terjadi turbulensi.
Baca SelengkapnyaSerangan panik sering kali dikaitkan dengan berbagai kondisi kesehatan mental dan dapat menjadi pengalaman yang sangat menakutkan.
Baca SelengkapnyaBerikut beberapa tips yang patut dicoba untuk membantu menghindari mabuk saat perjalanan menggunakan pesawat.
Baca SelengkapnyaRasa takut yang muncul dan mengancam bisa mengganggu kehidupan kita sehingga perlu disikapi dengan tepat.
Baca SelengkapnyaMabuk udara merupakan situasi yang cukup menyulitkan, namun hal iti bisa diatasi dengan sejumlah langkah kecil.
Baca SelengkapnyaMenurut psikolog, Bonnie Zucker, Ph.D, kuncinya adalah mengubah cara Anda menanggapi episode serangan panik.
Baca SelengkapnyaTurbulensi pada pesawat adalah fenomena yang sering terjadi dan bisa dirasakan sebagai guncangan atau getaran yang tidak teratur saat penerbangan.
Baca SelengkapnyaAstraphobia adalah gangguan kecemasan yang ditandai oleh ketakutan berlebihan terhadap petir dan kilat.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah beberapa tips untuk membantu mengatasi rasa gugup saat belajar mengendarai motor
Baca Selengkapnya